Lima belas

288 14 5
                                    

''Kelvin. Thanks ya!''

''Kelvin kita pulang dulu!''

''Kelvin bilangin bik Siti Brownisnya enakkk!''Pamit teman-teman Kelvin melajukan motornya keluar dari gerbang rumah Kelvin. Kelvin melambaikan tangan dengan senyum yang mengembang di pipinya.

''Kinan. Lo pulang sama Pak Bambang!''Ujar Kelvin saat mengetahui Kinan keluar dari pintu rumahnya bersama dengan Anggi.

''Terus Anggi?''

''Anggi sama gue. Aman kok, tenang aja!''sahut Angga mengarahkan pandangan pada Anggi. Gadis itu memutar kedua matanya.

''Nan. Gue berhutang sama dia, makanya terpaksa pulang sama dia.''Anggi mengenakan jaketnya. Kinan manggut-manggut. Masuk ke dalam mobil setelah Kelvin membukakan pintu

''Pak Bambang, titip dia ya!''ujar Kelvin menutup pintu mobil. 

''Siap, Mas!'' Ujar Pak Bambang melajukan mobilnya.

''Yaudah Vin. Kita balik dulu ya!''Dion menyalakan mesin motornya

''Iya. Kita duluan!''Sahut Aji mengenakan helmnya

''Jangan lupa besok masuk. Bu sarah nyariin lo tuh!''Ujar Angga cekikikan.

''Kerjain tuh PR dari bu Sarah!''Imbuh Anggi naik ke atas motor Angga

''Kan bisa nyalin jawaban lo!'' Kelvin mengembangkan senyum di pipinya. Angga cekikikan.

''Udah hati-hati semuanya!''Ujar Kelvin melambaikan tangan pada teman-temannya sebelum mereka melajukan motornya melewati gerbang rumahnya.

''Gue balik duluan ya!''Teriak Dion pada Aji dan Angga yang berada di belakangnya.

''Oke!''Sahut Aji

''Jangan ngebut-ngebut. Inget lho, lagi bawa anak orang!''Teriak Aji diantara suara motor yang berlalu lalang di jalan raya. Angga mengangkat jempol kirinya. Aji mengangguk setuju dan belok ke arah kanan. Angga melajukan motornya dengan pelan, bernyanyi dengan santai mengabaikan Anggi yang duduk di belakangnya. Tak lama kemudian Angga meminggirkan motornya di depan penjual bakso.

''Kok berhenti?''Anggi turun dari motor, mengerutkan kening ketika Angga melepas helmnya

''Laper. Mau makan dulu.''

''Lah. Terus gue ngapain?''Anggi mengerutkan keningnya

''Ya ikut makan. Mau berdiri di situ kaya tukang parkir?''Ujar lelaki itu melepas jaketnya

''Nyebelin banget sih. Gue naik taksi aja!''gerutu gadis itu berjalan ke tepi jalan.

''Gue tunggu di sana ya. Kalo taksinya nggak lewat-lewat, gue siap kok nemenin lo makan bakso.''Ujar lelaki itu nyengir. Gadis itu mengabaikan Angga, celingak celinguk dengan helm yang belum ia lepas dari kepalanya.

''Bakso satu, bang''Angga memesan bakso, meraih kursi plastik dan duduk di samping gerobak bakso.

''Lagi marahan sama pacarnya ya mas? Kok pacarnya di biarin berdiri disana sendirian?''Tanya penjual bakso memasukkan bakso kedalam mangkok

''Biasa bang. Cewek kalo lagi ngambek kaya gitu, tandanya lagi butuh perhatian. Lihat aja, bentar lagi juga kesini.''

''Kesini buat baikan sama mas?''

''Yah. Ya makan baksonya abang lah!''Lelaki itu menyeringai. Mendongakkan kepalanya melihat Anggi. Lelaki itu segera mengalihkan pandangannya dari Anggi ketika gadis itu berjalan ke arahnya.

''Bang. Kok nggak ada angkutan lewat sih?''Anggi menghampiri gerobak bakso tanpa melirik Angga yang tengah main game di hapenya

''Lah. Neng tadi nggak lihat di pintu masuk ya. Ini itu kawasan bebas angkutan neng. Cuma motor dan mobil pribadi yang boleh lewat.''Jelas abang tukang bakso. Angga cengengesan.

HAY (How Are You) Mantan ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang