Day 5
"Jadi gini ya bro rencananya. Lu nal,kan lu satu tim basket nih sama si hugo. Setiap selasa sore kan lu latihan ya. Jadi lu tolong ya ajak hugo jalan-jalan dulu kemana ke.
Nanti gua dika, jessie, sama okto kerumah hugo buat nyiappin semuanya."" Oke gua paham"
"Oke selasa sore pulang sekolah, kumpul ya di selasar sekolah"
"Siap bro"
***
"Lee lu dimana? Gua udah rapih ni, jadi anter gua pesan kue gak? "
"Gua udah depan rumah lu. Keluar sekarang""Oke tunggu ya"
"Ya cepetan"
Jessie pun mematikan panggilan dari lee. Dia keluar dari kamarnya. Menuju halaman rumah. Pasti lee sudah menunggu.
"Woy"
"Udah ayo cepat naik. Kelamaan lu make ngintip segala"
"Yehh berisik lu dongo"
Kemudian aku dan lee pergi ke sebuah mall di wilayah grogol. Sesampainya disana aku mencari toko kue. Dan memesan kue tart berukuran sedang.
"Ada yang bisa saya bantu kak? " ujar petugas kasir dengan sopan.
"Saya pesan tart yang ini dalam waktu 3 atau 4 hari bisa saya ambil kan?"
Aku menunjuk kue tart yang berada di dalam etalase."Oke bisa ko ka. Atas nama siapa ya? Kira-kira mau diambil jam berapa? "
"Atas nama jessie aja ka. Saya ambil jam 4 sore ya ka. "
"Oke ka saya sudah lampirkan pesanan kaka. Nanti tinggal diambil saja ya. Sesuai dengan pesanan kaka. Total semuanya jadi 200 ribu"
Aku mengambil dompet, dan membayar kue tart itu.
"Nih ka"
"Oke ka. Terimakasih ya. Selamat berbelanja kembali "
Aku hanya membalas dengan senyuman. Setelah memesan kue. Aku mengajak lee untuk makan.
"Lee mau makan ga? "
"Boleh, tapi gua mau ke toilet dulu sebentar. Lu tunggu di restorannya aja. Nanti gua susul kesana ya"
"Okedah"
Aku menuju restoran yang berada didalam mall tersebut.
Aku menyadari lee lama sekali pergi ke toilet nya. Aku memilih untuk memesan minuman.
"Mas mas""Ya ada apa mbak? "
"Saya pesan orange jus nya satu ya"
"Ya mbak. Ada lagi? "
"Ngga udah itu aja"
15 menit sudah aku menunggu disini,tetapi lee belum juga balik.
"Aduh"
"Ehh maaf maaf bro"
"Ya ga apa" saat gua menoleh ternyata itu hugo.
"Loh go lu lagi disini juga? "
"Eh iya lee. Lu ngapain disini? "
"Tadi gua abis buang air. Lu disini ngapain? "
"Gua habis nonton tadi. Mau ke toilet udah kebelet, toilet bioskop rameh. Yaudah gua ke toilet luar aja. "
"Ohh gua kira lu kesini lagi nyari makan. Sama siapa lu kesini? Okto,dika sama naldi mana? "
"Ya abis ini juga gua makan ko. Gua ga pergi bareng mereka. Gua bareng sama si vini"
"Ohh gua kira lu kesini bareng anak-anak kelas lu. Berdua aja? "
"Iyalah, masa iya gua lagi ngapelin vini ngajak 3 semprul" canda hugo.
"Haha yakali aja gitu. Emang lu pacaran sama vini? "
"Baru kemaren jadian lee. Lu kesini sama siapa? "
"Ohh gitu. Selamat ya buat kalian berdua. Gua kesini sama nyokap. Ehh gua duluan ya go""Makasih ya bro. Oh oke oke"
Tiba-tiba saja dengan wajah yang tidak mengenakkan. Lee jalan menghampiri ku. Dan mengajak aku pulang seenaknya.
"Eh jes balik yu, duh badan gua tiba-tiba gaenak nih"
"Eh gila, gua udah nunggu lu hampir setengah jam. Tiba-tiba pas lu sampai sini malah ngajak balik. Dongoo ya"
"Lu milih gua mati disini karena nahan sakit, apa lebih baik kita pulang? "
"Oke oke ya kita balik kampret"
"Nahh gitu dong. Yaudah ayo balik"
*Maafin gua jes. Gua sengaja bohong, gua tau si hugo sama vini pasti makan disini juga. Gua gamau lu liat langsung mereka berduaan lagi buat kedua kalinya. Lebih baik gua ngeles sakit. Ketimbang harus liat lu sakit hati.*
Di perjalanan aku melihat tingkah lee sangat aneh. Seperti ada yang dia sembunyikan dariku. Akhirnya aku bertanya dengan dia.
"Lu kenapa si lee. Aneh banget dah" tanyaku heran.
"Gua ga apa-apa si jes, emang kenapa anehnya? "
"Kaya ada yang lu sembunyiin dari gua"
"Ngga ada jes"
Ternyata dia bohong. Mungkin dia memang lagi kurang enak badan. Tapi entahlah aku tidak mengerti.
~Kalau saja aku peramal. Aku pasti bisa mencari tahu perasaan orang-orang sekitar. Bila saja aku bisa tahu perasaan orang. Aku pasti tidak akan perlu menebak-nebak ataupun risau tentang hal yang membuat diriku menjadi gelisah.~
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreak [COMPLETED√]
Short Story"Kalau aku tahu akhirnya seperti ini, aku lebih memilih tidak mengenalmu. Apa lagi? Kenapa? Kenapa aku harus mengenalmu,menjalani kenangan yang indah. Kalau akhirnya kamu malah memilih dia sebagai pasangan barumu. Dan aku? Yang sudah kau timbuni de...