Aneh. Rasanya benar-benar aneh.
Hatiku serasa sesak melihat dia yang selalu membuang muka jika berpapasan denganku.
Dia seolah enggan melihatku.
Sekalinya melihat, tatapan matanya seperti tersirat rasa malu dan bersalah.Kenapa dengan dia?
Sampai sekarang aku tak mengerti mengapa dia seperti itu?
Aku tak tau alasan dia menjauhiku.
Dan, kenapa denganku? Dengan hatiku?Aku tidak memiliki perasaan lebih kepadanya, tapi kenapa hatiku rasanya mencelos melihat dia melakukan hal yang biasa dia lalukan padaku ke orang lain.
Hatiku serasa berdenyut sakit melihat dia ketawa tapi bukan denganku.Dulu, tawa dia adalah tawaku, pun sebaliknya.
Tapi sekarang tidak lagi sepeti itu.Kenapa dengan hatiku?
Apa sebenarnya aku ada rasa padanya?
Ah, aku tak tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Aksara
Non-FictionSebuah ruang di hatiku menyimpan begitu banyak rasa. Dan aku menuangkannya dalam sebuah aksara.