Bab 10 - Terlewatkan

228 10 5
                                    

Lalu, kejadian itu seolah terlewatkan, disini aku masih dihantui rasa bersalah, tlah membuat Raffa kecewa karna tidak bisa menepati janjiku minggu itu, "Sungguh Raffa, maafkan aku!"

kupikir sejak kejadian itu sifat Raffa kepadaku berubah, ternyata tidak, Raffa memaafkanku, dan dengan indahnya ku jalani hari hari biasa dengan Raffa, seperti layaknya anak muda lagi kasmaran hhu.

Beberapa kali Raffa mengajakku kerumahnya, katanya ingin mengenalkanku dengan keluarganya, tetapi selalu ku tolak dengan berbagai alasan, ya..walau sebenarnya aku sangat ingin dikenalkan dengan keluarganya, aku slalu mencari cari alasan agar bisa terhindar dari hal itu, karna Aku sendiri tau, semua itu belum saatnya. Mungkin nanti, saat aku sudah diizinkan kedua orang tuaku berpacaran.

Selama kami berpacaran Raffa tidak pernah menjemputku langsung dari rumahku ketika ingin jalan, karna aku selalu bertemu dengan Raffa diluar rumah, misalkan ketika aku kerja kelompok aku selalu menyempatkan beberapa menit agar bisa ketemu Raffa, jadi Dia tidak pernah menjemputku, ya.. ku akui itu Aku dan Raffa tidak pernah bertemu lama lama paling hanya sekitar 1 jam saja. Entahlah, semuanya tampak sulit sekali.

Kali ini aku gugup, karna Raffa menanyakan sesuatu denganku

"Ra, kamu ga dibolehin pacaran ya?" (Ucap Raffa)

"Hah? Emang kenapa Raff?.." (menjawab dengan sangat gugup)

"Ya.. gapapa sih, aku cuma mau tanya aja dibolehin apa engga"

"Raffa, kalo aku jawab aku gak dibolehin pacaran, kamu mau ngehindar dari aku?" (Berbicara dengan nada pelan)

"Engga...!!! Ra engga....! Aku bakalan nungguin Kamu sampai Kamu dibolehin pacaran" (Kata Raffa dengan tegas)

"Iya Raff, makasih ya Raff, aku jadi lebih tenang dan maaf kalo kemaren kemaren aku ga cerita ke Kamu Raff, soalnya Aku takut kamu bakal ninggalin Aku."

"Tenang Ra, Aku akan selalu berusaha ngertiin kamu, Aku sayang kamu, gaada yang perlu kamu takutin, Aku akan selalu ada buat kamu Ra, aku janji"

dan TARAAA!!!! Mendengar itu, semuanya membuatku tenang :)

-----------------------------------------------------------------------
"Langitpun tau, karna telah merekam kisah kita, sehingga setiap kali aku menceritakanmu, langit bersorak gembira dan mengatakan bahwa kamu adalah kebahagiakan ku yang sebenarnya"
-ZAHRA
-----------------------------------------------------------------------

-----------------------------------------------------------------------
"Bukan tentang berapa banyak yang kamu miliki, tapi semuanya tentang bagaimana mensyukuri dan menjaga apa yang kita milikki"
-ZAHRA & RAFFA
----------------------------------------------------------------------

Sudah hampir 2 bulan kami menjalani hubungan pacaran tanpa sepengetahuan kedua orang tuaku ini, tidak terasa hampir memasuki bulan suci Ramadhan, aku senang karna ramadhan kali ini aku bersama Raffa, ku rasa semuanya lebih baik dari tahun kemaren, dengan statusku yang "Sendirian" di tahun kemaren.

Raffa selalu sabar dengan Aku yang selalu menolak bertemu dengan kedua orang tuanya, tapi, ku rasa lama kelamaan dia juga tidak bisa menutupi rasa kesalnya kepadaku karna aku selalu tidak bisa jika Dia ingin mengajakku bertemu kedua orang tuanya, ku rasa dia marah.
Saat itu sudah memasuki bulan suci ramadhan, dan sebentar lagi, acara ulang tahun ade sepupunya, dan aku diundang, sore itu aku di Dm lewat Instagram oleh tantenya Raffa, lagi lagi aku pusing karna memikirkan bagaimana cara datang kesanan, karna acaranya malam sekalian buka puasa bersama, bagaimana cara aku izin kepada mama papahku? Oh tuhan... itu semacam tidak mungkin

Zahra & RaffaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang