2.

888 25 20
                                    

"Pagi Nai?" sapa Kaila sahabatku sejak smp,sekaligus patner dudukku.Kaila ini orangnya super aktiv.Lebih rempot dari emak-emak disebelah komplekku.Kaila merupakan salah satu teman hidup yang kupunya saat ini.Dia sahabat yang selalu mengerti diriku.Dia yang selalu ada untukku,saat aku merindukan sebuah hangatnya keluarga.Keluarga?Ahh....

Aku hanya tersenyum membalas sapaannya,lalu meletakkan tasku diujung ruangan,tepat didekat jendela.Aku sengaja memilih tempat duduk didekat jendela.Agar aku bisa melihat indahnya pekarangan sekolah dari lanntai 2,ketika aku mulai bosan dengan macam-macam penjelasan,serta tugas yang tiada hentinya.Layaknya sebuah kasih ibu.

Bel masuk berbunyi

Dibalik pintu berwarna abu-abu dengan garis warna kemerahan yang membentuk persegi panjang.Pak Akir muncul dengan meneteng buku-buku biologi,Anatomi,Sistem Gerak,Golongan darah,Eh*Move On?Novel?.Ternyata..disini bukan hanya aku yang berusaha move on,gurupun juga tengah berusaha move on.

Ketika bel istirahat berbunyi.Siswa-siswi dkelas berhamburan keluar kelas untuk melepas rasa kantuk dan stress terhadap masalah mereka masing-masing.Tentunya mereka lebih ingin melepas rasa lapar mereka.

"Nai" ucap Kaila sambil membereskan bukunya kedalam laci.

"Hmm"

"Ya elah,ketus amat sih jad cewek.Wajar ajar lo ditinggalin."cerocos nya dengan polos

Aku hanya menatap tajam kearahnya.Rasanya ingin mencabik-cabik mulutnya itu.

"Ngomong apaan sih"

Kaila hanya menyeringai,melihat ekspresiku.

"Uda ah,lebih baik kekantik yuk.Mengisi perut kosong dan kelaparan ini,karena cukup hati loh yang kosong perut loh jangan"Ucapnya yang langsung kuhadiahkan sebuah jitakan di dahinya.

"Lo rese kalau lagi lapar" ucapku mendahuluinya keluar kelas.

Aku dan Kaila berjalan menyusuri koridor menuju kantin sekolah yang letakknya dilantai satu.Bukan kantin namanya jika sepi pembeli.Hari ini,kantin BUNDA terlihat begitu ramai,bahkan sangat ramai.Aku dan Kaila sampai pusing mencari tempat duduk yang kosong.Hahh!,disana didekat jendela masih ada meja kosong.Aku dan Kaila harus bersusah payah mencapai meja kosong didekat jendela karena harus berempetan dengan pembeli lainnya.

"Kamu?"

Entah mimpi apa aku semalam,perasaan sebelum aku tidur selalu baca doa.Kenapa harus memimpikan dia.

"Niaa"lirih Keila padaku,seakan paham dengan suasana.

"Hai" sapanya padaku dengan suara serak dan lembut yang begitu dan sangat-sangat kurindukan.

"Nei..Yuhui,,"

Lambaian tangannya mengembalikan ku kealam sadarku.

"Ini bukan mimpikan"ucapku seakan tak percaya.

"Aww,main jitak aja loh,kurang ajar banget sih lo jadi cowok"omelku.

Afan,pria yang bisa masuk salah satu orang terganteng.Kulitnya yang putih,wajah tampan blasteran Jepang,membuat semua wanita jatuh hati kepadanya.Termasuk aku,dulu.Afan itu bagian dari masa laluku.Sosok yang pernah mengisi hari-hariku yang kemudian membuatku jatuh ketika begitu mencintainya,dulu.Afan,sang mantanku yang pernah kujadikan pelarian ketika dibuat olehnya.Ahhh...dia lagi.

"Ngapain loh disini?"

"Pengen ketemu kamu"

"Apaan sih,Ge Je banget"

"Gue serius,gue kangen sama lo makanya gue pindah kesekolah ini"

"Receh loh"

"Lu yah,jadi mantan aja sombongnya luar binasa"ucap Afan

"Dari padah luh,jadi mantan kecentilannya kebangetan"

"Centil sama mantan sendiri ngak papakan" ucapnya sambil cengingisan"

"Lo yah!,centil sama gue sih ngak papa yah.Tapi hati gue yang nanti apa-apa"

"Ya elah,lo masih ngak berubah yah.Masih baperan banget"

"Ngapain juga gue berubah cuman karena mantan"

"Jangan judes sama mantan,kalau dulunya juga sempat manggil Sayang"ucapnya

"Jangan ngajak sayang-sayangan kalau ujungnya dilayang-layangkan"

"Udah ah,lo emang mantan gue yang mampu bikin gue susah move on"ucapnya lalu mendekam mulutku,sambil menyuruhku untuk duduk.Aku hanya menatapnya tajam.Jujur yah,diantara mantan-mantan bekas pelarian gue.Wiss,Pelarian.Afan itu satu-satunya mantan gue yang over PD dan aktif banget denganku.

"Gimana lo sama Si U-ur..Ar,,.."

"JADUAR PRATAMA?,Ngak usah dibahas"potongku.

"Ahh,iya itu,Lo masih dendam sama dia?."

"Ngak usah dibahas"

"Lo masih sakit karena dia..."

"GUE BILANG NGAK USAH DIBAHAS.LO ITU TULI ATAU APA SIH!.GUE BISA AJA DIAM KALAU LO HINA GUE,TAPI KALO LO MAU NGEBAHAS SIBRENGSEK ITU,GUE NGAK BISA DIAM DAN NAHAN DIRI BUAT NONJOK LO!".Potongku pada ucapannya yang belum sempat ia selesaikan.

Aku kemudian berlalu meninggalkan Afan dan Kaila yang masih bengong melihatku yang mengamuk laksana singa.

"Lo ngebohongin diri lo Mrs.Faxion" lirih Afan yang masih sempat kudengar walau hanya sekilas.

KITA [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang