#part10

403 24 28
                                    

DEMIAN POV

Dia pun tertidur. Ternyata tidak butuh waktu lama untuknya tertidur, walaupun tadi wajahnya begitu ketakutan karena sebuah telpon yang akan membuatnya mati dalam 7 hari lagi. Jujur saja aku tidak bisa menahan tawa ku mendengarnya. Itu semua hanya ada di film Horor Hollywood yang berjudul Rings. Apa dia tidak pernah menontonnya?

Sepertinya memang tidak !

Aku yakin dia tidak suka film horor karena sifat penakutnya. Tapi aku suka sekali tingkahnya yang lucu dan menggemaskan itu, ekspresi wajahnya selalu membuatku tersenyum . Nona ku ini cantik dan manis, walaupun sifatnya memang manja tapi aku rasa dia tidak menyebalkan.

Saat tidur pun dia terlihat cantik , dengan wajahnya yang terlihat begitu damai dan polos. Aku selalu suka melihatnya terlelap seperti ini dan tanganku selalu tanpa permisi untuk membelai rambutnya. Ini bukan pertama kalinya aku memperhatikannya saat sedang tidur, saat dia pingsan kemarin dan juga saat dia tertidur di sofa tanpa selimut yang membuatku berlari untuk mengambilkannya selimut agar dia tidak kedinginan.

Mungkin aku memang menyukainya.

Sejak pertama kali aku melihatnya, dia memang menarik perhatianku .

Well,

Mungkin awalnya aku tidak terlalu tertarik saat Ayahku ingin mendekatkanku dengan anak rekan bisnisnya . Aku bukan tipe orang yang suka membantah perkataan Ayahku, aku juga tidak ingin berkata tidak jika belum melihatnya.

Jadi aku putuskan untuk pindah dari sekolahku yang dulu, di Inggris . Ayah sama sekali tidak melarang kalau aku tidak menyukai gadis itu dan kembali ke Inggris.

Tapi aku rasa aku betah di sini karna Nona ku.

Dan laki-laki bernama Ken itu sama sekali tidak layak untuknya. Dia selalu bertindak tidak terpuji pada gadis yang selalu mencintai nya. Bahkan memar di pipinya ini belum hilang akibat tamparannya kemarin.

Tapi aku sudah puas karna aku berhasil membalasnya dengan lebih parah. Sebenarnya aku sudah menahan amarahku untuk menghajarnya habis-habisan pada malam itu, aku tidak ingin jika Keyla melihatku bertindak kasar pada pacarnya itu, dia pasti akan membenciku . Lalu pagi itu aku melihat Ken dan teman-teman nya di kantin sekolah. Aku masih beramarah dan tidak berfikir panjang saat itu , lalu menghajar mereka sampai membuat Ken terluka parah dan harus di larikan ke rumah sakit.

Itu impas untukku.

Aku melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 11 malam, sudah larut tapi aku masih tidak ingin tidur. Aku masih betah memandanginya seperti ini.

Tapi aku sadar, aku tidak boleh seperti ini terus. Jika tidak, sesuatu yang aneh akan bangkit dariku. Aku pun memutuskan untuk bangkit lalu menuju sebuah sofa tak jauh dari tempat tidurku dan membaringkan tubuhku yang terasa ringsek ini di sana.

**

Pagi ini ku lihat Keyla terus melamun dan mengabaikan sarapannya .

“ Ada apa? “ Dia melihatku lalu menggeleng pelan.

“ Nona harus sarapan “

“ Aku gak nafsu “

“ Kenapa? “

“ Aku masih kepikiran video kemaren “

Aku berusaha menahan tawaku yang ingin pecah mendengarnya. Rupanya dia masih berfikiran jika hal itu benar. Aku jadi penasaran siapa yang sudah melalukan semua ini.

Aku baru saja membuka mulutku untuk mengatakan sesuatu, tapi Romeo tiba-tiba saja menyodorkan ponsel padaku .

“ Ini punya mu, thanks. Semalem aku gak sempet kembaliin “ Katanya yang aku angguki, lalu ia mengambil kursi di sampingku untuk duduk dan sarapan sebelum ke sekolah. Romeo pun menenggak susunya .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Bodyguard LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang