"Jangan mencariku lagi, karena aku tidak mungkin disampingmu lagi esok mungkin seterusnya. Apa ini akhir dari semuanya? bahkan memelukmu saja aku tidak mampu. Apakah suatu kesalahan bila aku mencintaimu?"~Park Chanyeol
Chanyeol dan BaekHyun sedang berada disekolah siang itu menjalani aktivitas seperti biasanya, namun Ji Hyun masih harus berada di rumah sakit karena sakit yang ia derita masih belum menunjukkan perkembangan. Hari itu Chanyeol benar-benar berubah menjadi sangat hangat tidak bersikap dingin lagi dengan teman-teman disekolahnya, bahkan ia membalas sapaan adik-adik kelas maupun teman seangkatannya dengan tersenyum hangat. Membuat BaekHyun bertanya-tanya dengan perubahan sikapnya.
"Hyaa Chanyeol-ah, ada apa denganmu hari ini? Apa kau sakit?" Tanya BaekHyun heran.
"Tidak, aku tidak sakit, aku sehat dan benar-benar sehat BaekHyun, kau tahu kemarin terjadi sesuatu dirumah sakit saat aku menjenguk Ji Hyun."
"Apa? Terjadi apa? Ji Hyun baik-baik saja kan?" Kata BaekHyun panik.
"Tentu saja dia baik-baik saja, aku sudah mengatakan semuanya pada Ji Hyun."
"Benarkah? Lalu?"
"Dia menangis mendengar apa yang kukatakan, aku langsung memeluknya dan mengatakan kalau aku benar-benar merindukannya dan mencintainya. Ternyata benar teman masa kecilku itu adalah dia, kenapa kami baru tahu sekarang ya, kenapa tidak dari awal saja kami mengetahui itu semua."
"Jika dari awal kalian mengetahuinya mungkin tidak akan terjadi sebuah kisah seperti ini, menurutku kisah kalian ini sangat menyedihkan. Tapi selamat ya Chanyeol, aku juga ikut senang mendengarnya semoga kisah kalian tidak berhenti sampai disini saja."
"Hahahaha... terima kasih BaekHyun-ah, hmmm... Setelah pulang sekolah bagaimana kalau kita kerumah sakit melihat keadaan Ji Hyun."
"Baiklah, ide yang bagus."
Chanyeol langsung merangkul BaekHyun si bocah tengil itu menuju kelasnya.
***
Ji Hyun POV
Apa aku akan sembuh? Kenapa sampai saat ini keadaanku semakin melemah? Apa sebegitu parah penyakit jantung yang kualami ini? Beberapa kali aku harus meminum obat pereda nyeri yang selalu menyakitkan dibagian dada lebih tepatnya di jantungku. Kini aku masih harus terbaring dirumah sakit dengan masker oksigen di sekitar mulut dan hidungku. Aku mulai bosan dengan keadaanku yang terus menerus begini. Dan beberapa hari ini saat aku sakit aku sering teringat oleh ibu, aku tidak tahu kenapa? Rasa rinduku dengan ibu begitu besar saat ini. Apa itu karena aku akan segera menyusul ibu? Pikiranku benar-benar sudah mulai mengada-ada akhir-akhir ini, membuatku putus asa. Kenapa sampai sekarang kematian itu tidak menyapaku? Aku sakit, aku menderita, orang-orang yang ku sayangi juga ikut menderita karenaku. Hanya karena ayah aku ingin bertahan untuk tetap kuat, aku ingin sembuh, hidup bersama ayah dan menjalani hari seperti anak-anak yang lain. Yang aku bisa sekarang hanya menangis tersedu-sedu hingga membuat mataku terus membengkak
Setiap aku tertidur keringat dingin terus membanjiri wajahku dan mungkin hampir sekujur tubuhku, bukan karena ruangan yang panas tapi karena memang beginilah orang yang sakit jantung, aku selalu merasakan sentuhan tangan ayah yang tidak tidur karenaku walaupun mataku terpejam karena tidur, ayah selalu mengelap setiap keringat yang mengucur dari dahiku yang membasahi hampir seluruh wajahku.
Keesokan harinya aku masih bisa tersenyum, bersyukur hari ini aku masih bisa bernafas pada Desember pagi walau aku masih berada dalam ruang perawatan, masih bisa melihat matahari walaupun hanya dari celah-celah fentilasi ruang perawatanku. Aku terbangun dari tidurku, membuka perlahan mataku dan melepas masker oksigen disekitar mulutku karena ayah membangunkanku untuk makan.
![](https://img.wattpad.com/cover/116171804-288-k114397.jpg)
YOU ARE READING
The First Snow Falls in December
Fanfiction"Kau pergi jauh saat salju turun pertama di bulan Desember, cairan bening mengalir di pipiku bersamaan dengan turunnya salju, apakah ini air mata atau lelehan salju? Jujur kukatakan aku kesepian." -Park Chanyeol. Hujan salju pertama dibulan Desember...