Rumah ini terlihat sangatlah asing bagi emerald Sakura, dia sangat yakin bahwa rumah ini bukanlah rumah Ayahnya.
Rumah ini begitu besar dan terkesan kuno. Dimana dinding rumah itu terbuat dari kayu, dan semua pintu yang ada dirumah itu pun juga terbuat dari kayu layaknya rumah tradisional jepang.
Hanya pagar rumah itu sajalah yang nampak modern, pagar hitam dari besi dan menjulang tinggi. Sakura ingat saat dia memasuki halaman depan dari rumah tersebut, pagar itu terbuka secara otomatis.
Halaman depan dari rumah itu pun sangat lah luas, dan Sakura yakin halaman itu mampu menampung ribuan sapi.
"Paman, ini sebenalnya dimana?" Tanya Sakura begitu ia dan pria asing itu keluar dari mobil yang mereka naiki.
"Ini rumahku, oh.. dan jangan panggil aku paman, panggil kakak oke" ucap pria itu sambil memandang kearah Sakura dan tersenyum hangat padanya.
"Kenapa?" Tanya Sakura dengan wajah polosnya yang terlihat begitu imut.
"Karena aku masih sangat muda" jawab pria itu dengan sambil menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal. 'Apakah aku terlihat begitu tua' batinnya."Kakak?" Seru seorang bocah yang tiba-tiba saja muncul dengan membawa sebuah bola ditanganya.
"Oh.. Sasuke" balas pria itu, kemudian ia menjongkokan tubuhnya dan sedikit merentangkan tangannya guna memeluk bocah yang memanggilnya tadi.Melihat tingkah Sang kakak yang nampaknya ingin memeluk dirinya itu, membuat bocah dengan surai rambut biru donker berlari begitu saja ke pelukan sang kakak.
"Kau kemana saja kak, aku kesepian" ucap bocah itu yang masih membenamkan wajahnya ditubuh sang kakak.
" hahah... maafkan aku Sasuke, kau tahu kan kakak banyak kerjaan, kakak janji setelah semua kerjaan kakak selesai, kakak pasti akan menemanimu bermain" jelas sang Kakak sambil mengelus lembut surai sang adik.Melihat dua orang yang saling melepas rindu itu setidaknya mampu membuat Sakura merasa iri, kedua orang itu sepertinya saling menyayangi dan bocah dengan model rambut yang menurutnya aneh itu sangat beruntung sekali, karena memiliki seorang kakak yang begitu menyayanginya.
Tidak seperti dirinya, yang sepertinya tidak ada satupun orang yang menyayanginya.
Tiba-tiba saja ia jadi teringat masa kecilnya dulu, dulu sekali saat semua anak-anak dilingkungan sekitarnya membencinya dan suka mengolok-oloknya dikarenakan tidak memiliki ayah, lalu ibunya dulu juga selalu bersikap dingin padanya.
Saat itu Sakura merasa sendiri dan juga kesepian.
Walaupun sekarang pada akhirnya, Ibunya sudah berubah dan mulai menyayanginya dan ia sudah mengetahui tentang Ayahnya yang katanya juga menyayanginya.Tapi entah kenapa rasa-rasanya mereka belum sepenuhnya menerima kehadirannya, dan perasaan sayang yang mereka miliki masih selalu menjadi pertanyaan besar dihati Sakura.
Benarkah Ibunya sudah mulai menyayanginya? Lalu kenapa ia malah mengirimnya pada Ayah yang tidak pernah ia ketahui sejak ia lahir.
Lalu benarkah Ayahnya juga mulai menyayanginya? Tapi kenapa ayahnya malah meninggalkannya sendiri di tempat asing ini.
Semua pertanyaan yang tidak akan pernah ia temukan jawabannya itu selalu saja berputar-putar di hati dan juga otaknya, yah.. dia memang tidak pernah mengerti dengan jalan pemikirannya orang dewasa.
"Ohya Sasuke, kakak akan memperkenalkanmu dengan seseorang" ucap pria itu yang kemudian menarik pelan tangan seseorang dibelakangnya.
Mendapatkan tarikan pelan dari pria didepannya, membuat gadis kecil itu tersadar dari lamunanya, dan mulai maju perlahan.
Agaknya gadis kecil ini juga ingin tahu siapakah bocah yang begitu disayangi oleh pria asing ini.
"Kamu!" Teriak kedua bocah tersebut bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Daughter
FanfictionHatake Kakashi seorang CEO muda yang tampan dan masih single, Dia adalah orang yang tidak suka akan sebuah komitmen. baginya karirnya dan kekayaannya saat ini adalah yang terpenting. hingga suatu hari seorang gadis kecil datang kepadanya dan mengaku...