Bonus Part 12

2.2K 104 0
                                    


Happy Reading~~


Author POV

"Ruu... ayo makan malam nak. Sudah beberapa hari ini kau jarang makan. Setidaknya makanlah walaupun itu sedikit agar kau ada tenaga." Teriak wanita paruh baya diluar kamar Ruu. Tidak ada terdengar balasan dari dalam kamar dan karena itu Ibu Ruu merasa khawatir dengan keadaan anaknya itu.

Sementara di dalam kamar Ruu tidur terlentang dengan tatapan kosong. Kondisinya saat ini bisa dikatakan sangat buruk. Wajahnya mulai tirus dan badannya yang mulai kelihatan kurus membuatnya terlihat menyedihkan. Dia tidak pernah merasa seperti ini dan hanya karena satu orang, dia sampai tersiksa seperti ini. Taka, hanya nama itu yang dia pikirkan saat ini. Terakhir mereka bertemu saat kejadian saat di toilet dan juga karena kejadian itu pula dia akhirnya tidak bertemu lagi dengan Taka. Pikirannya sangat kacau dan terus memikirkan tentang apa yang terjadi dengan dirinya sendiri. Dia memang menyukai Taka tapi dia juga tahu bahwa dia bukan seorang Gay. Seumur hidupnya dia tidak pernah merasa menyukai lelaki yang bahkan melebihi rasa sukanya terhadap wanita. Dia yakin bahwa dirinya masihlah normal, tetapi dia sadar bahwa saat ini menyukai Taka yang notabenenya seorang lelaki.

Ruu mulai mengacak acak rambutnya. Sudah 2 minggu dia tidak bertemu dengan Taka dan dia sangat tersiksa akan hal itu. Dia selalu berfikir bahwa karena dirinya Taka tidak lagi mau bertemu dengannya. Kadang saat mengingat hal itu, Ruu seperti ingin menangis dan menghancurkan apapun apa yang ada di hadapannya. Dia merasa marah sekaligus sedih, dia merasa sakit namun juga merasa hancur. Seakan dirinya sudah tidaklah lagi mengetahui apa tujuan hidupnya di dunia.

Tiba tiba terdengar suara ketukan dari luar kamar Ruu. Sepertinya Ruu tahu siapa yang mengetuk, itu pasti ibunya. Ruu tetap diam dan tidak menggubris suara ketukan tersebut.

"Kak Ruu, ini aku Gyon."

Sepertinya Ruu salah menebak orang namun dia tetap saja tidak menggubrisnya. Akhir akhir ini Ruu sangat tidak ingin di ganggu.

"Baiklah, jika kau menghiraukanku. Itu bukan sebuah masalah buatku. Aku hanya ingin memberi tahu bahwa besok Taka akan berangkat ke Australia."

Karena mendengar kabar tentang Taka, Ruu kemudian menghadapkan kepalanya ke pintu kamarnya.

"Kau tahu kak, Taka akan ke Australia besok dan kita tidak akan melihatnya dalam waktu yang lama."

Ruu kemudian berdiri dan menuju ke arah pintu dan membuka pintu kamarnya.

"Apa maksudmu dengan waktu yang lama?."

"Kau tahu, Taka akan melanjutkan kuliahnya di Australia."

"Tapi... kenapa kau memberi tahu aku tentang hal ini?."

Gyon tersenyum kepada Ruu yang masih memberikan tatapan datar kepadanya. Ruu menatap heran ke arah Gyon karena senyumannya itu.

"Kau menyukai Taka bukan?."

Ruu terlihat seperti tidak percaya dengan apa yang dikatakan Gyon. Bagaimana dia bisa tahu tentang hal tersebut.

"Aku bukan seorang Gay, Gyon."

"Tapi kau menyukainya bukan?."

Ruu terdiamm sejenak dan mencerna perkataan Gyon. Dia sadar bahwa dia memang menyukai Taka, tapi dia tahu bahwa dirinya memang bukanlah seorang gay. Dirinya sangat dilemma akan hal tersebut.

"Aku tidak tahu Gyon. Aku bukanlah seorang gay, tapi memang dalam diriku sangat menginginkan kehadiran dirinya. Kau tahu, dua minggu ini aku sangat tersiksa akan kehilangan dirinya."

Be A Cool Boy : The BeginningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang