Chapter 7 (Aurelia)

65 7 0
                                    

Happy Reading
😻😻😻
***


Seketika Woo Hyun terdiam. Wajahnya pias. Tubuhnya bergetar.

Sebesar itukah cinta Soo Jung untuk Myung Soo?

Rasa sesak di dalam dadanya semakin bergemuruh hebat. Ia tidak pernah menyangka kalau selama bertahun-tahun, ia sudah menyia-nyiakan waktunya untuk mencintai gadis itu.

Masa lalu telah membuat Woo Hyun gelap mata.

Kematian hyung-nya benar-benar memberikan sebuah luka besar yang menganga di dalam hatinya. Sekalipun ia mengelak dan berusaha untuk meyakinkan diri. Rasa kehilangan itu tetap ada.

Pisau yang kini masih berada dalam genggamannya, tiba-tiba terlepas. Mengeluarkan bunyi nyaring karena berbenturan dengan lantai villa tersebut.

Soo Jung yang sudah memejamkan matanya, mendadak terkejut, lalu membuka mata. "Woo Hyun-ah!"

Kedua manik hitam itu bergerak gusar. Melihat darah yang sudah berceceran di atas lantai. Jatuh bersamaan dengan pisau yang sudah menggores tajam telapak tangan Woo Hyun.

"Woo Hyun-ah, waegeurae?!"

"Kau, sebegitu besarnyakah cintamu untuk Myung Soo?!"

Suara Woo Hyun ikut bergetar. Menahan sakit pada dadanya. Membuat kepalanya mendadak pening. Belum lagi rasa sakit yang mulai menjalar dari luka di telapak tangannya.

"Woo Hyun-ah, mianhae. Jika kau membenciku karena masa lalu eonni-ku dan Boo Hyun Oppa, jinjja mianhae. Bunuh aku hingga kau puas." Air mata terus mengalir melewati pipi pucat gadis itu. Ia pun sama terlukanya dengan Woo Hyun, mendapati kenyataan kalau laki-laki yang ia cintai tidak mencintainya juga. "Keundae, jangan libatkan Myung Soo Oppa dengan masalah kita."

Rahang Woo Hyun mengeras. Ia menaikkan pandangannya untuk menatap raut wajah Soo Jung, gadis yang ia cintai mati-matian.

Langkahnya semakin mendekati tubuh Soo Jung yang mematung. Mencengkram erat kedua bahu gadis itu. Membiarkan darah mewarnai pakaiannya.

"Wae, Soo Jung-ah? Wae?" Woohyun mengguncang-guncangkan tubuh gadis itu kasar. "Kenapa harus dia yang kau cintai? Kenapa bukan aku saja? Kenapa kau malah memupuk dendam di hatiku padamu? Kenapa?" Suara Woohyun sudah tak terkontrol lagi.

Ia sungguh dilema.

Hatinya berkata untuk tidak melukai gadis itu. Karena bagaimanapun juga, cinta terus bersemi di dalam hatinya.

Namun logikanya terus memaksa untuk membalaskan dendamnya. Membunuh gadis itu karena kesalahan kakak Soo Jung.

Woo Hyun tahu kalau apa yang ia lakukan itu salah. Ia seharusnya mengutuk hidup kakaknya Soo Jung, bukan mempersulit kehidupan gadis di hadapannya. Namun fakta kalau Soo Jung lebih mencintai sahabatnya dari pada dirinya sendiri membuat Woo Hyun semakin geram.

"Aku sanggat mencintaimu, Soo Jung-ah. Aku sungguh sangat mencintaimu."

Tatapan Woo Hyun melembut. Begitupun dengan nada suaranya dan cengkramannya pada bahu Soo Jung.

"Aku begitu mencintaimu, hingga melupakan fakta bahwa kau tenyata tidak mencintaiku."

Pandangannya berubah sendu.

"Rasanya sesak. Sakit. Melihatmu lebih bahagia bersama orang lain. Rasanya ingin mati, tapi mengingat apa yang sudah eonni-mu lakukan pada hyung-ku, aku sadar satu hal, cinta memang tidak pernah tumbuh di hati pengecut sepertiku, cinta memang tidak pantas untukku!"

Woo Hyun mendorong tubuh Soo Jung hingga membiarkannya jatuh membelai lantai.

Terlalu lama menatap manik yang basah itu semakin membuat Woo Hyun gila. Ia ingin menenangkan pikirannya. Mengalah pada keadaan, lalu beranjak pergi meninggalkan Soo Jung yang masih menatap Woo Hyun sedih.

***

TBC

Stand By MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang