May 6th, 2017
Kisaki's Palace Living Room
06:10 AM
×
Focus: Jaehyun
×
Jaehyun saat ini sedang berada di ruang tamu. Mencoba untuk menelpon polisi setempat. Dia sudah memencet nomor telepon polisi Nagasaki, namun tidak terdengar nada sambung. Jaehyun mengerutkan alisnya saat melihat kabel telepon terputus.
"Sialan!" Jaehyun membanting telepon tersebut. Dia hendak meninggalkan ruang tamu, tapi perhatiannya beralih pada sosok yang duduk bersender di tembok dekat sofa. Rasa penasaran Jaehyun membuatnya mendekati sosok tersebut.
Dia menyadari sosok tersebut adalah Yuju. Jaehyun awalnya ingin membangunkan Yuju, karena dia mengira Yuju tertidur di ruang tamu karena mabuk. Namun, dia melihat boneka di samping Yuju. "BANGSAT" Jaehyun berteriak lalu berlari untuk menemui teman-temannya.
×
Focus: All
×
"Kenapa, Jae?" tanya Chaeyeon. "Yuju mati! Mati di ruang tamu!" ucap Jaehyun. Semuanya hanya bisa terdiam, terlalu terkejut bahwa satu-persatu teman mereka kehilangan nyawa.
"Dimana Jungkook? Gue gabisa maafin dia" Minghao dengan amarah yang memuncak berjalan kebawah. "Kita cari sama-sama, Hao" ucap Rose. Mereka semua akhirnya mencari Jungkook bersama, karena mereka mencurigai Jungkook.
"Chae, lo ngebauin bau wine gitu ga sih?" tanya Rose pada Chaeyeon, sedangkan Chaeyeon hanya menggeleng. "Tapi kok gue ngebauin ya" Rose menggigit bibirnya. "Mungkin lo lagi ngidam kali" jawab Chaeyeon sambil tersenyum.
Rose masih penasaran dengan bau wine tersebut. Akhirnya dia menghampiri tunangannya. "Jae, cek ruangan wine dong. Aku nyium bau wine" Jaehyun langsung mengiyakan permintaan calon istrinya. "Loh? Sejak kapan ruangan wine dikunci?" dia mengerutkan alisnya.
"Gyu, Woon. Bantuin gue dobrak" ucap Jaehyun, MIngyu dan Sewoon mendekati Jaehyun lalu membantu Jaehyun mendobrak pintu. Akhirnya setelah berkali-kali mencoba, mereka berhasil mendobrak pintu gudang wine.
Mereka semua melihat sosok pria yang duduk bersender dengan darah yang mengalir dari pelipisnya. "Bukan dia ternyata" Minghao menggeleng sambil keluar dari gudang wine. "Gue ga ngerti kenapa pelaku naruh boneka Voodoo di samping setiap mayat" ucap Sewoon sambil menjambak rambutnya.
"Dia pengen bikin kita inget sama film Voodoo Doll?" tebak Eunha. "Bener juga, di film Voodoo Doll yang naruh boneka itu si pembunuh" ucap Mingyu sambil melirik Eunha.
Yang dilirik hanya tersenyum miring. "Well, okay. Waktu gue bunuh Jiho gue emang naruh Voodoo Doll di bawah kaki Jiho" Eunha mengaku. "Tapi, berita bilang polisi gaada nemuin barang aneh kan'?" tanya Chaeyeon.
"Exactly, itu berarti setelah Jiho dibunuh, ada orang yang dateng ke apartment-nya trus ngambil boneka itu" jawab Eunha. Skakmat, Eunha menjebak si pelaku. Si pelaku pun terlihat gelisah sekarang. "Tapi lo masih bisa tenang setelah lo ngaku bunuh Jiho? Heran gue, Ha" Rose menggelengkan kepalanya.
"Karena gue udah siap di penjara. Gara-gara gue, kalian terlibat kasus pembunuhan gini. Gausah maafin gue, gue emang manusia kotor".
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] voodoo doll | 1997 line
Fiksi Penggemar[ ✔️ ] "this might not be a doll action, surely this a human action. we trapted in his/her game" ー ©sunhsw | september 20th, 2017 [hr: #15 in m/t 20171019] [hr: #897 in ff 20171205]