Bab 6 - Apapun itu, aku mencintaimu

271 15 0
                                    

Aku dan raffa itu tinggal di kota yang sama, namun kami jarang berjumpa, entah apa yang membuat jarang, raffa itu anak basket disekolahnya, walau sebenarnya aku kurang suka dengan anak basket, karna pikirku setelah menonton sinetron di tv sore itu pikirku anak basket itu tidak setia, tapi sepertinya raffa tidak,
walau dia sibuk latihan, dia selalu berusaha mengabariku, bahkan menelponku jika rindunya sudah candu.

Menatap ponselku dan menunggu raffa pulang adalah hal yang setiap hari ku lakukan, aku slalu menunggu pemilik rinduku pulang, ketika dia pulang akan kuperhatikan sesempurna mungkin, aku tidak bisa marah dengan raffa saat itu, karna dia juga tidak pernah marah denganku saat itu, dia selalu bertutur kata baik, dan tidak pernah mengucapkan kata kata yang membuat perasaan ku sakit

Baru baru saja kami berpacaran, tapi raffa sudah sangat sering bercerita tentang keluarganya, iya keluarganya, dia mempunyai beberapa saudara. Saat aku berpacaran dengannya belum sampai 1 minggu, aku sudah saling menjadi followers di akun sosial media, dengan adik adiknya, tantenya, bahkan ayahnya.
Aku semakin menjaga setiap hal yang ku posting di sosial media, jika aku sedang kecewa, galau dan semacamnya aku juga sangat ragu mempostingnya karna tidak ingin keluarganya tahu jika aku sedang ada masalah dengan raffa.

Selain mencintai raffa, aku juga sangat mencintai keluarganya, karna keluarganya sangat baikk, tutur kata, dan sikapnya kepadaku, juga ku akui sangat baik, aku seperti mempunyai keluarga ke2, saat itu aku benar benar bahagia.

Percakapan Sore itu
"Raaa, tau gak, tadi nih yaa, pas aku di rumah, kan keluargaku tuh pada ngumpulkan, nah !!!!!!!! Aku tu ketawa banget sumpah dah, parah banget, di cie cie in banget tau ga, katanya "cieee raffaa punya pacar baru, eh cantik lagi, bisa banget milih" nah itu tu kata tante aku, belum lagi yang lain lainnya, duhh tadi aku jadi topik banget" (kata raffa sambil ketawa ketawa menceritakan di telpon saat itu)

"Oh ya..? Serius rafff? Wkwk aduh aku maluu juga jadinya, trus trus gimana...lagi?"

"Trussss, ade ade aku itu pada ngestalk ig kamu loh, dia liat liat foto kamu, trus foto kamu di liatin sama mama aku, trus mama aku senyum, duh tadi aku bener bener di cie ciein banget, kan tadi pada ngumpul semuanya dirumah, tapi ko ra... aku kaya seneng seneng gitu malah" (raffa menceritakan tetap dengan ketawa kecil)

"Wkwkw duhhh rafff.... igku? Di stalkkk?.. raff aku malu rafff aku gak cantik."

"Ih apaansih, gak ada tuh yang bilang kamu gak cantik, wkw, tau ga aku baru kali ini kaya di setujuin gitu pacaran"

"Loh ko gitu, emang gak dibolehin pacaran ya kamunya" (ketawa kecil)

"gak tau juga, pacaran sih gapapa, cuman nih yaa, mantan mantan aku sebelumnya, kalo aku pacaran ya udah biasa biasa aja, gaada yang sampe dibesar besarin banget gini tau ga wkw, sampe keluarga aku aja banyak yang follow kamu, bayangin coba lucu kan wkwk"

"Wkwkw jadi seneng akunya, eh raff emang mantan mantan kami dulu itu gimana?"

"Intinya aku ngerasa gak didukung gitu sama keluarga kalo pacaran, baru kali ini lohh aku ngerasa keluarga aku itu dukung banget, hahaha oh iyaa ayah sama bunda aku itu suka sama cwe yang pake hijab raa.... iyaa...kaya kamuu, toh kan mantan mantan aku yang dulu gak pake hijabb, rambutnya api apii wkwk"

"Wkwkw parah raff, sampe aku ketawa banget dahhh, kamunih lucu banget, api gimana?????kebakar ya? Wkw berarti suka yang pake hijab? Kalo kamu suka juga, trus kamu dulu gak cantik yang pake hijab? Atau gimana sihh????"

"Yaa maklumin lah akukan dulu emang suka yang gitu gituu wkwkw maksudnya yang gak pake hijaaaab.. ehh ga juga sih, sulit dijelasinn wkw"

"Ettt dahhh, gak usah dijelasin aku pahamm wkwkw" (ketawa ku dan raffa tidak bisa ditahan)

Kami semakin nyambung saja, aku suka sekali dengan raffa dia humoris, ku pikir cowo humoris itu udah musnah di zaman kehidupan sekarang, ternyata raffa masih ada, setiap malam dia menelponku  untuk membicarakan hal hal yang menurut kalian mungkin tak penting. Huft ternyata bahagia itu sederhana, tak perlu mendapatkan lelaki romantis dengan 10.000 kejutan setiap bertemu, cukup selalu ada saja sudah membuat para wanita tergila gila. Saat telpon pun tak jarangg adiknya ikut bicara dalam telpon tersebut. Oh iya sebut saja nama adiknya yang satu ini Alfira

Kuceritakan sedikit tentang alfira ya? Dia itu yang jelas seorang cewe, umurnya mungkin masih sekitar 13 tahunan, dia baik, cantik dan berpipi chubby. Dia juga sering mengabari ku jika raffa kenapa kenapa, atau jika raffa ada sesuatu yang disembunyikan, yaa.. intinya aku senang bisa mengenal adiknya.

Aku dan raffa itu, pasangan yang menurutku biasa biasa saja, bahkan kami tidak pernah mengikuti gaya pacaran zaman sekarang, peluk pelukan, dan sebagainya pun sama sekali tidak pernah ku lakukan, karna aku benar benar menjaga, ya paham lah kalian maksudku disini bagaimana, kalo pegangan tangan sih pernah cuman itu hanya bertahan beberapa detik saja sepertinya paling lama 5 detik, karna aku tidak ingin seperti gadis gadis lainnya, yang membuat pasangannya jatuh hati karna dia mau diperlakukan tak selayaknya. Berpacaran dengan siapapun aku sangat menjaga itu sampai sekarang, tapi teman temanku selalu bilang bahwa hubungan kami hubungan yang romantis, padahal jika dipikir pikir apa yang romantis ? Kami foto berdua saja masih jaga jarakk, tidak pernah dekat sedekat dekatnya, begitupun kalo bertemu.

-----------------------------------------------------------------------
"Raf, percayalah ini bukan ketertarikan sesaat, ini adalah mimpi indahku di setiap malam yang saat ini dikabulkan tuhan."
Aku memilikimu
-ZAHRA
-----------------------------------------------------------------------

Bersambung

Zahra & RaffaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang