Bab 9 - Baru kali ini aku bersedih

203 12 0
                                    

Tak lama kami menunggu, makanannya pun datang, kami pun mulai memakannya, dikarenakan aku hanya mempunyai waktu 1 jam saja, karna itu waktu istirahatku, jadi kami tak terlalu banyak basa basi, aku lupa bagaimana rasa makanannya, yang aku tau makanan apa saja akan manis jika didepannya ada pangeran raja

Tak lama kemudian, ada beberapa cewe yang baru datang lalu duduk tak jauh dari kami,  dia selalu melihat ke arah kami, aku tak tau itu siapa, aku bingung mengapa ia menatap ke tempat kami sedemikian tajam?

"Raaa..raa... cepet makannya cepett" (kata raffa tergesa gesa makan)

"Emangnya kenapa raff...?" (Disini aku bingung sekali,  Raffa tidak biasanya bersikap seperti itu kepadaku, apa lagi menyuruhku menghabiskan makan dengan cepat cepat"

"Ya...ya..gapapa sihh raa.. ayo makan cepett" (kata raffa sedikit senyum dan menurutku itu senyum sandiwara)

"gakk. Kamu gak jujur ya sama aku?.. jujur kenapa???? Gara gara cewe itu?"(aku menatap ke arah beberapa cewe yang baru datang tadi)

"Ya... engga sihh... yaudah deh nanti aku cerita ya raa"

Huft... disini aku benar benar kehilangan selera makan, benar benar bt, benar benar ingin cepat cepat pulang, karna aku risih atas sikap raffa yang tak biasanya seperti itu. Semuana membuatku berpikir yang aneh aneh

Tak lama sejak raffa menyuruhku untuk cepat cepat menghabiskan makan, kami bersiap siap untuk pulang, huft.. sungguh hari itu Raffa aneh sekali. Malahan dia terlihat seperti berlari menuju parkiran karna ingin cepat cepat keluar dari rumah makan itu, aku benar benar merasa risih dengan sikapnya

Di parkiran(sambil memang helm)

"Kamu kenapa sih raff!! Aneh banget tadi, kamu malu ya sama aku? Sebenarnya cewe cewe tadi siapa kamu sih, ko jadi pas mereka datang sikap kamu ke aku beda banget, kenapa raff?... jawab!..."
(Berbicara dengan wajah yang sangat kesal)

Sambil menggas sepeda motor, lalu kami menjauh dari tempat itu
"Sayang...maafin aku tadi ya.. aku gak bermaksud buat nyuruh kamu cepat cepet makan"
(kata raffa meminta maaf sambil berusaha membujuk)

"Lah.. trus kamu kenapa tadi? Aneh banget"

"Sebenarnya..cewe itu tadi mantan gebetan aku, yaa jadinya aku males aja"
(kata raffa sambil menatap spion sepeda motor dan melihat reaksi wajahku)

"Haha pantes aneh banget, lagian kamu kenapa? Kan cuma mantan gebetan? Kamu malu ya sama aku? Jujur aja gapapa"

"Ya enggalah malu kenapa juga, maaf ya sygg aku ga bakal ngulanginnya lagi aku janji, maafin aku bikin kamu jadi sedih gini, aku beneran gaada apa apa lagi ko sama dia, cuman yaa.. tadi aku males ajaa"

"Iya gapapa aku maafin jangan diulang lagi ya:) nanti kalo kamu kaya gitu terus ntar aku pulang duluan aja, biar kamunya lega"
(kataku sambil senyum penuh teka teki)

"Ih ko gituu sih, ya allah maafin aku yaa maafin yaa, aku janji gaakan gitu lagi, aku nyesel beneren deh, maaf yaa"

Alasan yang sangat aneh bukan? :) tetapi tetap ku maafkan, walau disitu aku merasa dia malu denganku, atau mungkin dia masih menjaga perasaan wanita itu? Pikiran ku pastinya sudah kemana mana, bagaimana tidak kemana mana pikiranku setelah kejadian siang itu, tapi aku tetap berusaha positif thingking kepada raffa

------------------------------------------------------------------------
"Ku harap alasan itu benar, pesan ku padamu hanya ini saja, jangan mendua, karna kupikir berdua saja itu sudah lebih dari cukup, karna jika kamu sendiri itu adalah sepi, dan jika  bertiga itu adalah luka"
-ZAHRA
-----------------------------------------------------------------------

Sabtu, 2017
13.00

"raa, aku jadi ga sabar nih, pengen cepet cepet besok, aku pengen cepet cepet ngenalin kamu sama orang tua aku sama ade ade aku juga, kamu pasti ga sabar juga yaa?!! Haha" (suara raffa tampak gembira di telpon saat itu)

"Aaa..aaa...iya... nih raa...f... aku juga hehehe aku juga gasabar nih pengen dikenalin, aku gugup banget padahal haha" (kataku menjawab dengan sangat gugup, sambil tertawa kecil"

"Aku yakin sayang pasti semuanya suka sama kamu hhe, pasti kata mereka kamu cantik, yakin deh aku!!" (kata raffa sedikit memuji"

"Hahaha apaan sih, aku takut loh yng dibilang gak cantik, eh siapa tau aja cuma kamu yang bilang aku cantik, aku takutniiiii.. takut kalo keluarga kamu gasuka sama aku"

"Gaada yang perlu ditakutin sayang, percaya sama aku, nih ya... dengerin ya.. aku tuh yakin banget keluarga aku semuanya suka sama kamu, kamu cantik, berhijab lagi, duhh calonnnkuu"(Raffa tertawa memuji)

"Ihh apaansih bikin aku geer aja hahaha, aamiin aamiin semoga aja semuanya suka ya raff"

"Pasti dong raa"

Saat itu aku benar benar bingung harus bagaimana, bagaimana pula caranya aku membatalkan semuanya? Bagaimana caranya aku mencari alasan untuk menundanya? Aku benar benar bingung, sungguh aku ingin sekali kenal dengan kedua orang tuanya dan adik adiknya,  tapi disini aku benar benar diposisi kebingungan. Bagaimana caranya agar aku bisa keluar rumah lebih lama dari biasanya?

Bahkan sempat terpikirkan rencana ingin mengajak salah satu temanku, untuk menemaniku besok, tapi ku pikir itu juga tak akan berhasil, lalu ku undurkan rencanaku itu, ya tuhannnnn aku bingung

------------------------------------------------------------------------
"Raff maaf, ini adalah kebohongan yang kusembunyikan, andai saja kamu tahu aku tidak diperbolehkan pacaran, aku yakin detik ini juga kamu akan meninggalkanku, sekali lagi kuucapkan maaf, aku hanya ingin menyelamatkan hubungan ini. Sungguh, tak ada maksud lain"
-ZAHRA
------------------------------------------------------------------------

Minggu, 2017
07.00

"Trengg..trengg..."

Raffa menelpon ku pagi itu, ku jawab dan inilah percakapannya

"Hallo zahra, hari ini jadi kan? Duh aku gak sabar"(kata raffa menelpon dengan gembira)

"Aaa..maaf raff aku gak tau nih, soalnya....(belum selesai aku berbicara raffa memotongnya)

"Yaudah kalo gabisa gapapa lain kali aja ra" (kata Raffa dengan nada yang sedikit kecewa

"Duh Raff, aku minta maaf, cuman hari ini kayanya aku sibuk deh, maaf ya"(bicaraku dengan pelan karna merasa sangat bersalah"

"Iya raa gapapa, padahal tadi ayah aku bilang ke aku nanyain kamu jam berapa datang, adek adek aku juga nanyain, trus tadi mama aku nyuruh aku beres beres rumah...hmmm... tapi yasudahlah, mungkin lain kali"(Kata raffa sambil mengehembuskan nafasnya pelan pelan)

ya tuhan disini aku benar benar merasa bersalah, andai saja Raffa tau!!! Aku juga inginn rafff!! Tapi bagaimana diposisiku sekarang, orang tuaku sangat over protektif jika berkaitan dengan hal hal"pacaran" aku sungguh bingung saat itu, suasanya pun seperti berbeda walau itu tak bertahan beberapa lama. Tetapi, tetap saja, aku merasa bersalah karna tak jujur dari awal bahwa aku tidak diizinkan pacaran

------------------------------------------------------------------------
"Semoga kamu akan selalu menunggu waktu dimana kita akan selalu bisa bersama, 1 atap bahkan,seperti mimpi mimpi kemaren yang sama sama kita sebutkan"
-ZAHRA
------------------------------------------------------------------------

------------------------------------------------------------------------
"Apapun keadaannya, aku akan selalu tetap bersamamu, jadi jangan takut akan kehilanganku, karna itu hanya mitos yang menakutimu"
-Raffa
------------------------------------------------------------------------

Bersambung, penasaran kisahnya? follow akun ini, dan tambahkan ke reading'list untuk menampilkan setiap notifikasi barunya
-akan di sambung secepatnya

Zahra & RaffaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang