Tiga

357 21 2
                                    


''KINAN!'Lelaki itu menjektikkan jarinya

''OHH! Maaf-maaf. Kak Bryan, ada apa ya ?''

''Enggak. Aku Cuma mau tanya kamu aja, surat buat rapat besok udah jadi kan?''

''Oh undangan ya. Udah kok kak, tadi udah aku taruh laci ruang OSIS.''Ujar gadis itu menggigit bibir bawahnya, lelaki itu manggut-manggut''Oiya kak. Maaf ya, tadi itu aku ke ruang OSISnya sama temen aku, maaf tadi belum izin ke kakak. Sebenarnya tadi mau ngajak sekertaris nya wartawan sekolah, tapi tadi ada kuis mendadak jadi dia nggak bisa izin.''

''Oh! Iya nggak apa-apa kok. Lagian loe nggak bakal ngacak-ngacak ruang OSIS kann.''Lelaki itu menyeringai''Tapi sorry ya, gue harus minta bantuan kalian, karena sekertaris gue lagi ribet ngurus semua berkas-berkas buat pergantian ketua OSIS yang baru. loe kan tau sendiri pemilu OSIS tahun ini beda dari tahun-tahun sebelumnya.''

''Nggak apa-apa kok kak, kita juga seneng bisa di libatkan langsung dalam agenda tahunan ini.''Ujar gadis itu tersenyum pada lelaki yang ada di hadapannya. Gadis itu berjinjit memiringkan kepalanya melihat ke belakang Bryan, tubuh Kinan yang hanya sebahu Bryan membuatnya kesusahan. Lelaki itu memiringkan tubuhnya

 ''Kenapa? Udah di tunggu temen? Oh yaudah hati hati ya. Gue ke ruang OSIS dulu.''Ujar lelaki itu berlalu dari hadapan Kinan. Gadis itu melihat punggung lelaki itu hingga hilang di ujung koridor sekolah.

Ada angin apa Kak Bryan jadi care gitu. Apa gara-gara dia mau dimisioner makanya jadi kaya gitu.

Batin gadis itu melangkahkan kaki menuju kelas Anggi. Gadis itu celingak celinguk mendapati Anggi di antara kerumunan lelaki yang ada di lapangam basket. Anggi melambaikan tangan padanya dan menghampiri gadis itu

''Nyariin Kelvin ya''Goda Anggi menyenggol lengan Kinan

''Enggak!''gadis itu mengendikkan bahu

''Bilangnya enggak tapi matanya jelalatan nyari-nyari dia''Anggi menyeringai

''Dia tadi nggak masuk kelas. Dia cabut ke UKS. Kalian berantem lagi?''Lanjut Anggi, Kinan memutar kedua bola matanya

''PUTUS''gadis itu mendengus

''Yaudah. Nanti sore juga balikan, tenang aja dia nggak bakal betah lama-lama marahan sama lu.''gadis itu merangkul sahabatnya itu, mengajaknya ke parkiran mengambil sepeda

''Lu nggak salah ngambil sepeda, sejak kapan sepeda lu pink gitu?''Gadis itu mengernyitkan dahi

''Ini sepedanya Dinar. Gue tadi udah bilang kok kalo pinjem sepeda dia.''Ujar Anggi. Kinan manggut manggut, naik ke atas sepeda dan Anggi dengan segera mengayuhnya.

''NAN! Makan yuk gue laper nih?''

''Serius lu ngajak gue makan, biasanya juga lu paling irit.''

''Itu di depan ada warung soto, kita mampir yah.''Anggi mengayuh sepedanya dengan cepat, Kinan menguatkan pegangannya pada pinggul Anggi yang duduk di depannya itu. Kinan mendongakkan kepalanya

''Oh soto 5000 itu. Pantesan lu ngajak gue mampir''

''Kinan gue lupa ini remnya blong''

''APA?''

''EHH! Lepasin. Ini gue mana bisa turun kalo lu pegangannya kenceng gini.''Teriak Anggi

''Ya, gue pegangan apa?''teriak Kinan

''JOK!''teriak Anggi menyalip dan menerobos teman-temannya yang berjalan di depannya.

''MINGGIR-MINGGIR''Teriak Anggi pada teman-temannya yang ada di depannya. Kinan segera melepaskan pegangannya dan berpegangan erat-erat pada jok sepeda. Anggi melompat turun dari sepeda dan tetap menyetir sepedanya yang masih berjalan itu. Gadis itu mempercepat langkahnya mengikuti sepedanya sebelum sepeda dan Kinan menubruk gerobak soto yang ada di pinggir jalan.

HAY (How Are You) Mantan ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang