6. Teman?

116 10 6
                                    

"jika kamu ingin tau semuanya, tanyakan saja pada waktu. Barangkali ia mau menjawabnya"

Dean pov

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, saatnya para murid sma nusantara mengemasi barangnya, termasuk dean.

"guys kalian hari ini ada acara kagak?" tanyaku pada sahabat sahabatku.

"sory de, nyokap hari ini ngak ada dirumah" tere menunjukan ekspresi kesalnya padaku aku terkekeh dan mengangguk.

Fania dan veera juga mengangguk "gue ada acara sama sodara" timpal fania.

"gila ya, hari ini banyak banget tugas yang harus gue kerjain" veera sahabatku yang satu itu adalah anak paling rajin diantara kita berempat, aku hanya tersenyum mengangguk kearah mereka.

"it's okay , next time kita atur " putusku.

Aku keluar dari kelasku menuju parkiran sekolah. Sampai disana gerombolan anak pembuat onar berkumpul di dekat mobilku, dengan gerakan cepat dan tidak peduli aku segera membuka pintu mobil sebelum satu panggilan yang berhasil membuat nyaliku menciut.

Author pov

" Dean ! " aku menoleh ke arahnya menaikkan sebelah alisku menunggu ucapannya.

"besok gue jemput" Dean melongo, ia tak membalas ucapan laki laki itu, agam tersentum manis mengacak rambut Dean pelan.

Hati Dean sudah tidak karuan, segera dia masuk ke mobilnya dengan masih bertanya tanya apa maksudnya? Geram hatinya yang tak mendapat jawaban. Dia menyesal membukakan pintu gerbang tempo hari lalu. Ia tidak suka dengan perlakuan agam akhir akhir ini yang memporakporandakan pikiran dan menyentil bagian kecil dari hatinya.

" gila tu orang "

Kita beda

DeandraDiyan : gue pengen curhat :p

TeresiAngel : paan dah

FaniaKezia : tumben

VeeraAndini : apa ? apa ? :)

DeandraDiyan : tadi diparkiran agam bilang kalo besok mau jemput gue masa :(

FaniaKezia. : loh bagus dong, kapan lagi de, banyak loh yang pengen diposisi lo sekarang

TeresiAngel : iya sih, tapi lo ati ati deh de takutnya lo dijadiin bahan taruhan sama mereka.

DeandraDiyan :gue khawatir hal yang sama :(

VeeraAndini : udah lo berangkat pagi aja biar ngak dijemput, susah amat idup lo -_-

DeandraDiyan : wah gila gue ngam kepikiran , ide lo bagus juga luvv;)

Dengan kecepatan kilat dean menuju kamarnya. Mama papanya yang sedang diluar kota dan kedua kakaknya yang masih bekerja dan kuliah belum pulang. Ah senang rasanya berada dirumah dengan tenang.

Dean menegadah di kasur empuknya, bayangan agam kembali menusuk ingatannya. Ia tidak bisa berpikir jernih sekarang Dean memutuskan untuk mandi menyegarkan badannya siapa tau pikirannya juga jadi segar.

❤❤❤

  Gadis itu dengan segera bangun dari tidurnya. jam 5 pagi. Tidak biasanya ia mandi jam jam seperti ini demi melarikan diri dari seorang agam ia rela memotong jam tidurnya, sungguh ia sangat tidak suka. Segera mengemasi tasnya dan turun kebawah.

"teh dean berangkat nanti bilangin abang dean ada kelas pagiii! " teriaknya sambil mencomot roti oles favoritnya.

Mengambil kunci mobil dengan gerakan cepat membuka pintu rumah dengan mulut penuh dengan sarapan paginya hari ini. Matanya membulat sempurna ini masih jam 5.30 dan cowok itu sudah ada disana dengan senyum menyebalkannya itu. Dean mendesak pelan, berusaha menelan makanan dalam mulutnya.

" mau niat berangkat pagi, hm? " tanya laki laki itu.

"ehh,  ngak sialan lo"

Agam terkekeh pelan "yaudah ayo" hancur sudah rencana dean ia tak bisa apa apa sekarang mengikuti langkah agam didepannya.

" lo ngapain sih pagi pagi udah ngerecokin gue" kesal dean.

" kan gue udah bilang kemarin, gue harap lo ngak lupa " dengan wajar datarnya agam berujar tenang.

" gue ngak lupa " dean sedikit menghentakkan kakinya.

"ya dan sudah seharusnya gitu, pake saltbeat lo "

Dean diam, memakai saltbeat dan menikmati kecanggungan diantara mereka.

"gam"

"De"

"eh lo dulu" kata dean kikuk.

"ngak lo aja"

"enggak jadi"

"yaudah sama"

"ngeselin lo"

"lo juga"

"udah tau gitu ngapain lo jemput gue segala gue bisa berangkat sendiri" dean setengah berteriak kearah agam. Laki laki itu hanya tersenyum tipis "pengen aja"

"pengen aja? Maksud lo apa ha? " dean yang sudah tidak sabar mengangkat dagunya.

"gue anggep ini sebagai tanda pertemanan kita" ucapnya.

"pertemanan? Pertemanan apa yang ko maksud ?" Dean bingung sekarang ia memegang kepala nya yang tidak pusing sama sekali.

"udah sekarang kita temenan, lo mau turun apa kita bolos bareng sekarang? "

Dean tersadar dan segera melepas saltbeat nya "makasih" ucapnya seraya turun dari mobil agam.

Agam terkekeh pelan "manis"

Don't forget to vote and comment ❤

I Hate You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang