👻Part 6👻

4.5K 251 13
                                    

...🌄...
Keesokan harinya
Para senior sedang berkumpul sebelum Jenazah Sina dibawa pulang. Mereka juga membicarakan rencana mereka.

Rachel : “Oke. Kalian ingat kan kita rencananya?”

Boby : “Pasti...”

Silvi : “Yaudah biar cepet, sekarang aku sama Wira keruangan kak Herya dulu buat minta izin nganter jenazah Sina Pulang kerumah.”

Rachel : “Oke.”

Wira : “Nanti, kalau ada apa-apa kita harus saling memberitahu. Oke?”

Rasyid : “Oke.”

Mikha : “Oke.”

...🚶...
Silvi dan Wira pergi keruangan Kak Herya.
...🚪...
Sampai nya mereka di ruangan Kak Herya. Wira mengetuk pintu.

Tok...Tok...Tok...

...🚪...
Kak Herya membuka pintunya. Dan mulai berbicara.

Kak Herya : “Iya. Ada apa?”

Silvi : “Maaf sebelumnya kak. Tapi, adik saya baru saja meninggal kemarin. Jadi saya dengan Wira minta Izin untuk mengantar jenazah Sina Pulang ke rumah.”

Kak Herya : “Apa Meninggal!!!”

Wira : “Iya kak. Maaf kak, memangnya Kakak belum tahu?”

Kak Herya : “Hmm...Iya saya sudah tahu. Cuman sepertinya saya lupa. Owh ya, siapa yang akan meneruskan acara disini?”

Silvi : “Siap kak. Rachel, Mikha, Rasyid dan Boby akan tetap disini.”

Kak Herya : “Baik kalau begitu kalian saya beri izin.”

Wira : “Terima kasih Kak.”

Silvi : “Terima kasih Kak.”

Kak Herya : “Iya sama-sama.”

...🚑...
Setelah mendapatkan Izin dari Kak Herya. Silvi dan Wira langsung mempersiapkan keberangkatan Jenazah Sina pakai ambulance.
...🚑...
Saat sedang memasukkan Jenazah Sina ke Ambulance, Mikha bertanya pada Silvi.

Mikha : “Sil, Gimana Reaksi kak Herya tadi?”

Silvi : “Ya gitu. (Menutup Pintu Ambulance) Eh tapi aneh deh. Kok Kak Herya baru tahu ya? Padahal kan, junior lainnya juga udah tahu kalau Sina meninggal.”

Rasyid : “Ya mungkin kak Herya sibuk.”

Mikha : “Tapi masa iya, sesibuk itu.”

Silvi : “Udah, kita bicarain itu lagi nanti. Sekarang aku pergi dulu. Jika ada sesuatu yang mencurigakan tolong hubungi.”

Mikha : “Iya.”

...🌁...
Silvi dan Wira berangkat ke Rumah Sina dan Silvi.
...🏡...
Sesampainya mereka di Rumah, Ibunya Silvi bingung kenapa ada ambulance. Silvi dan Wira turun dan menjelaskan semuanya.

Ibu Silvi : “Silvi, kamu sudah pulang? Memangnya perkemahan nya sudah selesai? Terus adikmu mana? Dan kenapa ada Ambulance?”

Silvi : “Ibu, Silvi akan jawab semua pertanyaan ibu.”

Wira : “Tapi Tante harus janji. Akan menerima semuanya dengan Ikhlas.”

Ibu Silvi : “Kalian kenapa sih? Ayo jawab dong! Oke Ibu janji.”

Silvi : “Huft...Ibu, perkemahan nya belum selesai.”

Ibu Silvi : “Terus kenapa kalian pulang?”

Silvi : “Kami, pulang untuk...Kami pulang untuk...”

Ibu Silvi : “Untuk apa?”

Silvi : “Kami pulang untuk mengantarkan Jenazah Sina ke rumah.”

Ibu Silvi : “Apa!! Jenazah Sina!? Kalian itu ngomong apa sih! Silvi, Kamu jangan bercanda sama Ibu!”

Silvi : “Nggak Bu...Sina emang sudah meninggal.”

Wira : “Iya Tante. Dan Sekarang jenazahnya ada di dalam Ambulance.”

Ibu Silvi : “Nggak!! Itu nggak Mungkin!! Sina Putri ku masih hidup, dia sedang ada perkemahan kan!!! Silvi Kamu yang mimpin dia kan!?”

Silvi : “Iya Bu...Tapi sekarang Sina udah nggak ada.”

Ibu Silvi : “Nggak!! Ibu tidak akan percaya sama kalian, sebelum Ibu melihat jenazah Sina dengan mata kepala Ibu sendiri !”

...🚑...
Ibunya Silvi keras kepala tidak percaya. Sampai akhirnya dia melihatnya Sendiri di dalam Ambulance. Ibu nya Silvi membuka kain penutup nya perlahan. Saat kain sudah terbuka, si Ibu menjerit sambil menangis.

Ibu Silvi : “Aaa!!! Sina!!!”

...🏠...
Sementara itu di Rumah perkemahan.
Kak Herya sedang memberi materi Pionering. Kemudian Mikha merasakan sesuatu yang aneh.
...👻...
Tiba-tiba tongkat milik Senior yang tersusun rapih, Terjatuh. Padahal saat itu tidak ada angin sama sekali. Mikha yang melihatnya langsung berinisiatif membereskan tongkat-tongkat yang terjatuh.
...✋...
Namun saat sedang memegang tongkat milik Silvi, Mikha merasa ada yang memegang tangannya. Mikha langsung melepas tongkat nya. Setelah itu dia pergi begitu saja, tanpa menaruh tongkat Silvi dengan rapih.
...🚶...
Saat sedang jalan, Mikha bertabrakan dengan Rachel.

Mikha : “Ahg...Hmm., Maaf-maaf.”

Rachel : “Iya nggak papa.”

...😕...
Setelah meminta maaf Mikha langsung pergi lagi. Sementara Rachel merasa bingung, karena Mikha terlihat ketakutan dan berkeringat dingin. Tapi Rachel tetap melanjutkan Kegiatannya.
...🚶...
Selanjutnya Mikha bertemu dengan Rasyid.

Rasyid : “Mikha!! Lu kenapa?”

Mikha : “Rasyid, tadi pas aku megang tongkatnya Silvi, dan aku ngerasa ada yang megang tangan aku. Tapi, pas itu gak ada orang! Apa mungkin itu Arwah Drizella!!?”

Rasyid : “Sttss...Nggak boleh ngomong begitu. Mungkin itu cuman perasaan lu doang.”

Mikha : “Ya tapi, kalau bener itu Arwah Drizella gimana?”

Rasyid : “Kita akan cari tahu nanti. Okey? Sekarang lu tenang dan lupain kejadian itu.”

Mikha : “Oke.”

Rasyid : “Oke.. Tenang aja.”

Mikha : “Iya.”

...🚶...
Rasyid pergi. Mikha juga pergi.

--BERSAMBUNG--

Apa yang terjadi selanjutnya?

Tunggu di Part 7 ya Readers...

JANGAN LUPA UNTUK VOTE DAN COMMENT...

👻Misteri Di Bawah Lantai👻 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang