Liam's POV
Sebuah kaki terlihat tengah beradu dan bekerja sama antara kanan dan kiri berselisih untuk berhasih mencapai tujuan, terlihat jelas Liam tengah berlari seperti orang di kejar setan seantero jagat raya.
Sambil berlari seolah-olah wajah nya memancarkan ekspresi panik
Bodoh
Bodoh
Bodoh
Itu yang sedang ia nyanyikan saat ini di dalam hati nya, ia lupa hari ini ada janji bersama ratu.
Kaki nya berhenti melangkah ketika tepat berada di depan gerbang istana kerajaan, terlihat bangunan yang besar berwarna cream berpadu padan dengan warna emas dan istana yang besar menjulang ke langit, terkadang aku pernah beberapa kali memikirkan, untuk apa membuat ruangan sebesar itu?, Dan masih jadi rahasia siapa saja yang tinggal di dalam istana yang kebanyakan orang ketahui hanya seorang ratu Kilauan dan sang penjaga istana.
Bodoh, untuk apa aku memperhatikan istana setiap hari aku selalu melewatinya. Dengan cepat Liam masuk kedalam istana dan ini kesempatan dia untuk melihat apa isi ruangan di istana yang selalu menjadi pertanyaan nya.
°°°
Pagi tadi aku melihat Lucy sudah melewati pintu besar, pintu pemisah dunia yang jarang bahkan sudah bertahun-tahun sudah tidak pernah di buka
Semoga pintu itu masih berfungsi pikir ku di sela-sela mata ku memperhatikan gerak langkah Lucy di kejauhan, ku lihat ada sang ratu di sebelah Lucy.
Beberapa langkah Lucy telah di laksanakan sampai pada pijakan terakhir di dunia imajinasi, lucy menghilang bersama pintu besar itu, diri ku menghela nafas dan berpaling berniat pulang sesaat ku lihat ratu seperti ingin memanggil ku dan ternyata benar, ketika diriku baru satu langkah menghindar dari pijakan ku sebelumya sang ratu memanggil ku, otomatis diriku memutar badan dan berusaha menghampiri sang ratu, betapa terkejutnya aku saat baru berputar badan kulihat ratu sudah di depan ku
Mamae... Terkejut aku.
Ratu berkata agar aku cepat menyusul Lucy, dan menjadi kan diriku sebagai pembawa misi kedua seperti apa yang sudah ratu katakan saat aku berkunjung ke istana Kala itu.
Aku mengangguk.
" Besok kau sudah harus dipersiapkan " ucap sang ratu
Besok?
Mana mungkin aku membantah tanpa ada izin yang jelas dengan cepat diri ku mengangguk kepada sang ratu yang kemudian pergi meninggalkan diriku seorang diri.
Sama seperti hal nya Lucy keesokan hari nya aku menjadi saksi keajaiban dunia.
°°°
~ Bumi ~
Liam mulai mencocok kan diri dengan keadaan di bumi
"jadi seperti ini rasanya bumi. Tidak enak sekali tinggal di sini, badan ku terasa berat, mengapa orang-orang di bumi betah tinggal ya, padahal enak di dunia ku, dan Lucy seperti nya dia betah sekali".
Liam berkata sambil berjalan oleng,
Huh menyebalkan, mengapa disini sulit sekali bejalan batin nyaLiam melihat keseliling dilihat nya banyak orang berlalu lalang menggunakan kendaraan, dia tau nama kendaraan itu Karna sudah banyak orang yang berkhayal kendaraan-kendaraan seperti itu dan bahkan lebih bagus.
Dilihat nya banyak rumah-ramah berjejer di sepanjang jalan di kota California ini
Namun matanya hanya tertuju pada satu rumah, rumah besar dan sedikit kuno, dari luar memang terlihat angker namun aku merasa tidak ada tanda" ada nya arwah di rumah itu.
Aku mulai berjalan terseok-seok berusaha menghampiri rumah itu, ku lihat orang-orang di sekeliling ku memperhatikan ku mungkin aku terlalu tampan sambil tersenyum memamerkan gigi putihnya.
°°°
Tok... tok... tok...
Beberapa menit kemudian, pintu terbuka " mengapa lama sekali terbuka ?" Ketus nya. Dilihat nya didepan seorang perempuan yang ia ketahui bernama Shopie tengah kebingungan sambil membulatkan mata nya ke arah ku
"Untuk apa kau melotot kepadaku? Kau tidak bisa marah kepadaku, kau harus tau itu" kata-kata itu terlontar dari mulut begitu saja tanpa permisi dahulu, " sory aku tidak bermaksud kasar pada mu" seketika nada ku melunak.
Tiba-tiba sesosok wanita menyeramkan datang dan mencekik ku hingga kehabisan nafas
Hening
Hening
Hening
Hening" Lucy, kau ini kenapa ?" Sambil berusaha melepaskan pelukan dari Lucy.
" Liam akhir nya kau datang, aku kangen. Ayo masuk"
"Hei, memang ini rumah mu"
"Sok jaim" ejek nya.
"Shopie, ku ajak Liam masuk boleh?, Oh iya perkenalkan ini sahabat ku Liam" sambung nyaMataku dengan refleks melihat mata Shopie, terlihat wajah Shopie yang memerah. " Hai, saya Liam" sambil mengulurkan tangan Shopie membalas tangan ku " Shopie " Jawab nya, hening..
"Jadi, boleh aku masuk?, Maaf kalau aku tidak sopan" menunggu jawaban shopie.
"oh, silahkan" jawab nya.
Kami bertiga bincang-bincang, ku lihat Shopie nampak canggung dengan keberadaan ku, ya aku tau itu.
Dan Lucy seperti nya menyadari hal itu, dia tersenyum jahil."Aku ingin ke kamar ku sebentar" ucap Lucy
"Wah kau sudah punya kamar di sini?" Tanya ku
" Haha.. tentu saja" sambil berdiri dari tempat duduk nya
"Aku ikut" Shopie tiba-tiba berkata
Aku dan Lucy memandang Shopie serentak. Wajah jahil Lucy semakin terlihat.
"Tak usah ikut, temani saja Liam disini" Lucy berkata sambil berlari berusaha menghindari shopie, terpaksa Shopie duduk kembali dan mengambil ponsel ya berusaha mengalihkan pandangan dari Liam.
Yang terjadi adalah
Selalu Hening... Hening... Dan Hening...
"Shopie. Apa kau ingat aku?" Tanyaku yang membuat kepala shopie terangkat dan menghadap muka ku.
°°°
Tinggalkan Vote and Comment ya 💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Love Imagine
FantasyMereka menganggap aku sebagai orang aneh tetapi aku menyebut nya istimewa, mengapa begitu? Ibu dan ayah ku jarang sekali berada di rumah dan aku sangat suka sekali berkhayal dan meyakini bahwa benar adanya dunia imajinasi dan berharap dapat menemuk...