10

121 8 2
                                    

Aku takut kamu ngak beda jauh dari dia. Pergi setelah membuatku nyaman-Irena


************

Sejak 6 bulan yang lalu aku dan Afan resmi berpacaran,sudah menjadi rutinitas tersendiri baginya untuk menjemputku.Seperti saat ini, Afan sudah ada di depan rumah menungguku.

“Bii, reina berangkat yah “

“bekalnya ngak dibawa non?”

Ah,hampir saja aku kelupaan,aku menghentikkan langkahku untuk mengambil bekal yang dibawakan Bi Inem.

“Kelamaan yah ?”

“ Udah biasa” ucapnya

“Maaf yah,buat lo nunggu “

“Emang ngapain sih,ngakunya bangun subuh tapi berangkatnya kesiangan” sambil memberikan helm.

“Heheh,kan lagi nonton drakor ( drama korea)”

“Ini helm dipakai buat kepala,bukannya diteteng doang” seraya memasangkanku helm

“Kan gerah Fan”

“Lebih baik kamu gerah,daripada kamu kenapa-kenapa”

“Tapi kalau gerah,gue apa-apa Fan”

“Pintar ngelak yah kamu,Udah deh buruan naik keburu gerbang di tutup”

Aku langsung menaiki motor yang selama ini digunakan Afan untuk mengantar jemputku.Sebenarnya,aku sudah beberapa kali melarang Afan untuk menjemputku ataupun mengantarku.Tapi bukan Afan kan kalau kemauannya tidak dituruti.

Setelah memarkirkan motornya,aku langsung melepas dan memberikan kembali helmnya. Sambil merapikan rambutku yang berantakan karena helm itu.

“Tuh,lo sih maksa buat pakai helm,kan rambutku jadi berantakan”

“Kan bisa di rapiin Na” ucapnya seraya berjalan meninggalkan parkiran

“Tapi kan ribet Fan,ah lo sih ngak ngerti” ucapku

Langkah terhenti,aku juga ikut menghentikan langkahku.

Why?

Tanyaku dengan menggerakan alis keatas.

“Huuu”

Kudengar ia menghela napas kasar.

“Seharusnya kamu ngerti Na,aku ngak pengen kamu kenapa-kenapa.Kalau aja perjalanan kita kesekolah kita kecelakaan kepala kamu kebentur,kan bisa berabe”

“Ihhh,kamu doain aku gitu?”

“Yah,ngak lah Na”

“Terus,kok ngomongnya ngawur gitu”

“Itu cuman perumpamaan Na,itu artinya aku ngak pengen kamu terluka.Karena kita ngak bakalan tau kedepannya gimana.Biarin rambut kamu berantakan,asal kamu baik-baik aja. Lagi pula bagaimana pun penampilan kamu,kamu tetap cantik dimataku.Ngerti ?”

Blush

“Receh banget,tau ngak”

“Eh,jangan anggap remeh recehan yah”

“Emang kenapa?”

“Buktinya tuh muka kamu tetap merah cuman karena gombalan aku yang kamu anggap receh”

“Au ah,gelap” ucapku seraya berjalan menuju kelas.

Aku berjalan menuju kelas meninggalkan Afan tertawa penuh kemenangan berhasil membuatku kesal.

KITA [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang