[4] Confuse

52 0 0
                                    

Andra memasuki bengkel sederhana yang sepi pengunjung. Disana hanya ada satu orang pekerja dan satu anak SMA sedang menstarter motor. Tak berapa lama suara motor menderu memekakkan telinga begitu Andra sampai disana. Sepertinya urusan mereka sudah selesai karena dia melihat anak itu menaiki motor dan pergi meninggalkan bengkel.

"Kemana aja lo Ndra baru kelihatan?" Topan, salah satu pekerja bengkel itu baru menyadari Andra sudah duduk manis di kursi panjang, tempat biasa pelanggan menunggu.

"Sibuk bang," jawab Andra singkat, kepalanya mengedarkan ke sekeliling seperti sedang mencari seseorang. "Bang Jack mana?"

"Keluar cari makan." kata Topan sambil mengelap tangannya yang kotor bekas oli.

"Tumben sepi" Andra berdiri dan melihat-lihat bengkel, tidak besar memang, tapi nyaman.

"Lo kayak nggak tau aja, bengkel ramenya kan kalau anak-anak lagi pada ngumpul." Topan membereskan peralatan yang masih berserakan dilantai.

Andra manut-manut, yang dimaksud anak-anak adalah pelanggan tetapnya di bengkel. Siapa lagi kalau bukan anak-anak balapan liar yang sering service motor disini.

"Woi Ndra," Andra menoleh ke sumber suara, bang Jack datang dengan satu tangan menenteng kantong keresek. "Kapan datang?" tanya Jack.

"Baru aja bang," Andra menghampiri bang Jack dan duduk disebelah cowok bertato itu.

"Lo pasti belum makan?" tebak Jack, tangannya mengeluarkan beberapa bungkus makanan dari dalam kantong keresek. "Tau aja lo bang." Jack terkekeh.

"Nih makan," Jack menyodorkan satu bungkus makanan pada Andra yang disambut dengan senang hati.

"Lha, Topan mana?" Jack baru sadar kalau Topan tidak ada, padahal tadi dia yang ngebet pingin makan, lapar katanya.

"Hadir bos," tiba-tiba Topan muncul dari pintu yang terletak dipojok bengkel, pintu yang terhubung langsung dengan rumah Jack.

"Nih pesanan lo," Jack sudah bersiap akan makan. Dengan segera Topan menghampiri dua orang yang sedang menikmati makanan itu.

"Ndra, itu motor Mike lo yang benerin ya," tanpa berhenti mengunyah Andra mengangkat kepalanya dan melihat arah yang ditunjuk bang Jack. Disudut ruangan terdapat motor sport hitam metalik yang menarik perhatian. "Kayaknya Mike lebih suka service lo, lebih oke katanya."

"Beres bang," Jack mengangguk, lalu ganti bertanya pada Topan perihal pelanggan hari ini.

Bang Jack adalah pemilik bengkel sederhana ini, dia dibantu bang Topan mengelola bengkel. Tidak ada pekerja lain selain mereka berdua, selain karena bengkelnya kecil, bang Jack tidak punya cukup uang untuk bayar gaji pekerja. Kadang Andra juga ikut membantu di bengkel, meski tidak sering. Baginya, bengkel seperti rumah keduanya, kalau rumah yang ditempati bersama Ayahnya bisa disebut rumah. Bang Jack juga selalu bersikap baik padanya, Andra menganggap bang Jack seperti abangnya sendiri. Hanya bang Jack yang tahu dirinya dan semua pribadinya.

Andra berdiri dan membuang bungkus makanan ditempat sampah. Dia berjalan ke tempat lemari pendingin yang memang disediakan bang Jack supaya pelanggan tidak kepanasan plus bosan, lalu mengambil satu minuman, diteguknya hingga habis.

Andra menuntun motor milik Mike agak ke tengah, supaya dia bisa leluasa mengutak-atik. Seraya berjongkok Andra melihat motor itu dengan mata menyipit, kemudian mengangguk-angguk seolah tahu apa penyebab motor itu ada di bengkel.

"Si tangan dingin mulai beraksi," ledek Topan, lebih tepatnya ngomong sama Jack.

🍁🍁🍁

AleandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang