Guanseob
Happy Reading
Warning : typo(s)
.
.
.
.
.
.
."Arghhhh Guanlin ngeselin,"
Hyungseob melempar asal ponsel yang berada digenggamannya. Tapi masih aman karna mendarat diatas kasurnya.
Takk~
Suara dibalik pintu balkonnya berhasil mengalihkan pikirannya.
Seseorang melempar sesuatu kepintu kaca balkon miliknya.
Dan dia tahu siapa pelaku dibalik pelemparan tersebut.
Hyungseob berjalan menghapirinya dan menggeser pintu balkonnya.
"Kenapa berteriak?"
Hyungseob maju beberapa langkah. Melipat tangannya diatas teras balkon dan menumpukkan kepalanya.
"Tidak ada apa-apa,"
"Tapi aku mendengar kau menyebut nama Guanlin? Apa dia membuatmu kesal?"
"Ya, begitulah,"
Hening melanda keduanya. Woojin hanya memandang wajah cowo didepannya.
Sedangkan Hyungseob lebih memilih melihat gemerlapnya langit malam. Mencoba menghindari tatapan dari mantan pacarnya.
"Jadi, kau sudah membuka hatimu kembali?"
"Huh?"
"Aku melihatnya. Postingan Guanlin di Instagram,"
"A-ahhh kau melihatnya,"
Hyungseob angguk-angguk ga jelas.
"Belum bisa disebut membuka hati sepenuhnya sih, hanya saja aku ingin mencoba memberinya kesempatan," jelas Hyungseob.
"Ya, aku juga ingin melihat perjuangannya," Woojin diam sesaaat.
"Seob, apa kau masih marah?"
"Marah? Untuk apa?"
"Untuk kata-kataku di grup chat kemarin,"
"Aku tak marah,"
"Kau bohong? Aku tahu dengan sangat jelas kalau kau marah,"
Hyungseob terdiam. Tak ada kata yang bisa dia berikan untuk mengelak. Karna bagaimanapun Woojin tahu segala hal tentangnya.
"Maaf kalau kata-kataku membuatmu marah Seob. Aku tak bermaksud seperti itu,"
"Kau membuatku seolah-olah menghalangi kebahagianmu,"
Gumam Hyungseob sambil perlahan menyembunyikan wajahnya dilipatan tangannya.
"Maafkan aku,"
"Hah," Hyungseob mengela nafasnya.
Cowo manis itu lalu mengangkat kepalanya. Memandang balik sang mantan didepannya.
"Sudah lupakan. Mungkin aku saja yang terlalu sensitif akan hal itu,"
Hyungseob memberikan senyum tipisnya.
"Oh ya bagaimana hubunganmu dengan Dongbin? Aku melihatmu dan dia diparkiran sekolah tadi,"
"Hubunganku dengannya baik. Oh, aku mengantarnya pulang tadi,"
"Kapan mau nembak?"
"Secepatnya," jawab Woojin dengan senyum lebar diakhir.
Hyungseob tersenyum miris melihat wajah ceria Woojin saat membicarakan Dongbin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Fall [Guanseob]
FanfictionPada akhirnya Ahn Hyungseob merelakan dirinya jatuh kedalam pesona seorang Lai Guanlin.