Day 6
"Anter gua ke toko hiasan yang dekat rumah lu yuk lee. "
"Mau jam berapa? "
"Hmmm... Nanti deh jam 10. Gua mau mandi dulu. Tapi lu udah sehat kan? "
"Tenang aja jes. Apa sih yang nggak buat sahabat sendiri"
"Alahhh gombal lu tai"
"Batu lu set dah"
"Haha becanda lee baper amat"
"Yaudah iya. Nanti gua kerumah lu jam 10. Jangan lama"
"Oke siap. Emang paling everything banget dah lu. "
Aku memutuskan untuk mandi. Dan bersiap-siap untuk pergi ke toko hiasan bersama lee.
30 menit kemudian...
"Permisi pak tono. Jessie nya ada? "
"Ada lee masuk aja kedalam ya"
"Iya pak terima kasih ya"
"Iya sama-sama"
"Assalamualaikum, jessie"
Aku rasa itu lee. Jadi aku tidak perlu menyuruh bi iyam untuk membukkan pintu.
"Jangan bi biar saya aja yang bukain pintunya"
"Iya baik non"
Aku membukakan pintu. Dan benar saja lee sudah tiba di depan pintu rumahku.
"Waalaikumsallam gajah"
"Yehhh elah make bilang gajah. Udah ganteng-ganteng gini juga. Langsung berangkat aja ya jes"
"Hahaha lagian badan gede banget si lu. Yaudah iya langsung berangkat aja"
"Tapi kan gini-gini gua sahabat yang paling the best buat lu. Okedah"
"Haha bisa aja lu" aku menutup pintu rumah. Dan meninggalkan halaman rumah. Aku pun pergi ke sebuah toko hiasan ulang tahun di daerah dekat rumah ku. Sebenarnya aku bisa pergi sendirian. Tapi bete juga kalau gaada si gendut itu.
Sesampainya disana aku pun memilih konsep. Hugo suka sekali dengan warna hitam putih. Dan sebuah tema yang classic. Jadi aku pilih barang-barang dan hiasan yang berwarna hitam putih."Udah semua ni lee. Gimana menurut lu? Bagus gak? "
"Bagus lah bagus"
"Yaudah gua ke kasir dulu ya. Lu tunggu depan aja. "
Saat lee menunggu jessie. Lee memutuskan untuk bilang soal vini dan hugo. Lebih baik jessie tahu dari sekarang. Daripada nantinya ia sakit hati karena berharap yang tidak pasti.
Tidak lama kemudian jessie pun keluar. Aku ingin berusaha bilang soal itu ke jessie."Ayo lee kita balik"
"Ayo,lu ga kemana-mana lagi kan? "
"Ngga lee soalnyan kan besok udah mau hari ultah hugo. Lu udah bilang kan sama okto, dika,naldi gimana konsepnya? "
"Udah beres jes semuanya. Cuman gua mau bilang sesuatu sama lu boleh? Tapi gua mohon, jangan lu buat jadi kesedihan yang berkepanjangan ya. Anggap aja semuanya emang udah takdir nya. Jadi gua harap lu bisa maklumin ini semua"
"Nah bagus kalo udah beres, kan enak nanti tinggal dekor aja. Bilang apa? Yaudah ga apa bilang aja ke gua lee. Gausah bohong ya tapi, harus benar semua yang lu mau omongin"
"Ya jes, jadi gini ceritanya. Kemaren gua kan izin ke toilet sehabis lu pesan kue ultah buat hugo. Di toilet gua ga sengaja kesenggol sama si hugo. Awalnya gua kira dia sama naldi, okto, dika. Tapi saat gua tanya dia bilang, gua kesini bukan bareng mereka, gua bareng sama vini. Gua basa basi tanya, emang lu sama vini ada hubungan apa?. Dia jawab, gua baru jadian kemaren. Gua bilang, ohh selamat ya. Dan kenapa gua maksa mau ajak lu balik. Karena sehabis itu dia mau makan, gua takut lu sakit hati secara langsung ngeliat mereka berduaan di depan matalu jes. Jadi gua lebih baik ngajak lu balik"
"Kenapa si lee lu ga bilang sama gua dari kemaren? Kenapa lu ngeles make bilang gaenak badan? Kenapa? Lu takut lihat air mata gua jatuh di tempat umum? Ga lee. Gua ga selemah itu, gua bisa kontrol semuanya di depan umum. Ga mungkin gua langsung nangis gitu aja. Makasih banget lee lu udah amanin gua sebelumnya. Mungkin hati gua bakal lebih sakit, kalo kenyataannya orang yang gua sayang, yang dulu bilang kalau dia itu sayang sama gua, dia bilang kita pasti bakal balikan, dan dia bilang, dia gasuka sama siapapun kecuali gua. Tapi apa nyatanya? Malah kaya gini lee. Basi tau ga"
"Yahh maaf sebelumnya kalo emang lu kecewa sama gua karena gua baru bilang sekarang. Gua baru bilang sekarang ada alasannya jes, gua gamau bikin sahabat gua sedih terus"
"Ya lee makasih lu udah bilang ini semua. Gua minta tolong buat terakhir kalinya. Lu urus ya ini semuanya. Maaf gua mungkin gaakan bisa ikut kasih surpris buat hugo. Gua pengen nenangin diri gua dulu"
"Ya jes gua pasti bantu lu ko"
Tak terasa aku pun sudah sampai halaman depan rumah, aku berpamitan dengan lee. Dan hanya bisa melambaikan tangan, dan tersenyum.
Aku memasuki halaman rumahku. Aku menyadari dirumah tidak ada orang sama sekali. Aku masuk ke kamar ku, dan akhirnya. Aku hanya bisa menangis sejadi-jadinya. Kenapa? Kenapa tuhan mempertemukan kita kalau akhirnya seperti ini? Apa aku salah kalau aku menolak semua kenyataan pahit ini? Aku mungkin berlebihan mencitaimu. Mungkin aku terlalu banyak aturan, sampai kamu lebih memilih dia daripada aku. Aku kira kamu akan kembali kedalam pelukan ku lagi. Tapi nyatanya? Kamu malah memilih dekapan orang lain. Dan aku disini? Selama ini hanya mengharapkan yang tidak pasti. Aku bodoh, aku muak dengan semuanya. Aku bodoh selalu saja berharap kamu datang lagi kepadaku seperti awal kita berkenalan. Aku bodoh hanya bisa mengenang semuanya. Tanpa terkecuali aku selalu ingin sekali seperti dahulu. Tapi sayang, semuanya sudah berlalu. Jarum jam berputar, mana mungkin bisa dikembalikan. Tidak akan ada yang indah saat ini. Aku lebih memilih sendiri, untuk menenangkan diriku. Dan merelakan semuanya. Menerima semua kenyataan pahit ini.~Nyatanya jatuh cinta ga semuanya berjalan indah. Pada waktunya pasti akan mengalami, fase mengenal, fase bahagia, fase dimana masing-masing hati di latih dan di uji untuk bisa saling menjaga perasaan. Dan fase terakhir yaitu kamu akan merasakan sakit yang amat dalam. Dimana seseorang yang kita cintai tidak mungkin bisa seperti dulu. Pasti beda rasanya disaat aku mengalami jatuh cinta fase pertama, dengan fase terakhir.~
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreak [COMPLETED√]
Short Story"Kalau aku tahu akhirnya seperti ini, aku lebih memilih tidak mengenalmu. Apa lagi? Kenapa? Kenapa aku harus mengenalmu,menjalani kenangan yang indah. Kalau akhirnya kamu malah memilih dia sebagai pasangan barumu. Dan aku? Yang sudah kau timbuni de...