🙈🙈🙈
Tepat pukul tujuh malam Ewin baru diantarkan pulang oleh Dinan, setelah mereka berdua duduk-duduk manja selepas pulang kuliah sore tadi. Dan itu sukses membuat Ewin menjerit gembira di dalam hatinya, apalagi Dinan beberapa kali memberinya gombalan recehnya, yang membuat pipinya terasa panas dan memerah beberapa kali.
Ewin merasa hubungannya dengan Dinan berkembang cukup signifikan, lebih dekat, lebih lengket, bahkan Dinan pun tak jarang untuk blak-blakan memberinya perhatian.
Semoga kali ini tidak bertepuk sebelah tangan.
Because love bertepuk sebelah tangan itu so hurt hm.
"Makasih ya Nan," Ewin menyerahkan helm putih itu kepada Dinan.
Dinan hanya mengulas senyum manisnya sembari menyambut uluran helm dari gadis berwajah bule ini.
"Masuk sana, abis itu mandi, bau tau." Dinan menutup hidungnya seolah-olah bau badan Ewin begitu menyengat, membuat gadis itu mengerucutkan bibirnya dan mencubit kecil lengan Dinan.
"Enak aja! Aku masih wangi tau!" Ewin mencium bagian ketiaknya, masih lumayan wangi.
Dinan terkekeh. "Yaudah sana masuk, udah mulai gerimis nih."
Ewin mengangguk, "Thanks for time Dinan, take care!" Ewin tersenyum malu, lalu beranjak mulai memasuki rumahnya.
🙈🙈🙈
"Lo ada anu sama si ketua BEM itu?" Baru saja dua detik pantatnya berhasil mendarat dengan indah di sofa empuk ruang tv, ia sudah di beri pertanyaan oleh Abang somplaknya yang sudah stay sedari tadi di sini.
Erwin sempat mengintip dari jendela tadi saat mendengar suara motor berhenti di depan rumahnya. Dan mendapati Ewin turun dari motor yang dia ketahui ketua BEM di kampusnya, kalau tidak salah namanya Ferdinan.
Ewin mengerutkan dahinya, "anu apa?" Anu apa yang Erwin ini maksud? Kenapa ambigu sekali.
"Gini," Erwin menguncupkan kedua tangannya lalu mengetuk-ngetukan ujungnya satu sama lain, membuat Ewin semakin mengerutkan dahinya, Abangnya ini ngomong apa?!
Erwin memutar bola matanya, "pacaran maksud gua." Ucapnya saat Ewin sedari tadi tidak mudeng dengan ucapannya.
Rasa panas langsung menjalar di pipinya saat Erwin mengatakan kalau dirinya dengan Dinan itu pacaran atau tidak.
"Dih kenapa tuh muka? Merah kaya pantatnya ayam." Ewin langsung menoyor sadis kepala Abangnya itu, Erwin ini kalau ngomong tidak pernah di saring dulu, rokok aja ada filternya masa itu mulut nggak ada.
"Resek!"
Erwin tergelak, melihat wajah sebal adiknya itu. "Terserah juga sih lo pacaran sama siapa aja, sesenang lo lah, tapi yang Abang pengen lo pacaran kudu sehat."
"Sehat?"
"Iya lah, jangan asal sosor sana sini, pulang-pulang muka kusut, tenaga abis, baju nggak karuan, pergi pagi pulang malem, leher merah-merah." Ucap Erwin dengan polosnya langsung membuat Ewin mengaga.
Hello! Aturan itu untuk dia bukan untuk dirinya!
Erwin ini serasa anak kemarin sore yang tidak paham cipok sana sini, gegrayangan dalam baju cewek, berangkat malam pulang pagi pakaian sudah tidak rapi, leher penuh kissmark, baju bau parfume lawan jenis.
Minta di golok emang ini anak.
🙈🙈🙈
Rasa dingin menyapa tubuhnya yang hanya terbalut dengan handuk berwarna hijau ini, apalagi di luar sana hujan menambah-nambah rasa dingin yang ia rasakan.
Ewin langsung bergegas menuju lemarinya yang bermodel pintu geser ini, ia ingin cepat-cepat memakai pakaian panjang nan hangat untuk mengurangi rasa dingin akibat mandi malam belum lagi di tambah cuaca sedang hujan dan suhu AC di kamarnya yang rendah.
Tak butuh waktu lama, ia sudah siap dengan baju berbahan raju dan celana panjang, dan itu sukses mengurangi rasa dingin yang ia rasakan.
Ia berjalan menuju meja rias untuk menyisir rambutnya, kemudian bergegas ke kamar Erwin guna meminjam laptop lelaki itu untuk mengerjakan tugas karena laptopnya sedang di service.
Ewin mengetuk pintu kamar Abangnya, "Abang!"
"Abang!" Ewin mengetuk lagi, saat tidak ada jawaban dari dalam. Abangnya ini kemana?
Ewin membuka pintu itu perlahan, kemudian berjalan memasuk kamar bernuansa merah dan hitam ini, benar-benar khas lelaki. Matanya mendapati Abangnya sedang duduk di depan meja belajar yang kebetulan membelakangi pintu, telinganya di sumpal dengan headphone dan pandangannya tak lepas dari layar laptop, yang entah Ewin sendiri tidak tahu Abangnya ini nonton apa.
Pantesan aja dipanggil nggak nyaut, orang kupingnya di sumpel.
Ia bergerak berjalan mendekati Erwin.
Ewin mengernyitkan dahinya saat indra penglihatnya berhasil menangkap sebagian gambar yang bergerak di layar laptop milik Abangnya itu, kerutan di dahinya bertambah berlipat-lipat saat matanya begitu jelas melihat apa yang sedang di tonton oleh Abangnya itu.
Seorang wanita berambut blonde panjang, dengan tatto di lengan dan dandan yang menggoda sedang di tunggangi oleh lelaki bertubuh kekar dengan otot-otot yang menonjol pada tubuhnya yang naked itu.
Astaga Abang…!
"Abang nonton bokep?"
🙈🙈🙈
![](https://img.wattpad.com/cover/123691688-288-k471301.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KONYOL
Umorismo╰╰Update kalo ada ide😄╮╮ Bagaimana Rasanya menjadi seorang Adik dari Kakak yang aneh, konyol, nyeleneh, cool tapi dalam sikon yang sama bisa langsung jadi beringasan, namun ganteng juga perhatian. Gadis bernama Ewin Putri ini merasakannya, dia memp...