B

2.2K 181 5
                                    


Setelah bel berbunyi tanda sekolah telah usai. Kyungsoo langsung bergegas menggendong tasnya.

"Sunbaenim", panggil kyungsoo menghampiri chanyeol.
"Sepertinya kita tidak bisa pulang bersama. Aku mau menjenguk temanku yg sedang sakit dulu", kata kyungsoo.
"Aku temani Ne?", tawar chanyeol.

"Kumawo sunbaenim.... Aku__".
"Baiklah jika tidak ingin aku temani, sepertinya dia orang yg spesial untukmu", potong chanyeol.
"Hehe, bukan sunbaenim. Aku hanya tidak ingin merepotkan sunbaenim".
"Geure..ehmm apa dia namjachingumu?", tanya chanyeol dengan berbisik.
"A aniya. Aku tidak mungkin memiliki namjachingu", kata kyungsoo menundukan kepalanya.

"Wae?, kenapa tidak mungkin. Kau cantik, manis dan juga imut", kata chanyeol dengan tersenyum pada kyungsoo.
"A aniya.. Sunbae terlalu berlebihan memujiku", kata kyungsoo semakin menunduk dan menyembunyikan rona wajahnya yg memerah.

"Sudah, sebaiknya kau bergegas. Langit begitu mendung mungkin sebentar lagi akan turun hujan".
"Ne, sunbae.. Aku pamit Ne", kata kyungsoo langsung pergi meninggalkan chanyeol.

"Mungkin orang bodoh yg tidak jatuh hati padamu kyung. Hah seandainya kau tau kalau aku menyukaimu", kata chanyeol dalam hati memandang kyungsoo yg menjauh.

...©...


Dengan langkah ragu kyungsoo mendekati pintu rumah jongin. Ditangannya sudah ada paperbag berisi Chocolate cake kesukaan jongin.
Tok__Tok__Tok, kyungsoo mengetuk pintu rumah jongin.
Pintu nya terbuka "Annyeong", sapa seorang yeoja paruh baya.

"A annyeong ahjuma. Saya teman jongin, ingin menjenguk jongin", kata kyungsoo dengan gugup.
"Aa teman jongin. Silahkan masuk. Jongin ada dikamarnya", umma jongin mempersilahkan kyungsoo masuk dan kekamar jongin.
"Jongin, ada temanmu yg mau menjenguk", kata umma jongin.
"Teman?", gumam jongin.
Kyungsoo muncul dari belakang umma jongin.

"Annyeong jongin", sapa kyungsoo dengan senyum tipis. Jongin masih menatap kyungsoo bingung.

"Umma tinggal dulu. Ne..
Aa sayang kau temani jongin. Ahjuma mau ada meeting. Jongin nanti jika butuh sesuatu Bibi Jang ada dibawah", kata umma jongin pergi meninggalkan kamar jongin.
Kyungsoo berjalan mendekat pada jongin.

"Ekhem, annyeong jongin", sapa kyungsoo.
"Apa aku mengenalmu?" tanya jongin bingung.
"Kita teman sekelas", kata kyungsoo masih berdiri.
"Teman sekelas?", jongin berpikir.

"Ne", kyungsoo mengangguk pelan.
"Aa kau yg duduk disebelah chim bukan?", terka jongin.
"Ne".

"Duduklah", jongin mengalihkan pandangan ke kursi kecil dekat tempat tidurnya agar kyungsoo duduk disitu.

"Kau bawa apa?", tanya jongin melihay tangan kyungsoo membawa paperbag bergambar cake.

"Ah, ini chocolate cake kesukaanmu", kyungsoo mengangkatnya.
"Jinja?", kata jongin berbinar.
"Ne, kau mau?".
"Tentu aku mau".
"Bibi...", teriak jongin memanggil bibi jang.

"Tidak usah. Biar aku ambil piring untukmu".
"Biar bibi jang saja".
"Aniya.. Aku masih bisa mengambilnya", kyungsoo beranjak dan pergi mengambil piring untuk jongin. Beberapa saat kyungsoo pun kembali dari dapur.

"Cha...ini", kyungsoo mengambil sepotong kue ditaruh dipiring dan menyuapkan dengan potongan kecil pada jongin.
Jongin pun membuka mulutnya menerima suapan kyungsoo.

"Ini enak sekali", kata jongin sambil menikmati cake dimulutnya.
"ini aku beli ditempat biasa kau membelinya", kata kyungsoo.

"Ne?, bagaimana kau tau?", tanya jongin kaget.
"Ah itu itu?", kyungsoo lupa kalau dirinya mengetahui semua tentang jongin karna selalu mengikuti jongin.

My Boy Friend Is Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang