25 - About Fyka Sakura

1.9K 182 18
                                    

Terimakasih buat seluruh doa untuk kesembuhan Bapakku, beliau udah pulang ke rumah yang juga berdampak baik buatku. Asam lambungku sudah mulai normal, yang artinya, aktivitasku kembali berjalan lancar. Dan this is it, buat kalian yang udah penasaran sama kelanjutan kisah THE PLAN. Dinanti terus sampai tamat ya, love you!

***

"Apa yang kau− Hei!" seru Via saat Ryo menerobos masuk dan mengunci pintu kamarnya. Mata Via tak berkedip, Via bergegas berlari ke setiap sudut ruangan mencari benda keras. Pasti pria ini mau berbuat mesum! pikir Via panik.

"Mau apa kau!?" pekik Via, dia mengangkat sebuah vas berukuran sedang di depan wajah Ryo. Pria itu mengangkat alisnya melihat tingkah laku Via.

"Kau sudah pulang?" tanya Ryo seolah tak peduli dengan ancaman Via sedikit pun. "Mana Fyka Sakura?" Leher Ryo memanjang dan berusaha menyusuri tiap sudut kamar terutama ranjang Ify yang ada di atas.

"HEI!"

Ryo mendelik, "Kenapa teriak sih?" tanya Ryo heran, bahasa Indonesianya pun muncul. "Aku tanya Ify di mana, kau ini tuli?!"

Via sudah tak peduli lagi, dia pun melemparkan vas bunga itu ke lantai di samping kaki Ryo. Pria itu pun syok dengan sikap Via yang mendadak kasar dan mengerikan seperti monster.

"Kau dan kakakmu sama saja. Menyebalkan!"

Ryo mengernyit, Via menjadi temperamental sekali.

"A... ada apa sebenarnya?" tanya Ryo memberanikan diri. "Kau bertengkar dengan kakakku?" tanya Ryo kembali dengan bahasa Jepang. Jangan-jangan Via sedang memasuki masa datang bulang, karena itulah dia begitu emosional hanya karena...

"Kau menerobos ke kamar seorang gadis. Kau pikir itu tindakan yang menyenangkan!?"

Mata Ryo mengerjap. Benar juga ya, batinnya.

"Ma−"

"AKU BARU SAJA MAU MENGGANTI PAKAIANKU, DASAR BODOH! KUKIRA KAU ITU IFY, KARENANYA AKU MEMBUKA PINTU BEGITU SAJA!!"

Ryo langsung menutupi kedua telinganya. Gawat, telinga kan tidak ada pabriknya. Setelah histeria Via mereda. Ryo pun kembali membuka telinganya dan meminta maaf.

"Maafkan aku, aku tidak sadar langsung masuk begitu saja. Kupikir Ify yang membuka pintu," ujar Ryo dengan tulus.

Via menghela napas, sepertinya pria ini belum mengetahui rahasia Ify. Tapi kenapa gadis itu tak pulang semalam? Bahkan dia juga membolos hari ini. Eh, bukankah...

"Kau tak sekolah hari ini? Kenapa?" tanya Via ingin tahu. Mungkinkah ada hubungannya dengan Ify.

"Hei, Siren Victoria. Kau menyukaiku? Kenapa ingin sekali tahu−"

"Kau mau aku melemparkan vasku yang lain ke wajahmu?!" tanya Via mengancam. "Jawab saja, dasar bodoh!"

Ryo menelan ludah, "Aku bertemu dengan kakakku pagi ini. Menyelesaikan masalahku dengannya. Dan aku harus menyelesaikan masalahku juga dengan Ify."

Masalah? "Kau bertengkar dengan Ify?"

Ryo hanya mengangkat bahu dan berjalan lebih ke dalam. Tapi tubuh Via menghalangi Ryo dan gadis itu mulai mengendus aroma tubuhnya.

"Kau... Kau bau alkohol," gumam Via, matanya langsung menatap tajam Ryo sementara pria itu hanya menunjukkan deretan giginya. "KAU MABUK!?"

Ingin selamat, Ryo langsung memundurkan tubuhnya menjauhi Via dan mengangkat tangan, "Semalam, hanya empat kaleng, sungguh!" ujar Ryo sambil membentuk jemarinya menjadi huruf V.

The Plan - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang