Bagian 2

4.1K 218 1
                                    

Tap tap tap.

" Kakashi-senpai tunggu! " tampak Sakura mengejar Kakashi yg sedang berjalan jauh di depan nya.

" Hn? " Kakashi menghentikan langkah nya. Menoleh ke belakang sambil membenarkan letak ransel dibahu kiri nya." Ada apa? " tanya nya saat Sakura menghentikan langkah nya. Membungkuk sambil mengatur nafas.

" Kau ini cepat sekali jalan nya. "

" Hn? " Kakashi menaikkan sebelah alis nya.

Sakura berdiri tegak, menarik nafas Dan menghembuskan nya perlahan. Kakashi masih setia menunggu gadis cantik ini untuk berbicara. Anak rambut yg tertiup angin memperlihatkan kecantikan Sakura yg alami. Tanpa ada polesan make up yg tebal dan penampilan yg kelewat sexy.

" Terima kasih sudah mengantar ku pulang waktu itu. Maaf merepotkan mu. " Sakura memulai percakapan.

" Tidak masalah. " Kakashi menepuk pucuk kepala nya lalu pergi.

" Tunggu. " Sakura meraih sebelah tangan Kakashi." Kau mau kemana? "

" Hai, Kakashi. " sapa seorang wanita cantik yg tak lain adalah Hanare, menepuk sebelah bahu pemuda perak itu. Sakura dg terpaksa melepaskan tangan Kakashi." Ah, ada Haruno rupanya. "

" Senpai. " Sakura berojigi pada wanita itu.

" Oh ya, Kakashi. Aku butuh bantuan mu. " kata Hanare.

" Tentu saja. " ucap Kakashi.

" Ayo. " Hanare menarik lengan Kakashi tanpa memperdulikan Sakura yg masih mematung di tempat.

Kakashi menoleh ke belakang. Sakura masih di sana dg wajah masam nya. Kakashi kembali menatap ke depan dan menyamai langkah Hanare.

" Aku tidak suka wanita itu. " ucap Sakura entah pada siapa.

" Kau cemburu ya. " goda Ino yg entah sejak kapan berada di samping nya bersama Hinata.

" Apa? " Sakura gelagapan menanggapi ucapan Ino.

" Hayo ngaku! Kau cemburu melihat mereka kan? " Ino tidak niat berhenti menggoda teman nya ini.

" Aku tidak cemburu! " tegas Sakura, dia mengalihkan pandangan nya ke arah lain.

" Tapi wajah mu merah. " kata Hinata.

" Kau jangan ikutan, Hinata! " gadis musim semi ini menunjuk teman indigo nya.

" Apa? " tanya Hinata dg polos nya.

" Lupakan. " Sakura mengibaskan tangan nya.

Mereka bertiga melangkah meninggalkan tempat itu.

" Eh, jidat. Mengenai kalung mu itu. Bagaimana jika Kakashi-senpai yg menemukan kalung mu. " perkataan Ino sukses menghentikan langkah Sakura.

" Apa yg kau bicarakan? " Sakura menatap tajam teman blonde nya ini.

" Aku kan hanya berimajinasi. " kata Ino dg enteng nya.

" Imajinasi mu tingkat Dewi. Lagian, kalau memang senpai yg menemukan kalung ku, pasti sudah di kembalikan. Sampai sekarang tidak ada omongan mengenai kalung. " jelas Sakura.

" Dan jika senpai yg menemukan nya, apa kau akan menjadikan dia sebagai suami mu? " pertanyaan Hinata membuat gadis musim semi ini membeku.

" Iya benar. Aku mulai berimajinasi. Bagaimana masa depan mu dg dia? Menikah dg pria sayembara dan kau juga tidak tau wajah di balik masker nya itu. Bagaimana jika bibir nya tebal? Gigi tonggos? Hidung pesek? Pipi penuh dg jerawat? Iyuuuuuu... " Ino bergidik.

Like a fairy tale Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang