"Last Request"

7 0 0
                                    

"Ya memang benar, disinilah aku berdiri diantara semua kenangan yang telah tercipta tanpamu, tanpamu."~Park Chanyeol

Suasana seketika menjadi haru, Ji Hyun mendongakkan kepalanya melihat langit-langit putih rumah sakit dan sekilas melihat kearah Baekhyun yang berdiri disampingnya dan melihat Tn. Young Dae yang duduk di kursi sampingnya. Hanya suaranya kini yang terdengar, ia mengatakan sebuah permintaan pada ayahnya.

"Ayah, boleh aku meminta sesuatu?"

"Apa itu nak, katakan saja ayah akan berikan apapun itu."

Diam sejenak untuk menghirup udara.

"Aku ingin bertemu dengan Chanyeol?" Pintanya.

Tn. Young Dae diam menatap anaknya dan berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Bolehkan yah? Kenapa ayah diam? Sebenarnya ada apa? Dan kenapa setiap aku bertanya soal Chanyeol ayah selalu menghindar."

"Tapi Ji Hyun-ah, kau baru saja sadar, fisikmu masih sangat lemah dan diluar dingin, ayah tidak mungkin membiarkanmu keluar."

"Tapi ayah bilang apapun itu permintaanku akan ayah berikan, aku mohon izinkan aku bertemu Chanyeol."

Tn. Young Dae masih diam sejenak berpikir.

"Apa benar kau baik-baik saja nak?"

"Jika kau mengizinkan mungkin aku akan baik-baik saja, tapi jika kau tidak mengizinkannya mungkin aku tidak akan baik-baik saja."

Mendengar kata-kata Ji Hyun yang seperti sebuah ancaman, akhirnya Tn. Young Dae setuju untuk mempertemukannya kembali dengan Chanyeol.

"Baiklah kau boleh bertemu dengan Chanyeol, ayah akan izin pada dokter."

***


Dong-gu, Ulsan, Taman kenangannya

5:20 PM

Mobil sedan hitam Hyundai berhenti di pinggir jalan yang letakknya agak dekat dengan daerah taman. Ji Hyun keluar dari mobil tersebut dibantu berjalan oleh BaekHyun. Kebetulan sekali Chanyeol sedang berada disana karena Tn, Young Dae mengikuti apa kata BaekHyun bahwa Chanyeol belakangan ini sering ketempat itu sejak ia tak diizinkan bertemu dengan Ji Hyun, itu sebabnya mereka langsung saja mengunjungi tempat itu.

"Biar ayah temani ya."

"Biar aku sendiri saja ayah."

"Kau yakin? Kalau begitu BaekHyun yang akan temani."

"Tidak perlu ayah, kalian cukup tunggu disini saja, biarkan aku yang berjalan sendiri kesana, jangan khawatir ayah, aku baik-baik saja."

"Baiklah, hati-hati nak, kami akan menunggu disini."

Ji Hyun akhirnya berjalan agak sempoyongan menuruni jalan kearah taman untuk menemui Chanyeol disana.

***

Irama akustik terdengar menyedihkan memenuhi area taman, iramanya bahkan mengalahkan suara air sungai yang masih mengalir namun tak begitu deras karena sudah ada beberapa yang beku. Jari-jarinya terus memetik senar-senar gitarnya sehingga menghasilkan irama akustik yang terdengar menyedihkan dengan tatapan lesu penuh kesedihan, matanya yang sembab, Chanyeol menatap lurus kearah bangku taman yang berada dekat lampu taman, membayangkan dirinya waktu masih kecil bermain dengan Ji Hyun si teman masa kecilnya, dalam pandangan imajinasinya disekitar bangku taman tersebut muncul dua anak kecil sedang bermain bersama menghambur-hamburkan dedaunan kering, bermain gelembung sabun bersama. Dengan terus membayangkannya membuat Chanyeol seketika tersenyum saat mengingatnya. Sampai-sampai ia berhalusinasi bahwa didalam tatapan matanya ada seorang anak perempuan berjalan perlahan menghampirinya, anak itu menatap Chanyeol dan tersenyum manis kepada Chanyeol, Chanyeol pun membalas senyumannya dan tanpa ia sadari ia menyebut nama Ji Hyun pada anak perempuan itu.

The First Snow Falls in DecemberWhere stories live. Discover now