Pemuda tampan berusia 20 an itu duduk di sofa mewah milik keluarga Kwon.
Menatap dengan bahagia 2 orang anak berusia 5 tahun.
Keduanya begitu mirip kakaknya, tak ada satu hal pun yang tertinggal kecuali si sulung yang lebih pendiam dan tak memperdulikan sekitar.
"Saga ingin bertemu nenek dan kakek?,", pemuda itu menatap bocah yang paling aktif membuka kado yang di berikanya.
"Kakek?,". Bocah itu menatap Tuan Kwon dan Nyonya Kwon bergantian.
Keduanya nampak tersenyum paksa, merasa was-was akan kehadiran pemuda itu.
"Iya, ayah dan ibu. Mama mu?,". Sean tersenyum. Namun tatapan matanya begitu tajam pada kedua orang dewasa di depan anak-anak itu.
"Mama? Saga dan lang punya mama ya nek,". Keduanya men
tap kedua nya bingung.
Pemuda itu mengepalkan tanganya, menatap kedua orang dewasa itu semakin tajam.
Apa maksud semua ini? Apakah keduanya tak pernah di perkenalkan pada wanita yang melahirkan mereka.
Meski kenyataan wanita itu telah tiada?.
Pemuda itu berdiri "saya permisi tuan dan nyonya Kwon,".
Keduanya hanya terdiam dengan senyuman. Merasakan ketakutan akan kehadiran pemuda itu.
"Saga punya Mama?,". Si bungsu menatap keduanya bergantian.
"Sudah ayo kita makan malam,". Wanita paruh baya itu berdiri dan meninggalkan keduanya
⚁☙⚀⚄
Sean memukuli ke 2 pria paruh baya itu brutal.
Keduanya menunduk mohon pengampunan namun pemuda itu seakan tuli tak mendengar rintihan keduanya.
Hingga salah satu sekarat baru Sean berhenti, berjalan menuju sekertarisnya kemudian mengelapkan sisa darah di tanganya pada jas salah seorang Bodyguarnya.
"Bereskan tikus-tikus itu,". Pemuda itu berjalan dengan angkuh meninggalkan gudang di ikuti sekertaris laki-lakinya.
⚁☙⚀⚄
Keduanya duduk bersebelahan di dalam mobil, Sean hanya menatap kosong kearah jalan raya.
"Tuan Sean, ada kabar terbaru tentang Nyonya Naya dari dokter James,". Laki-laki paruh baya dengan kacamata bertenger di hidungnya itu menatap Sean.
"Apa yang terjadi kali ini?,". Sean menopang dagunga dengan jari telunjuk yang mengusap dagu runcingnya.
"Nona sudah sadar,".
Pemuda itu segera menatap pria paruh baya itu,
"Siapkan penerbangan menuju Amerika sekarang!,". Pemuda itu tersenyum sekilas.
Membuat pria Paruh baya yang menemaninya selama 1 tahun itu tersenyum.
Baru kali ini tuanya tersenyum sebahagia itu.
Sementara itu Jiyong tengah meringkuk ketakutan di dalam ruang kerjanya.
"Jadi Sean kemari? Lalu apa yang dia katakan?,". Jiyong menatap ibunya.
"Tidak ada Ji, dia hanya memberi hadiah untuk Saga dan Lang,". Wanita paruh baya itu menyerahkan kotak-kotak berisi mainan mahal.
"Sudah hampir lima tahun lebih dan dia kemari dengan menebar teror ini Bu, apa yang di rencanakan dia sebenarnya,". Jiyong berfikir dengan keras.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNTITLED 2015
FanfictionKwon Ji Yong hanya tau satu cintanya untuk gadis berparas cantik dan juga imut bernama Kiko Mizuhara yang secara sepesial bahkan dia tato dalam tubuhnya. namun dia malah menikahi gadis lugu yang tak tau menau akan dunia, Naya mencoba bertahan akan c...