Setelah itu ibu guru memanggil satu persatu siswa sesuai absensi kelas. Hingga akhirnya waktu mengajak Shevania untuk memperkenalkan dirinya. "Yuk, giliran Shevania maju kedepan, dan ceritakan sedikit mengenai biografi mu," ucap guru tersebut.Kalimat yang keluar dari mulut guru itu ramah dan dengan senyuman tulus. Membuat Shevania semakin yakin bahwa dia bisa, karena sebelumnya dia belum pernah maju kedepan dihadapan teman teman barunya yang masih berbau harum. Dengan yakin dan membaca basmalah Shevania melangkah dengan perlahan, sambil menyatukan kedua tangannya dan menggenggamnya erat.
Dengan hati yang berdebar-debar bagaikan seseorang yang bertemu pasangannya dan ingin menjawab pernyataan cinta dari seseorang. Setelah berada didepan Shevania hanya diam dan bingung harus memulainya dari mana.
Lalu, ibu guru dengan spontan melontarkan kalimat "Ayo, perkenalkan dirimu," sambil menunjukan tangannya ke Shevania seperti memberi motivasi. Lalu Shevania mencoba melambaikan tangannya dan berkata "Hi, Assalamualaikum." Dengan senyuman gugup dan lugu, teman teman menjawabnya dengan sedikit sinis karena merasakan kalau sifatnya Shevania itu aneh.
"Hi.Waalaikumsallam." Jawab mereka serentak.
Shevania tersenyum lebar dan mencoba untuk menggerakkan bibirnya sedikit demi sedikit. "Perkenalkan nama saya Shevania Hania J, biasa dipanggil Shevania. Kalau masih terlalu panjang bisa di panggil Sheva."
Belum selesai bicara ada sedikit siswa yang protes ."Huuu....gitu aja lama banget sih!" Ujar salah satu siswa yang nyolot sambil berdiri.
"Heh lagi-lagi kalau mau ngenalin diri cepatan dong jangan kebanyakan mikir, jadi orang kok lelet banget." Tambah salah seorang siswa lagi.
"Bener tuh. Lagian nentuin nama aja banyak banget. Suruh manggil ini lah itu lah." Timpal teman yang lainnya lagi.
Asad yang mendengar kalimat-kalimat pahit bagaikan jamu yang ditujukan untuk Shevania langsung berdiri dan menggebrak mejanya dengan kedua tangan, "Wooyy..bisa pada diem gak sih, wajar aja lah kalau dia kayak gitu! mungkin dia masih gugup. Jangan kayak gitu dong kalian sama cewek, kasian tahu!" Kesalnya dengan suara lantang.
Lantas semua siswa yang mendengar dan melihatnya langsung terbungkam mulutnya dan tidak berani berkata-kata lagi, terutama orang yang sudah bicara tadi langsung gemetar bagai tersengat arus listrik dan berbadan kaku.
Lalu guru yang sedang menyaksikan kejadian itu langsung mengetuk mejanya dengan penggaris kayu berbentuk persegi panjang berwarna coklat. "Sudah, sudah! Diam semuanya. Bukannya didengerin malah berantem. Duduk! bagi yang merasa berdiri!" Pintanya dengan wajah kesal dan bervolume tinggi mengakibatkan wajah cantiknya sedikit berkurang karena kemarahannya.
Semua siswa kembali duduk dibangkunya masing-masing dengan perlahan. Guru itu melanjutkan perkataannya barusan, "Ya sudah lanjutkan lagi Shevania." Dengan nada datar.
Shevania yang sedang berdiri kaku dan dipenuhi keringat dingin membuatnya harus mengembalikan energi keberaniannya. "Saya lulusan dari SMP swasta 1 Islam. Saya bertempat tinggal di Jakarta pusat bersama dengan orang tua saya dan satu kakak saya. Mungkin hanya itu yang bisa saya katakan. Terimakasih, wassalamu'alaikum wr.wb." Dengan satu tarikan napas panjang akhirnya Shevania merasa sedikit lebih lega rasanya.
Bu Vina, nama guru itu memberi tepuk tangan untuk Shevania dan akhirnya teman-taman yang lainnya juga memberi tepuk tangan. Shevania menginjak dan melangkahi lantai dengan perlahan dan masih memegang kedua tangannya sambil menunduk kebawah. Bukan karena apa, namun dia masih merasa malu atas protes yang dilakukan teman-temannya.
Shevania duduk dengan tenang hingga saatnya ada seseorang yang mendorong dengan pelan kursi nya ke depan.
Kkrrkk
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Aneh[End]
Teen FictionCinta adalah sebuah perasaan yang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata dan digambarkan dalam sebuah kalimat. Seperti yang dirasakan oleh Shevania perempuan muslimah yang mencintai seseorang dengan perasaan yang aneh dan hanya memendamnya dalam-d...