October 8th, 2010
Haneul High School.
13:07 PM.
×
Focus: All
×
Squad yang begitu terkenal di SMA Haneul saat ini sedang berkumpul di kantin. Seperti biasa, mereka sedang bercanda dan tertawa bersama. "Gue ga habis pikir deh, kenapa Eunwoo masih kaga nyerah ngejar Chaeyeon. Sedangkan Chaeyeon udah sama Sewoon" Yugyeom menggelengkan kepalanya sambil menyeruput jus jeruk yang dipesannya tadi.
"Trus banyak yang gossip-in Chaeyeon deketnya sama Eunwoo kan'? Mereka kaga percaya kalo Sewoon sama Chaeyeon pacaran" jawab Rose. "Ga ngerti gue, kenapa mereka ga percaya kalo kita udah pacaran" Chaeyeon mengerucutkan bibirnya sebal.
"Gimana mereka mau percaya, Chae. Lo kalo sama Sewoon sukanya merintah-merintah dia doang sih. Jadinya kan' dia mirip babu lo" ucap Bambam bercanda. "Sialan lo, Bam" Sewoon memukul bahu Bambam pelan.
Disaat mereka sedang mentertawakan hal yang mereka anggap lucu tersebut, Solbin tiba-tiba datang ke meja mereka. "Guys, gue keterima loh di universitas itu!" Solbin memekik senang. "Wah! Selamet, Bin. Sukses ya impian lo buat jadi aktris! Gue pasti nonton ntar film lo. Atau gue bisa jadi pasangan akting lo hehe" Jungkook menyengir, menampakan gigi kelincinya.
"Bisa ae lo ngalusnya" Jaehyun menoyor kepala Jungkook. "Jiho, lo gimana? Keterima ga masuk univ yang sama?" tanya Yuju yang menyadari Jiho datang. "Gue keterima juga. Tapi harus tes lagi, Solbin juga harusnya ikut tes lagi. Soalnya universitas ini bakal nerima 1 orang doang dari sekolah kita" jawab Jiho sambil melirik Solbin.
"Gitu ya? Coba kalian berdua keterima, sayang banget cuma ada 1 orang yang keterima" ucap Mina. "Ga kerasa, ya. Kita lagi 2 bulan pisah" Dokyeom tersenyum kecut. "Iya, padahal gue bener-bener menikmati masa-masa gue sama kalian" Minkyung menimpali.
"Kita jangan lost contact ya! Gue masih pengen nanti ketemu kalian, waktu kita sama-sama sukses" semuanya tersenyum saat mendengar perkataan Rose. "Bener, kita harus tetep jadi tim yang solid".
×
Focus: Jiho
×
Jiho saat ini sedang mengendarai mobilnya menuju ke suatu tempat. "Gue ga bisa biarin ini, gue yang pantes masuk ke univ itu. Masa bodo kalo Solbin itu temen gue. Gue bakal celakain dia, biar dia ga bisa ikut tes" Jiho melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Dia melewati gang sempit. Yang mungkin hanya cukup masuk 1 mobil saja. Gang ini adalah jalan menuju rumah Solbin. Solbin sendiri sering berjalan kaki pulang ke rumahnya. Jiho berencana untuk menabraj Solbin, agar dirinya bisa mengikuti tes di universitas tersebut sedangkan Solbin tidak.
Jiho melihat sosok Solbin yang sedang berjalan dengan santai. Saat itupun, dia langsung menambah kecepatan di mobilnya. Dan dia sukses membuat tubuh Solbin terpental jauh. Alhasil, Solbin jatuh ke aspal dan kepalanya mengeluarkan darah.
"Sekarang tinggal tunggu kabar Solbin masuk rumah sakit, trus dia gabisa masuk tes deh" Jiho tertawa licik dan pergi dengan mobilnya.
×
Focus: All
×
"Ho! Sini deh!" Yuju memanggil Jiho untuk mendekat ke meja mereka. "Kenapa?" ucap Jiho sambil mendekat ke squad-nya. "Lo udah denger yang tentang Solbin?" tanya Mingyu. "Yang dia ditabrak lari itu? Udah kali, udah basi" jawab Jiho.
"Engga, Ho. Solbin meninggal tadi pagi".
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] voodoo doll | 1997 line
Fanfiction[ ✔️ ] "this might not be a doll action, surely this a human action. we trapted in his/her game" ー ©sunhsw | september 20th, 2017 [hr: #15 in m/t 20171019] [hr: #897 in ff 20171205]