2 Minggu kemudian
Musim dingin di akhiri dengan musim semi yang selalu di tunggu~
Untuk sore di musim semi hari ini bisa dibilang cukup dingin, sudah 2 Minggu lebih aku tidak keluar rumah walau sekedar hanya menyiram bunga. luka di kepalaku sudah sembuh, orang tua ku sudah sibuk seperti biasanya. Ibu ku ngotot memanggil guru les ke rumah padahal aku sudah menolak tetapi apadaya aku hanya bisa pasrah ketika sang guru memang benar sudah berdiri di depan ku saat ini
"Halo Shopie Kate" sapa seorang perempuan separuh baya yang memiliki kulit putih mulus badan ideal, wajah yang sedikit lonjong dengan kacamata yang ku tebak pasti sangat tebal dengan rambut di sanggul tinggi, sersis seperti seorang ibu muda yang ingin pidato sangat rapi, berbeda sekali dengan ku yang hanya memakai baju piyama merah muda Dangan rambut yang diikat kuncir kuda, rapih atau tidak aku tidak peduli.
"Halo, benar saya" jawab ku
"Bagaimana kabar mu?"
"Tentu saja baik, tidak ada orang yang menginginkan hal yang tidak baik" jawab ku lagi
Si- buguru hanya tertawa garing
"Tetapi begitu-lah cara kita menyapa seseorang yang kita temui" jawab lembut Bu guru
"Hmm.. siapa nama mu, kalau boleh saya tau?, Dan bagaimana kabar mu?"
"Perkenalkan saya sarwela Sonya, mulai sekarang akulah guru pribadi mu" perkenalnya.
"Silahkan masuk" hanya mengabaikan
Memang tidak sopan, kalian pasti tau apa yang kurasakan.
Aku malas menceritakan apa yang terjadi saat pelajaran berlangsung, kalian pasti akan merasa bosan ketika aku menjelaskan lebih baik ku lewati
°°°
Esok hari ~
Hari ini cuaca cukup bagus sejuk dengan angin sepoi-sepoi dan panas yang tidak terlalu menyengat, setelah sekian Minggu akhir nya aku keluar rumah, ya.. walau masih dihalaman saja sih.
Saat sedang memegang selang aku kembali teringat dengan Lucy, sudah berapa lama aku tidak bertemu dengannya? Ah, sejak terjadi kecelakaan waktu itu
Mengapa dia tidak menjenguk ku?, Apa nunggu dia selama ini hanya memeras ku, berpura pura bahwa dunia imajinasi ada dan akulah inti pemikiran itu?
"Ah, bodohnya aku"
Ku lihat pa Jhon sedang bersiap-siap untuk pulang
"Ayah Jhon apa kau ingin pulang?"
Ya aku memang memanggil nya dengan sebutan ayah alasannya adalah aku sudah menggangapnya sebagai ayah ku, tapi bukan berarti aku melupakan ayah ku.
"Tentu Shopie" jawab Jhon dengan santai sambil tersenyum tenang
" Hmm.. aku boleh ikut sampai sebrang jalan tidak?"
Perasaan ku masih trouma dengan kejadian 2 Minggu kemarin, aku takut sekali keluar rumah tetapi lain cerita jika di temani dengan pa Jhon
"Ayah ibu mu sudah mengijinkan mu?"
"Sudah, aku sudah bilang ke mereka"
"Baiklah"
Aku bergegas menyusul langkah pa Jhon. Akhir nya aku berpisah dengan pa Jhon di sebrang jalan
°°°
Kulihat rumah kecil dengan arsitektur mewah yang di kelilingi pohon ku ketok pintu berwarna cream dengan pelan ~menunggu jawaban~
1,2,3,4,5,6,7,8,9 huh bahkan 12 detik pun tak ada jawaban, ku coba mengetuknya lagi
Cukup 1 detik saja pintu terbuka dengan cepat
Kulihat Liam dihadapan ku sambil tersenyum memakai kaos oblong berwarna putih transparan dengan celana Levis selutut, rambut nya yang berantakan. Wajah putih dengan hidung mancung, pupil matanya yang berwarna biru laut dengan wajah yang sedikit lonjong
Entah kenapa setiap kali aku menatap wajah nya selalu ada perasaan yang tidak pernah kurasakan selama ini, pernah sekali tetapi hanya sebentar saja kepada seorang laki-laki tetangga ku. Aku tak tau nama dari perasaan yang ku rasakan saat ini..
Apa kalian tau?
°°°
2 Minggu gak update
.
.
.
Wow..Maaf keun aku lagi yak readers
Nyambung kan ceritanya ?
Semoga..Tinggalkan jejak 💞
Loveyu..
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Love Imagine
FantasyMereka menganggap aku sebagai orang aneh tetapi aku menyebut nya istimewa, mengapa begitu? Ibu dan ayah ku jarang sekali berada di rumah dan aku sangat suka sekali berkhayal dan meyakini bahwa benar adanya dunia imajinasi dan berharap dapat menemuk...