Part 6

55 7 12
                                    

Semua ini membuat ku bertambah bingung dan bertanya-tanya

Lucy's POV

Tak perlu lama-lama aku langsung mengetahui dimana rumah Shopie berada, hanya butuh waktu 15 menit.

Aku dapat merasakan bahwa Shopie tengah bingung disana

Ya, aku juga baru mengetahui bahwa aku dapat membaca pikiran tetapi hanya Shopie seorang.

°°°
Sekarang aku sudah berdiri di depan pintu rumah Shopie, rumahnya lumayan besar dan memang terlihat tua, dengan dinding berwarna coklat tua yang dicampur dengan dinding kayu.

Dag Dig Dug..

Perasaan ku gelisah dan berusaha berpikir apa yang aku harus lakukan selanjutnya setelah mengetuk pintu di hadapan ku

Dan tanpa sadar tangan ku mengetuk pintu itu, mata ku membulat apa yang telah ku lakukan, aku mengetuk pintu itu dan sekarang apa yang harus aku lakukan.

Pintu itu terbuka dan aku dapat melihat wajah wanita di depan ku sangat terkejut dengan kedatangan ku, aku pun semakin bingung apa yang harus aku lakukan? sehingga aku hanya tersenyum ' baiklah aku percaya diri saja'.

°°°
"Akan aku jelaskan tetapi beritahu aku dimana dapur?" Coba bayangkan dari aku datang sampai pada malam hari aku tidak di berikan makanan, hanya segelas air putih yang sudah habis dari tadi siang, bagaimana mungkin aku tidak lapar.

Aku di iring ke dalam dapur oleh Shopie dan langsung membuka pintu kulkas yang sekarang tepat berada di depan ku.

Aku dapat mendengar suara hati Shopie sedang menggerutu.

Aku menggambil sebungkus roti berisi coklat yang meleleh di mulut hmmm.. aku belum pernah merasakan roti yang seperti ini di dunia ku.

"Kau mau Shopie?" Sambil menyodorkan roti kearah nya.

Shopie hanya terdiam tenggelam dalam lamunannya, aku tau itu.

"Baiklah kalau kau tidak mau, semua nya menjadi milikku" aku menyeringai

Ku lihat Shopie sudah sadar dari lamunannya dan terlihat bingung sambil memandang ke arah ku

Dan itu sangat terlihat lucu aku tertawa sangat kencang dan kulihat Shopie samakin bingung dan itu juga membuat ku semakin tertawa terbahak bahak.

°°°
Shopie's POV

"Baiklah aku sudah mengantar mu ke dapur dan kau sudah menghabis kan makanan di rumah ku, apa yang kau ingin katakan?" Tanya Shopie

"Huh, baiklah " jawab Lucy sedikit malas.

Aku mengangguk dan memutar badan ku untuk menyandarkan tubuh ku di sofa sedagkan Lucy sedang duduk di meja makan tepat berada di belakangku sehingga aku terlihat membelakangi Lucy.

"Jadi gini.. " Lucy terdiam beberapa saat, aku menunggu apa yang akan dia katakan selanjutnya

Diam.. diam..diam.. hanya itu yang dia lakukan setelah itu, aku mulai curiga dan berpikir ingin melihat apa yang sedang di lakukan oleh Lucy, belum sempat ku membalikan badan kuping ku sudah mendengar suara yang begitu nyaring

Koongk ... Koongk ... Koongk ...

Baiklah aku mulai muak dengan semua ini -_-

°°°

Matahari menyingsing menyinari bumi dari ufuk timur membuat bumi terlihat terang tidak lagi gelap dan orang-orang tak lagi tersesat ketika ingin kembali ke sarangnya.

Aku mulai mengerjapkan mata ku, dan menarik tubuh ku /mengulet.

Aku kembali teringat kejadian tadi malam, ketika Lucy tertidur di meja makan, awalnya aku membiarkan dia tertidur di meja makan semalaman tetapi aku juga masih punya rasa kemanusiaan, pada akhir nya aku terpaksa membangun kan nya dan aku bertambah kesal karena Lucy sangat nyenyak sekali tidur nya.

Akhirnya aku terpaksa harus menggotong tubuh Lucy yang setengah sadar itu.

Jadi kalian pasti tau seperti apa rasa pegal yang menyelimuti pinggang ku saat ini.

Semalam aku berfikir tentang, dari mana asal Lucy?, mengapa dia dapat membaca pikiran ku?, apa sebenarnya yang ia ingin di katakan kepadaku yang sampai saat ini belum tersampaikan?, dan mengapa dia ingin menjadi temanku? Semua pertanyaan ini semakin membuat ku bingung dan penasaran.

Ternyata bukan di part ini 'Rahasia' itu diceritakan, semakin penasaran?, Whahah.. itulah yang di harapkan oleh author. Lihat part selanjut nya ya.

Tinggal Vote and Comment 💟

Me Love ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang