Alergi

2.7K 163 5
                                    


"Apa maksudmu,dengan mengirimkan anak ini padaku?!"seru kakashi yang sudah tak mampu untuk menahan amarahnya lagi.

"Anak itu juga anakmu kakashi,kau sudah lihat hasil DNA nya kan?"sahut Rin santai.
Sementara kakashi yang mendengarkaan jawaban itu,sontak langsung naik pitam,dia mulai menatap tajam kearah wanita berambut coklat sebahu yang ada diseberang mejanya.

Yahh....setelah pagi tadi dia menelpon Rin,yang tidak lain dan tidak bukan adalah ibu dari putrinya itu,Dia meminta rin untuk menemuinya,dan tentu saja Rin tidak mau memenuhi permintaan Kakashi,dan kakashi tidak mungin menyerah begitu saja,hingga akhirnya kakashi mengancam Rin,jika Rin tidak mau menemuinya maka dia akan membuang sakura dijalan,dan ancaman itu berhasil membuat Rin memenuhi permintaannya.
Dan disinilah mereka berada,disebuah kafe sederhana yang berada dipinggiran kota.

"Anakku?aku tidak melihat kemiripannya denganku,lihat saja rambutnya dan matanya,apakah dia mirip denganku?!" teriak kakashi,dengan sambil menunjuk kearah gadis kecil berambut merah muda yang tengah menikmati sandwich tunanya.

"Kau!!jangan menunjuknya seperti itu!!!" teriak Rin yang nampakknya tak suka,anaknya ditunjuk tunjuk dengan cara merendahkan itu,untung saja kafe itu sedang sepi,kalau tidak pastilah sekarang mereka menjadi tontonan.

"Aku hanya berkata kenyataan Rin,kau lihat sendiri kan,sakura memiiki rambut berwarna pink,sementara rambutku berwarna perak,dan rambutmu coklat,lalu kedua bola matanya berwarna emerald,aku hitam,dan dirimu coklat"kata kakashi santai

"Dan dimanakah letak kemiripannya,hmm?" Tambahnya lagi

"Hanya karena masalah warna rambut dan kedua bola matanya,kau meragukannya?!" Sahut Rin tak percaya.
"Ini" seru Rin dengan sambil melemparkan beberapa lembar kertas kearah kakashi.

Sontak hal itu membuat kakashi terkejut,dan dengan cepat dia mengambil kertas kertas yang berceceran dimeja,Dilihatnya dengan seksama kertas yang ternyata adalah sebuah foto.

Foto foto itu menampilkan sesosok gadis kecil yang kira kira berusia satu tahun,tengah bermain pasir dipantai,gadis kecil itu menggunakan dres berwarna merah muda dengan gambar kelinci didedapnnya,dres itu tampak kontras sekali dengan rambutnya yang berwarna perak.

Foto itu benar benar membuat kakashi terkejut,dia tidak menyangka bahwa sakura memiliki rambut yang sama seperti dirinya.
"Jadi,kau mengecat rambut sakura?" tanya kakashi tak percaya
"Ya... saat sakura berumur 3 tahun aku menegecatnya"jawab Rin santai dengan sambil menyesap lemon tea yang tadi dipesannya.
"Kau gila" sahut kakashi sinis,bagaimana mugkin seorang ibu tega mengecat rambut anaknya yang masih berusia 3 tahun dan parahnya lagi,rambut anaknya dicat dengan cat permanen.
"yah.....Aku benci melihat rambut sakura yag berwarna perak,karena itu mengingatkanku pada dirimu,untung saja sakura memiliki warna mata yang sama dengan ibuku"jawab Rin tenang.
"Lalu kenapa kau baru mengirimnya padaku sekarang,setelah 6 tahun berlalu,kau baru memberitahuku?" tanya kakashi.
"Aku diterima bekerja di Hokaido,aku tidak mungkin untuk bolak balik ke tokyo,dan disana aku belum menemukan tempat yang cocok untuk kuhuni bersama sakura,lalu ayah dan ibuku sudah meninggal satu tahun yang lalu,dan aku tidak mungkin membiarkan sakura sendirian ditokyo" jawab Rin dengan panjang lebar
"Kau bisa menyewa babysister" sahut kakashi
"Aku tidak bisa mempercayakam anakku pada orang lain,karena itulah aku mengirimnya ketempatmu,kau kan Ayahnya" jawab Rin dengan santai.
"Tapi aku tidak bisa,para investorku akan lari jika mereka tau aku memiliki seorang anak diluar nikah"jawab kakashi
"Ohhh..percayalah itu tidak seburuk dengan apa yang kurasakan selama ini,itu masih lebih baik dibandingkan dengan hamil diluar nikah"sahut Rin dengan nada menyindir.

Ada perasaan bersalah dihati kakashi saat dia mendengar pernyataan yang dilontarkan Rin tersebut.
Setelah itu tidak ada yang memulai pembicaraan lagi,kedua orang dewasa itu sibuk dengan pemikirannya masing masing,sementara gadis kecil yang sedari tadi menjadi topik pembicaraan tersebut terlihat begitu santai dan begitu menikmati makanan yang dia pesan,nampaknya gadis kecil tersebut tidak peduli dengan kedua orang dewasa didepannya,'olang dewasa memang aneh' pikirnya.

My Daughter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang