Tak ada cinta selain karenamu ya Allah. Rajutan kata tak akan pernah selesai untuk mengucap syukur atas karuniamu.
Suara itu terdengar jelas di gendang telinga Shevania dan Vita. Vita serasa baru lahir kembali dari dunia kelam dan wajah murungnya.
"Ya kita di dalam! Siapapun tolong bukain pintunya! Pliiss!" Teriak Vita.
"Vita? Lo di dalam?! Gue Reza!"
"Za! Tolong bukain cepet!! Gue udah gak tahan lama-lama di dalam sini!"
"Oke! Tunggu bentar!"
grrkk grrkk
Asad mengecek kondisi pintu tersebut. Tak ada kunci disini. Pasti ada yang sengaja merahasiakan kunci itu.
"Kita dobrak aja yuk!" Ucap Asad.
Mereka mengangguk dan mendobraknya. Alhasil pintu itupun terbuka.
Vita dan Shevania keluar.
Vita langsung menyergap memeluk Reza. Dengan isakan.
"Za, gue takut." Rengeknya."Udah jangan takut. Lo kan udah sama gue." Mengusap usap punggung Vita untuk menenangkan dirinya.
Asad tak menghiraukan mereka, Asad mendekati Shevania. Dengan wajah tak karuan.
"Shev! Lo nggakpapa kan? Lo nggak sakit kan? Lo masih sehat sehat aja kan?" Cerocos Asad sangat khawatir. Sambil memegang pundak Shevania dengan kedua tangannya.
Shevania membeku, sungguh jantungnya berdetak lebih cepat dari pada rosi. Ini pertama kalinya Shevania merasakan jantung yang berdebar setengah mati.
"A-nu aku nggak apa-apa kok." Jawab Shevania terbata bata dan masih dengan posisi membeku.
"Syukurlah kalau gitu. Lo tahu nggak gue tuh khawatir banget sama lo! Gue cari lo kemana-mana tapi nggak ketemu ketemu juga! Dan lo malahan disini! Asal lo tahu ya Shev! Rasanya aku mau mati tahu nggak ! Gue nggak sanggup kalau harus jauh dari lo!"
Asad masih sangat khawatir
padanya.Apah?
Asad sampai segitunya sama aku?
Seorang Asad yang hatinya keras masih sempet-sempatnya cari aku?
Ya Allah ada apa ini?
Apa yang sebenarnya terjadi?
Kok aku merasa ada yang beda?
Apakah ini cinta?
Aku jatuh cinta?
Pada Asad?"astaghrfirullahaladzim Shev,sadar shev, istighfar. Asad itu cuman baik sama kamu. Dia baik juga bukan sama kamu doang. Dia cuman khawatir sama temannya aja. Kamu nggak boleh berharap lebih. Ataupun memikirkan hal yang gak sewajarnya." Gumamnya pada diri sendiri.
"Makasih ya, Sad kamu udah khawatir sama aku. Aku minta maaf udah ngrepotin kamu."
"Nggak ngrepotin sama sekali kok, Shev. Yang terpenting buat gue sekarang, lo Nggak kenapa-napa. Setidaknya bisa menetralkan keadaan gue sekarang."
"Sad?"
"Iya?"
"Bisa lepasin tangannya nggak?"
Asad cengengesan seolah tak berdosa. Asad cepat-cepat melepaskan tangannya dan menggaruk kepala belakangnya yang sebenarnya tidak gatal.
Shevania tersipu malu. Dan lebih baik menengelamkan mukanya ke dasar lautan sekarang juga. Sebelum Asad melihat rona wajahnya yang mulai memerah.
Reza, Mega, dan Vita tersenyum. Melihat kelakuan dua bocah ini.
"Ciiee... Ciiee ... Udah kan romantis romantisannya? Gue berasa sesak disini! Bisa-bisa gue jadi obat nyamuknya kalian lagi!" Mega yang merasa jomblo sendiri disaat keadaan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Aneh[End]
Teen FictionCinta adalah sebuah perasaan yang sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata dan digambarkan dalam sebuah kalimat. Seperti yang dirasakan oleh Shevania perempuan muslimah yang mencintai seseorang dengan perasaan yang aneh dan hanya memendamnya dalam-d...