Radit mengusap wajahnya dengan kasar karena Mr. Jonathan tidak bisa dihubungi. Ini pasti karena Radit yang membatalkan pertemuan mereka tempo hari.
"Terus sekarang gimana Dit?" Tanya Laura yang juga sedang tidak bersahabat dengan Radit.
"Terus hubungi Mr. Jonathan. Gimanapun, kita harus bisa kerja sama sama dia" jawab Radit.
"Aku harap yang kemarin itu terakhir kalinya kamu kayak gitu Dit. Kamu harus bisa bedain urusan pekerjaan sama urusan pribadi. Ini proyek besar. Proyek yang menentukan kamu bisa dipercaya jadi Presdir Dit" ucap Laura.
"Iya Laura. Makasih. Kamu boleh keluar sekarang"
Laura mendengus mendengar usiran halus Radit. Radit bahkan tidak pernah menolak keinginannya, tapi sekarang Radit berani mengusirnya?
Mood Radit sedang tidak bagus dan benar-benar tidak ingin diganggu oleh siapapun.***
"Jhony!" Seru Selly.
Jhony menoleh ke sumber suara dan mendapati Selly yang sedang berlari ke arahnya.
"Apa?" Tanya Jhony.
"Kita ke kelas bareng" jawab Selly dengan senyum manisnya.
Jhony tidak menjawab dan melanjutkan langkahnya, meski tidak medapat jawaban, tapi Selly tetap mengikuti Jhony.
"Udah ngerjain tugas bu Aira belum?" Tanya Selly.
"Udahlah"
"Wah!" Selly terperangah dan semakin kagum mendengarnya.
Udah ganteng, pinter, tajir, cool. Oh My God! Nikmat mana lagi yang kau dustakan Jhony. Batin Selly."Biasa aja dong" dinis Jhony.
Selly kembali menormalkan dirinya. Selly sudah menetapkan Jhony sebagai target masa depannya!***
Aira mengajar anak muridnya seperti biasa, sambil memeriksa PR yang diberikannya.
"Kenapa nilai kalian banyak yang jeblok sih?" Keluh Aira.
"Ah masa sih Bu?" Tanya Dena
"Pake nanya! Waktu di tanya ada yang nggak ngerti, Semuanya diem. Waktu di kasih kesempatan nanya, semuanya diem. Waktu ditanya ngerti apa nggak, semuanya jawab NGERTI BU! Tapi giliran dikasih tugas, nilainya ancur gini" gerutu Aira.
"Makanya Den, kalo Bu Aira lagi jelasin tuh dengerin!" Ejek Selly.
"Selly, kamu yang paling parah di sini" sela Aira.
Satu kelas menertawakan Selly setelah mendengarnya.
"Bahasa inggris bukan gaya saya sih Bu. Saya cinta Indonesia" elak Selly.
Aira mendesis tidak percaya dengan ketidakpedulian Selly pada nilainya."Jhony" panggil Aira
"Ya Bu"
"Ke depan"
Jhony mematuhi perintah Aira dan berdiri di depan. Aira memberikan buku tugasnya dengan senyuman yang mengembang di bibirnya.
"Selamat. Nilai kamu yang paling tinggi untuk untuk tugas ini" ucap Aira.
Tanpa disuruh, anak murid yang lain memberikan tepuk tangan untuk Jhony yang tersenyum pada Aira.
"Ngiri gueee" rengek Selly.
"Kamu boleh duduk"
"Makasih Bu"
***
Radit sangat tertekan dalam rapat kali ini. Banyak pihak yang meragukannya menjadi penerus perusahaan karena dianggap kurang kompeten. Terlebih, jika Radit tidak bisa bekerja sama dengan perusahaan Jonathan, posisi Radit akan terancam.
Radit akui selama ini, Radit kurang bertanggung jawab pada pekerjaannya, dan Radit menyesali itu sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AiRadit (SUDAH TERBIT)
General FictionKeduanya menikah karena uang. Yang satu menikah untuk membayar hutang keluarganya, dan yang satu untuk mempertahankan warisannya.