Selamat Membaca...... ^_^
Ruu POV
Semakin lama, kedekatanku dengan Taka menjadi sangat baik. Dekat dengannya membuat perasaan senang menghiasi hidupku yang selama ini biasa biasa saja. Tidak ada hal yang bisa membuatku sangat bahagia kecuali jika saat bersamanya. Seorang pria remaja yang sama denganku dan kadang terlihat bodoh itu, sungguh tidak ada yang lain. Sekarang aku sedang berada di kamarnya dan sedang duduk di depanku. Aku hanya melihatnya yang sedang menjelaskan pelajaran kepadaku.
"Jadi Ruu, kamu mengerti apa yang ku jelaskan bukan."
Aku hanya memandangnya saja dan menghiraukan perkataannya. Kalau dilihat lihat dia imut juga.
"Kau benar benar tidak memperhatikanku. Sebaiknya kau pulang saja."
Mendengar perkataannya, aku langsung sadar dari dunia lamunanku. Aku melihatnya mulai membereskan buku bukunya. Dia kelihatan sedang marah dan aku tidak mengetahui kenapa bisa dia marah kepadaku. Apa aku berbuat salah?.
"Eh? Kenapa kamu membereskan buku bukumu. Aku belum selesai belajar."
"Percuma saja belajar jika pikiranmu kemana mana."
Aku cuma tertawa kecil dan mengacak rambutnya.
"Siapa yang pikirannya kemana mana, hmm..?,"
"Kau terlalu banyak alasan, kau tahu bukan kalau minggu depan kita sudah mau UN dan kau masih saja bersantai santa begini."
"Janganlah kita mengambil pusing dengan UN itulah. UN bukanlah penunjang bahwa masa depan kita akan bahagia bukan."
"Kau itu selalu saja banyak alasan dan membuatku merasa marah saja. Jika kau gagal dalam UN, kau mau mengulang lagi di tahun depan?."
"Yasudah, mengulang saja bukan."
"Baiklah, kau pulang saja sana dan jangan meminta bantuanku lagi." Dia berdiri dan hendak berjalan keluar.
Sesegera mungkin aku menahan tangannya. Sepertinya dia sangat ingin dibujuk sekarang.
"Hei, kenapa kau ngambekan seperti ini. " Dan dia hanya diam tanpa membalas perkataanku.
Aku kemudian berdiri dan memeluknya dari belakang. Dia tidak bergerak bahkan badannya menjadi tegang.
"Aku ingin belajar dan hanya ingin di ajar olehmu saja. Apakah itu tidak boleh?."
"Ba-Baiklah, kita akan lanjutkan belajarnya. Tapi aku mau kau tidak memperhatikan hal hal lain lagi dan hanya fokus dalam pembelajaran saja."
Aku mengangguk mendengar perkataannya. Kami pun segera mengambil buku kami lagi dan lanjut pembekalan UN khususku ini.
Sudah sekitar 1 jam kami belajar dan aku sudah merasa agak kecapean dan lapar. Aku kemudian berdiri dan mengajak Taka untuk keluar mencari makanan.
"Aku lapar nih. Yuk keluar cari makanan."
"Hmm, kau benar juga. Hari ini tidak ada yang memasak di rumah dan aku juga lagi lapar."
"Yasudah kalau begitu bersiap siaplah dan kita keluar cari makanan."
Akupun mengambil jaketku dan keluar dari kamar Taka. Aku keluar duluan untuk membiarkan dia bersiap siap diri dulu. Tidak sampai lima menit, akhirnya Taka keluar dengan baju kaos putih dan celana jeans. Aku segera menyalakan motorku dan Taka pun sudah naik ke motor. Akupun segera menjalankan motorku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be A Cool Boy : The Beginning
Romance"Dia hanya anak cupu yang hobinya suka belajar saja. Sungguh kegiatan yang membosankan menurutku, sama seperti orangnya." Ruu "Dia sangat baik kepadaku, karena dia adalah orang yang pertama dekat denganku sebagai teman." Taka Sebuah awal dimana...