"pertemuan yang berujung pada perasaan"
Unknow number : " gue didepan kelas lo""anjir" teriak dean.
"kenapa sih? "
"dia didepan" katanya pelan.
"yaudah sih sana" fania menimpali "lo takut? "
"ya enggak lah"
Dengan langkah pasti dean melangkah keluar kelas menemui agam , seperti yang ia ceritakan pada temannya, dean tidak ingin bersitatap dengan agam, dean takut. Entah apa yang ia takutkan.
Agam tersenyum kearahnya, senyum yang bagi dean mengancam keberadaanya sekarang, dalam hati ia merapalkan doa doa agar ada yang menghalanginya bertemu bersama agam.
"gue kira lo mengindar" ucapnya meremehkan.
Tak terima, dean menanggapi dengan sikap santainya " buat apa?" see dia memberanikan diri seberani itu.
"good choice"
Dean tersenyum kikuk.
"Dean! De ! Dean! " beberapa kali merasa dipanggil ia mencoba mencari arah suara.
"apa?"
"lo di panggil di wakasek, dicari nyokap lo" kata cowok kurus tinggi reno ketua kelas, kelas dean.
"oh thanks ya" dean tersenyum puas dalam hati ia bersorak ria, dewa fortuna tengah berpihak padanya mungkin entahlah. Dean menghadap agam yang sudah mengangkat sebelah alisnya.
"eh sory, lain kali ya gue ada urusan" katanya sambil berlalu tenang.
Agam menatap punggung gadis yang kian menjauh dari tempatnya berdiri hatinya mengumpat "shit" sebuah gumaman kecil keluar dari mulutnya.
Dari kejauhan sahabat sahabat agam sudah tau apa yang sebenarnya agam lakukan dari tadi mereka hanya tertawa di pinggir lapangan. Menyerukan nama agam untuk bergabung bersama mereka.
Dengan kesal agam mencoba berjalan santai , bagaimana tidak kesal tiba tiba dean dipanggil diwakasek dan rencana agam gagal untuk makan bareng dean.ia mengedarkan pandangannyake seluruh penjuru, dan menemukan teman temannya yang berada di lapangan basket menatapnya meminta penjelasan sambil tersenyum mengejek pada agam.
"woi sini buru!" panggil leo sahabatku yang sudah siap menertawai agam nantinya.
Agam diam berdiri didepan mereka semua dengan sebelah alis terangkat. "apa lo?"
Mereka terbahak. "o jadi ini big plans lo itu?'' celetuk fatih, mulutnya memang susah sekali di kontrol.
"paan si lo" kesal pada mereka agam memilih mendengarkan musik dengan ponselnya. "geser sana" agam menggeser kedua temannya ,fatih dan gaga sampai ke lapangan, mereka sama sama terjungkal dan terjatuh.
"Lo ada rencana deketin dean? " aldo yang sedari tadi diam buka suara. Matanya memicing ke arah agam dengan tatapan aneh.
"iya"
"wah gila lo, keren bro" fatih menganggukkan kepalanyaa dengan ekspresi kagum.
"ngapain? Lo ada niatan apa deketin dia? " aldo mencecar agam dengan pertanyaan yang membuat agam risik sendiri.
"ngak ada" jawab agam seadanya.
" Gue harap apapun alasan lo , lo tau apa yang lo lakuin itu bener, jangan nyesel dikemudian hari " aldo berdiri dari tempatnya, agam menatap kepergiannya dalam diam.
"kenapa tu anak serius banget"
"tau tuh ngak biasanya kek gitu"
"udah gue mau cabut" agam berdiri dari tempatnya. Menuju arah kelas.
Koridor sekolah yang ramai, para murid perempuan memerhatikan agam yang dengan santai berjalan ditengah tengah mereka. Banyak yang menatapnya dengan tatapan memuja ia tak peduli.
Matanya menengadah kedepan, sedari tadi ia fokus pada ponselnya. Didepannya ia melihat dean yang juga menatapnya, agam tersenyum tipis. Dean mengalihkan pandangannya dan dengan gerakan cepat memutar badannya dan berjalan cepat.
" gilak " umpat dean .
" Dean berhenti "
Demi apapun jantung dean berpacu cepat ia memberhentikan langkahnya. Dengan segenap keberanian dia berhenti dan menatap lawan bicaranya. "ya?" tanyanya.
"temenin gue di taman belakang sekolah" agam menarik tangan Dean yang sedari tadi mematung didepannya.
"ehh, ngak ngak bisa ada pr yang belum gue kerjain" tolaknya bebohong.
"ngak mungkin, udah ayo " ulangnya.
"bisa ngak sih lo ngak ganggu gue? Gue sibuk jadi ngak usah maksa" dean meninggalkan agam.
Sungguh ia sangat geram dengan agam. Apa maksudnya dia mendekati dean, meskipun dean sendiri tidak tau apa tujuan agam yang ingin mengajaknya secara terus menerus, dean merasa tidak nyaman. Entahlah dean yang berlebihan mungkin, bisa saja agam Mengajaknya hanya untuk mengucapkan terimakasih? Sudah lah apapun itu dean merasa ini tifak bagus.
Tinggalkan jejak
Vote komen ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
I Hate You
FanfictionDeandra diyan, cewek cantik yang kelewat cuek dan dingin harus berhadapan dengan Revano Agam Pramuditya, cowok pembuat onar sekolah yang hobi taruhan, Agam si casanova yang segalanya Deandra gadis yang tidak peka terhadap sekitar menganggap segala p...