N

1.2K 125 2
                                    

Setelah mendapat 2jam pelajaran dari wu saem. Bel berbunyi tanda istirahat pun tiba.
"Baiklah. Kyung kau ikut ke ruang guru sebentar Ne" kata wu saem merapikan bukunya dan membawanya. Wu saem berjalan keluar kelas dan menuju ruang guru, dibelakangnya ada kyungsoo yang mengikutinya.

"Kyung jangan lupa. Akhir pekan adalah pertandingan antar sekolah, dan 2 hari besok kau harus mengikuti latihan terakhir" kata wu saem yang duduk menatap kyungsoo yg berdiri dihadapananya.

"Ta--tapi saem. Aku tidak ikut seleksi kenapa aku menjadi perwakilan sekolah ini?" tanya kyungsoo, ia bermaksud menolak.

"Dan itu akan membuat iri teman lainnya saem" imbuh kyungsoo agar wu saem memikirkan hal itu lagi.

"Tapi kau terpilih walaupun tak ikut seleksi. Dan untuk temanmu, mereka bukan anak kecil yg harus iri dengan bakat siswa lain" jelas wu saem.

Baru akan kyungsoo membuka suara, wu saem berkata "Jika kau tak ikut. Temanmu yg cerewet itu tidak akan ikut juga. Dan aku tak mau sekolah kita kalah. Jadi kau harus ikut dengan atau tanpa seleksi. Tidak ada penolakan! " kata wu saem tegas.

"Ne, saem" kata kyungsoo menghembuskan nafasnya pelan.

Kyungsoo pergi kekantin setelah dari ruang guru, dia memilih duduk sendiri di tempat duduk pojok kantin dan tak banyak diminati para siswa.
"Kyung, boleh aku duduk disini? " tanya jimin.

"Tentu chim. Silahkan" kata kyungsoo.

"Kau terlihat kesal beberapa hari ini" kata jimin lirih.

"Ah itu. Aku hanya sedang kesal pada diriku sendiri itu saja".

"Kesal karna kejadian waktu itu? " tanya jimin pelan.

"Ah itu" kyungsoo tersenyum kecut.
"Kau pasti juga melihat itu bukan. Yeoja macam apa aku ini mengatakan perasaanku pada seorang namja" kata kyungsoo sinis.

"Kau yeoja yg berbeda dari yeoja lain kyung. Itu menurutku" kata jimin, ia menjeda kalimatnya "Dan kau itu yeoja pertama yg membuat jongin memukul namja karna seorang yeoja hihi. Selama ini jongin bertengkar bahkan berkelahi hanya karna hal yg tak jelas" jelas jimin. Kyungsoo acuh dengan cerita jimin namun tetap mendengarkannya.

"Kau tau, aku juga menyukaimu" bisik jimin pada kyungsoo. Kyungsoo kaget dan menatap tak percaya pada jimin.

Kyungsoo menatap jimin tak percaya.
"Tapi aku tak akan ambil resiko jika aku menyukaimu dan harus mendapat pukulan dari jongin, kyung. Jadi jangan kahwatir, aku merelakanmu karna kau sedikit banyak membawa pengaruh baik pada jongin" kata jimin dengan tersenyum.

"Huh!" kyungsoo menghela nafasnya lega.

"Apa hari ini hari menyatakan cinta sedunia? Kemarin jongin, kemudian sunbae dan ini jimin. Lalu nanti siapa lagi?" batin kyungsoo menatap jimin malas.

"Aku ke kelas dulu chim" kyungsoo pergi meninggalkan jimin yg masih asik dengan makanannya.

Ditengah perjalanan menuju kelas, kyungsoo berjalan sendirian, tak biasanya dia seperti ini karna baekhyun yg selalu bersamanya, dia sedang tidak ingin bersama siapapun saat ini hanya ingin sendiri.

"Kyung! " panggil seseorang, kyungsoo menoleh kebelakang.

"Kyung, kau mau kekelas? " tanya namja itu mendekati kyungsoo.

"Ne, ada apa sunbae? " tanya kyungsoo pada namja itu ternyata sunbaenya.

"Kyung, ehm aku ingin memberikan ini untukmu" sunbae itu memberikan sebatang coklat yang terdapat pita berwarna gold menghiasi coklat itu.

"I--ini apa sungjae sunbae? " tanya kyungsoo takut untuk menerimanya.
"Ini untukmu!" sungjae meraih tangan kyungsoo dan memeberikan coklat itu ketangan kyungsoo.

My Boy Friend Is Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang