Pagi ini hujan turun dengan derasnya membuat sebagian orang memilih untuk melanjutkan tidur mereka dari pada melakukan kegiatan sehari-hari mereka dan hal itu lah yang saat ini tengah dilakukan oleh Hatake Kakashi, CEO muda dari Hatake Group itu lebih memilih untuk bermalas-malasan dicuaca yang buruk seperti ini. Dan untung saja hari ini adalah hari libur, sehingga ia tidak perlu repot-repot untuk datang kekantornya dalam keadaan hujan seperti ini.
'Ceklek' pintu kamarnya terbuka, menampilkan sesosok gadis kecil berambut merah muda sebahu.
Akan tetapi sang pemilik kamar tersebut masih setia pada kegiatannya yang sebelumnya, dan nampaknya ia tidak terganggu sedikit pun dengan kehadiran gadis kecil tersebut.
Sementara sang gadis tersebut terlihat kesal dengan sosok pria yang saat ini masih ayik bergumul dengan selimutnya, perlahan tapi pasti gadis kecil tersebut mulai mendekati ranjang pria tersebut. 'satu, dua, tiga' hitungnya dalam hati dan tepat saat hitungan yang ketiga ia mulai melompat dan menerjang pria yang ada dihadapannya.
"Ayah....bangun?!!" serunya keras dengan sambil menggoyang-goyangkan tubuh yang ada dibawahnya dengan keras.
"Sakura" ringis sang pria pelan sambil sedikit menahan sakit.
"Bangun... Ayah!!" Sahut gadis itu mengacuhkan ringisan pelan dari pria yang dipanggilnya ayah tersebut.
"Iya..iya" jawab Kakashi pasrah sambil memegang tubuh kecil yang berada diatasnya untuk kemudian ia angkat tubuh tersebut.
"Sakula lapal Ayah" ucap gadis bernama sakura tersebut, setelah didapatinya sang ayah yang memandang malas kearahnya.
Dengan langkah gontai, Kakashi mulai menjejakan kakinya menuju dapur yang tepat berada didepan kamarnya. "Hmm... Masak apa ya?" gumamnya pelan sambil membuka lemari es guna mencari bahan-bahan masakan. Begitu dibukanya lemari es yang ada dihadapannya, ia sungguh terkejut pasalnya lemari es itu kosong tidak ada satupun bahan masakan yang dapat digunakan dan ia juga baru ingat bahwa terakhir kali ia berbelanja adalah beberapa minggu yang lalu setelah Sakura keluar dari rumah sakit, lalu setelah itu mereka pergi ke Hokaido dan sejak kepulangannya dari Hokaido ia sudah tidak pergi ke swalayan lagi.
'huh sial' pikirnya kesal. Diliriknya jendela yang berada di dapurnya, diluar masih hujan dan ia tidak mungkin berbelanja dalam keadaan hujan seperti ini walaupun dia pergi dengan menggunakan mobil sekalipun tapi rasanya sangat malas sekali keluar saat hujan-hujan begini. Dan jika ia tidak pergi, maka ia tidak dapat memasak dan tentu saja putrinya itu pasti akan kelaparan nanti.
Dialihkannya pandangannya kearah gadis kecil yang saat ini tengah asyik menonton film kartun kesukaannya, 'apa boleh buat' pikirnya pasrah, kemudian ia pun bergegas menuju kamarnya bermaksud untuk mengganti pakaiannya dan memakai jaketnya, tak lupa ia pun mengambil kunci mobilnya.
"Sakura, Ayah ke swalayan sebentar ya" ucap Kakashi pada sakura
"Hmm" jawab Sakura tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi.
Melihat sang putri yang seperti itu membuatnya menghela nafas, bagaimana tidak? Saat ini dia tengah berjuang mencarikan bahan-bahan makanan ditengah Hujan seperti ini hanya untuk putri tercintanya, akan tetapi sang putri malah bersikap acuh seperti itu paling tidak ia kan bisa memberikannya semangat.
"Ingat, jangan biarkan orang yang tidak dikenal masuk" tambah Kakashi masih dengan nada malasnya.
"Ayah kunci dali lual saja" balas Sakura yang masih setia melihat kartun pada televisinya.
"Huuh..baiklah" sahut Kakashi sambil menghelakan nafasnya.
"Aku pergi" lanjutnya lagi dengan sambil menutup pintunya serta menguncinya dari luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daughter
FanfictionHatake Kakashi seorang CEO muda yang tampan dan masih single, Dia adalah orang yang tidak suka akan sebuah komitmen. baginya karirnya dan kekayaannya saat ini adalah yang terpenting. hingga suatu hari seorang gadis kecil datang kepadanya dan mengaku...