"Minggu yang bahagia, diakhir musim gugur, semua kegundahan dalam hatinya kini mulai berguguran pula seiring berakhirnya musim gugur. Bahagia tengah menyapa dalam hatinya. Pada akhirnya sekeras-kerasnya es dan sedingin-dinginnya es ia akan tetap mencair bila tersentuh oleh kehangatan. Dan kehangatan itu adalah kata lain dari Cinta."
Minggu pagi yang cerah di akhir bulan November, Desember yang dingin sudah didepan mata, salju akan menutupi kota pada bulan ini, warna merah yang dominan di musim gugur berganti dengan warna putih, semua orang berharap setiap pergantian musim dapat mendatangkan kebaikan.
Minggu pagi, Chanyeol sedang libur sekolah, ia sudah berpenampilan rapi dengan stelan ala musim dingin, ia memasukkan sebuah buku yang ternyata album fotonya sendiri kedalam tas sekolahnya yang berwarna kecoklatan lalu pergi dengan sepedanya mengunjungi sebuah toko bunga untuk membeli beberapa bunga mawar putih untuk ia berikan pada Ji Hyun yang masih dirumah sakit.
Satu buket bunga sudah berada ditangannya dengan pita yang dililit tepat di tangkai-tangkainya, ia pegang dengan erat dan ia ciumi harum semerbak bunga mawar berwarna putih itu, ia hirup harum bunga mawar putih itu sambil menutup matanya membuatnya tersenyum saat merasakan aroma bunga yang masuk kedalam hidungnya. Chanyeol melangkahkan kakinya lagi kesebuah toko buah yang tak jauh dari toko bunga, ia membeli beberapa buah jeruk untuk ia berikan kepada Ji Hyun dirumah sakit. Ia menaiki sepedanya dan mengayuh penuh semangat menuju rumah sakit Dong-gu.
Chanyeol terus tersenyum menikmati udara pagi di kota Dong-gu dengan sepedanya, penuh semangat karena ingin bertemu dengan Ji Hyun yang sedang terbaring di rumah sakit. Chanyeol tak pernah seperti ini sebelumnya, pagi itu seperti bukan dirinya sendiri, dari orang yang memiliki sikap dingin berubah menjadi sangat hangat saat ia mengetahui semua tentang Ji Hyun.
Ji Hyun POV
Aku terbangun dari tidurku, kurasa aku benar-benar tidur lelap malam tadi. Kubuka perlahan kedua mataku, kulihat kesekelilingku, kuputar-putar bola mataku yang masih sangat berat ini. Ruangan dengan warna cat khas putih, infus ditanganku dan masker oksigen menutupi mulut dan hidungku, ahh... rumah sakit lagi, aku bosan berada ditempat ini terus, aku pikir setelah kembali ke Korea aku akan jauh-jauh dari tempat ini, ternyata Korea maupun Amerika sama saja, pada akhirnya aku akan terus masuk keruangan ini. Aku rasa sepanjang hidupku telah kuhabiskan untuk berada diruangan serba putih ini, mau dimanapun aku berada, aku akan tetap masuk rumah sakit karena penyakit ini. Kulirik kearah samping ranjangku, kulihat ayah sedang lelap tertidur dikursi disamping ranjangku. Kulepas masker oksigen yang menutupi mulutku, kupanggil-panggil ayah beberapa kali.
"Ayaahh... ayaaahhh..."
Kuguncangkan sedikit tangannya, berusaha terus membangunkan ayah. Karena kuguncangkan tangannya, ayah menjadi terbangun dari tidurnya dan mengucek-ucek matanya lalu melihat kearahku.
YOU ARE READING
The First Snow Falls in December
Hayran Kurgu"Kau pergi jauh saat salju turun pertama di bulan Desember, cairan bening mengalir di pipiku bersamaan dengan turunnya salju, apakah ini air mata atau lelehan salju? Jujur kukatakan aku kesepian." -Park Chanyeol. Hujan salju pertama dibulan Desember...