Where are you?

708 97 7
                                    

Cast : Oh Sehun.

⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️

Cast : Yoon Ji ( YonJi)

⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️

Cast : Taehyung.

⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️

Cast : Sejeong (Sejong)

Cast : Sang Hyun (Sanghyun)

⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️

Mata lelaki berparas tampan itu terpejam menikmati angin sore yang setia membelai setiap helai rambutnya. Angin dan daun musim gugur yang berjatuhan seolah ikut menemani pria yang bernama asli Kim Taehyung, larut dalam setiap lamunan yang terlintas. Tak lama mata coklat itu mulai terbuka.

Matanya menerawang ke langit melihat awan dengan guratan senja yang dihiasi oleh burung-burung yang beterbangan seolah saling bercengkrama.
Dia merindukan Aegi. Dia merindukan sahabatnya. Dia merindukan cintanya. Dia merindukan senyuman manisnya.

Lelah. Hanya lelah yang bisa ditangkap dari sorot mata bulat berwarna kecoklatan itu. Sudah berhari-hari dia mencoba melacak keberadaan Aegi selepas kepergiannya di bandara tempo hari. Dia sudah mencoba mengkonfirmasi pihak bandara untuk melacak nomer penerbangan sahabatnya. Tapi informasi yang dia dapat malah mengatakan, saat pesawat tujuan London akan lepas landas, kursi yang sudah dipesan atas nama Kim Aegi itu kosong. Pria bermarga kim itu pun syok .

"Mustahil," desahnya.

Karena hari itu dia sendiri yang mengantarkan kepergian Aegi.

Apa mungkin dia diculik?

Pikiran itu pun sempat merayap di benaknya sehingga menggerakkan dia untuk melapor ke pihak kepolisian. Namun lagi-lagi tak ada jejak. Sekali lagi dia harus menelan kehampaan karena tak ada jejak pasti dari pihak kepolisian mengenai keberadaan sahabatnya. Taehyung menarik napas dalam dan menghembuskannya perlahan hanya untuk meringankan kegundahan hatinya barang sejenak.

"Aegi-ya, Sayangku. Kau dimana? Kau baik-baik saja, kan? Aku sungguh akan memarahimu nanti. Kau sangat nakal. Kau tak menuruti permintaanku untuk mengabariku jika benar kau sudah sampai disana," bisiknya lirih. Matanya pun memancarkan luka.

Ada satu cara lagi yang ingin dia lakukan untuk menemukan Aegi, dia sangat ingin mencari detektif handal untuk membantunya menemukan pujaan hatinya. Tapi...  masalahnya adalah uang. Dia belum punya banyak uang untuk melakukan hal itu.
Kepalanya kembali tertunduk. Pikirannya buntu. Taehyung bingung akan apa yang harus ia lakukan saat ini untuk menemukan gadisnya.

Diam-diam Sejeong yang secara tak sengaja lewat di taman kota, menghentikan langkah saat ekor matanya menangkap sosok Taehyung yang sedang duduk termenung di bangku taman dari kejauhan.

Perlahan gadis itu mendekati pria yang tengah duduk sendirian sambil tertunduk lesu itu. Sejeong agak sedikit memiringkan kepalanya guna memastikan lelaki yang ada di hadapannya adalah benar-benar Kim Taehyung. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Taehyung pun mendongakkan kepala.

"Sejeong?"

Gadis berbaju putih itu menyunggingkan senyuman lebarnya.

"Taehyung~ sshi. Annyeong haseyo. Kebetulan sekali kita bertemu disini."

Sejeong membungkukan sedikit kepalanya dan dibalas dengan hal serupa oleh Taehyung.

"Bagaimana kabarmu? Kau sudah sehat?"

"Ne, aku sehat. Kau sendirian disini? Tadinya aku mau pergi tanpa menyapamu. Takut mengganggu. Karena aku lihat, tampaknya kau sedang asyik dengan pikiranmu sendiri."

Taehyung hanya tersenyum datar.

"Aku hanya sedang teringat dengan temanku. Aku sering ke tempat ini bersamanya. "

"He-em. Arraseo."

"Eum... apa kau sedang sibuk sekarang? Rencananya kalau kau tidak ada acara dan tidak keberatan, aku ingin mengajakmu makan sebentar. Bukan apa-apa hanya sekedar ucapan terima kasih dariku karena kau telah menolongku. Lagipula disini ada restoran yang ter... ahhhh! "

Tanpa di duga, ada seorang anak kecil yang sedang bermain sepeda menyerempet betis Sejeong hingga membuatnya terdorong ke depan. Refleks Taehyung menggenggam tangan Sejeong guna menahan agar gadis itu tak terpuruk di tanah.

Sementara itu.

Sepasang mata dari kejauhan menatap apa yang terjadi di depan dengan kilatan amarah. Dia mengepalkan tangannya kuat dan mati-matian juga menahan dirinya untuk tidak langsung maju ke hadapan lelaki itu dan meninju wajahnya sampai tak berbentuk.

"Aku ada acara setelah ini. Aku ingin pergi ke suatu tempat. Hanya saja kalau minggu depan kau masih ingin mengajakku, sepertinya bisa."

"Baiklah Taehyung~ ssi, minggu depan jam segini kita bertemu disini lagi, ya?"

"Iya. Aku akan menunggumu. Kita bisa mengobrol banyak nanti."

Sejeong pun undur diri dari hadapan Taehyung. Namun saat Taehyung baru saja akan melangkahkan kakinya untuk pergi,  sesuatu di atas tanah menarik perhatiannya. Taehyung meraih buku kecil itu yang ia pikir jatuh dari tas Sejeong saat gadis itu terserempet sepeda dan hampir terjatuh. Awalnya dia ragu untuk membukanya. Hanya saja, otaknya seolah mensugesti untuk memeriksa buku yang ternyata sebuah passport.

"Apa?" Matanya membulat lebar dan mulutnya terbuka saat ia melihat foto dan identitas pemilik passport tersebut.

My Regret ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang