Satu

496 31 2
                                    

Aku tahu itu berat dan sulit.
Untuk datang kepadaku.
Aku tahu kau takut Dan tidak ingin tersakiti lagi


Typo adalah mahakarya terindah 🚶

♚♚♚

Aku seorang Ibu tunggal di usia 20 tahun, masih terlalu muda untuk menjadi seorang ibu.
Namun aku menikmatinya, Hari ini aku menangis haru melihat calon bayiku dari balik layar monitor.

"Kedua Bayinya sehat, bobotnya juga baik pertumbuhanya baik nyonya. Bisa di pastikan berjenis kelamin laki-laki,". Seorang dokter perempuan paruh baya tersenyum sembari melihat layar monitor.

"Mereka sehat,". Hanya kata itu yang terucap dari mulut ku.

Lidah ku kelu hanya untuk berkata lebih panjang, sudah banyak kesakitan dan penebusan yang aku alami.

Sudah banyak penderitaan dan cobaan yang aku lewati.

Dan hanya mereka yang memberiku semangat hidup. Aku bahagia di saat aku di tinggalkan sendirian aku masih memiliki mereka berdua.

Buah hati yang hanya aku yang mengharapkan.

♥♥♥

Langit berwarna gelap, mendung bergulung-gulung dengan cepat. Angin kencang berhembus menerbangkan daun-daun pohon yang sudah layu.

Hari itu aku kembali menginjakan kaki di rumah besar ini. Masih mengenakan gaun pengantin cantik dan juga riasan yang masih menempel.

Aku berjalan di belakangnya tanpa suara. Aku tau dia kecewa, hari ini dia menghancurkan hati mantan kekasihnya yang masih dia cintai.

Aku tak ingin menutupi itu semua, aku tau dia tidak mencintaiku. Kami menikah hanya karena untuk saling menutupi dan mendapatkan apa yang di inginkan.

Miris bukan, aku membutuhkan uang dan dia membutuhkan istri sebagai tameng akan hubungan nya.

Dengan mantan kekasihnya. Ahh bukan tetapi Kekasihnya.

Malam ini sedikit canggung untuk ku, bagaimana tidak. Bayang-bayang akan hal yang dilakukan pengantin baru terus berputar di otak ku. Apa lagi ibu mertua ku yang berkata ingin segera mendapatkan cucu.

Membuat fantasi liar ku semakin berkembang. Aku berada di dalam kamar utama, melepaskan tiara berlian di atas kepalaku.

Anting di telinga serta kalung yang melingkar cantik di leherku.

Setelahnya aku meraih resleting gaun yang sedikit susah untuk ku buka. Namun akirnya aku benar-benar bisa melepaskan gaun cantik ini.

Meraih Batdrobe putih yang sudah ku siapkan di atas ranjang.

Melangkah riang menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Entah apa yang ku fikirkan, kami hanya dua orang yang kaku. Tak banyak percakapan yang keluar dari mulut kami.

Namun setidaknya aku masih sedikit beruntung, dia laki-laki yang hangat walau dia terus menegaskan cintanya hanya untuk gadis Jepang yang cantik dan imut itu.

♥♥♥

Aku menggulung tubuh telanjangku di balik selimut tebal, matahari menyilaukan pengelihatanku.

Terpaksa aku segera bangkit dari tidur pulasku, mendudukan diri dengan rasa sakit dan nyeri luar biasa pada tubuhku.

Seharusnya ada suami yang memeluku hingga pagi dan berkata. "Apa kamu bisa ke kamar mandi sendiri? Butuh bantuan,". Namun hal itu hanya bayangan ku saja.

UNTITLED 2015Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang