7.Memulai

94 11 3
                                    

"aku mulai paham setelah belajar tentang biologi, tentang perasaanku padamu yang bersifat anatomi"

Fyuh..

Dean melewati koridor dengan tergesa gesa, turun dari mobil agam membuat jantungnya kembali berpacu cepat. Namun ia sukses menutupi rasa malunya dengan wajah datarnya didepan agam. Sungguh ia mendengar agam menyebutnya manis, hanya itu dan sudah cukup membuat porak poranda pertahanannya.

"wel gue udah liat dan lo masih ngak mau jelasin ke kita? " tembak veera.

"liat apa?" Dean menatap bingung kearah sahabatnya itu.

"lo sama agam"

Mata Dean membulat sempurna dengan cepat ekspresinya berubah. "gue takut" ujarnya.

"takut apa?"

"gue takut sama sikapnya yang terus kayak gitu" Dean mendesah pelan. "gue takut ini trik nya supaya gue kejebak kaya yang lain"

"gue juga mikir itu" tere menimpali.

Dean tau Agam suka taruhan , pacaran dengan orang orang yang sangat mudah ia kelabuhi dengan sikap manis dan tampangnya itu, tapi dean tidak ingin menjadi salah satu dari mereka. Ia harus terus berada di tamengnya.

"jauhin dia"

Seketika dean dan ketiga sahabatnya menoleh kearah suara, gadis cantik berhidung mancung berkulit putih tinggi. Halena, mantan pacar Agam.

Dean menautkan kedua alisnya bingung.
Kemudian ia tersenyum meremehkan kearah helena. "gue ngak pernah deket sama dia jadi ngak ada yang perlu dijauhin" tegasnya.

" Gue ngak peduli ! Lo! Harusnya sadar ngak usah sok jual mahal sok cantik" halena mengepalkan tangannya menggeram kesal pada Dean.

Sedangkan Dean hanya diam kembali menautkan alisnya , sahabatnya tak tinggal diam mereka sudah siap mencaci maki halena.

"heh lo tu yang harusnya ngaca! Lo itu siapa?! Lo cuma bahan taruhan sekolah! " kecam tere pada helena.

Helena, gadis itu gadis manja yang sering dipermainkan oleh sekumpulan teman" agam si pembuat onar, hampir semuanya adalah mantannya.

Halena mengangkat tangannya keatas " jaga mulut lo ya? Atau gu.."

"apa? Tampar? Tampar aja! " teriak tere.

Semua penjuru kelas sedari tadi memerhatikan drama yang terjadi diantara 5 orang itu.

Halena menurunkan tangannya, menghentakkan kakinya kesal ia keluar dari kelas Dean.

Sedangkan Dean fania dan veera hanya tertawa, memerhatikan halena yang tak berani berkutik didepan tere.

"gila ya dia? Otaknya emang udah di dengkul" ucap Dean menahan tawanya.

"iya tuh tau"

❤❤❤❤

Olahraga adalah pelajaran yang tidak disukai Dean dan teman temannya Mereka memilih duduk dipinggir lapangan memerhatikan orang orang permain basket dan ada juga yang bermain bola. Pandangan Dean berhenti disatu titik. Ke arah laki laki tinggi itu berdiri dengan bola basket ditangannya. Agam laki laki itu tengah bermain basket bersama sahabatnya agam tengah tertawa bersama mereka. Dan tanpa sadar Dean ikut tersenyum melihatnya.

"fix de, lo kemakan sama si agam" fania yang sedaritadi memerhatikan gerak gerik sahabatnya itu mulai curiga.

"kayaknya iya" jawab Dean spontan.

"apa? Serius lo? " veera menimpali.

Dean tersenyum sebentar. " hah, tadi gue bilang apa? Sory sory ya enggak lah" pipinya kini memerah.

"oke iya artinya iya, emang sih ganteng. Gue pun juga mau tapi aduh gue takut cuma ditaruhin sama mereka" kata tere sambil mengarahkan pandangan ke arah agam dan teman temannya.

Dean ikut mengalihkan pandangannya kembali ke arah agam. Sejurus dengannya agam pun tanpa sengaja berkontak mata secara langsung dengan Dean dan tersenyum tipis. Dean yang tersadar segera memalingkan wajahnya. Diliriknya Agam sudah tidak ada ditempatnya.

Tiba tiba tepukan dipundak mengalihkan perhatian Dean "eh" ia kaget Agam di belakangnya.

" Nih minum" agam menyodorkan air mineral ke arah Dean. Dengan ragu Dean menerimanya.

Merasa mendapatkan tatapan yang menunjuk kata 'kalian pergi sana'dari Agam teman teman Dean tersenyum kikuk.

''Eh De, kita duluan ya gue lupa nyalin biologi" kata tere sambil mendorong 2 temannya yang lain.

Dean menatap mereka semua dengan tatapan 'kok kalian biarin gue sama dia' karena Dean tau teman temannya takut pada Agam.

"eh gue juga belum nyalin" katanya

"nyalin apa? Gue ngerti di kelas lo ngak ada biologi sekarang" Agam tersenyum senang. Dalam hati Dean mengumpat bisa bisanya tere sebego itu untuk bilang nyalin biologi anjir. Dean tersenyum kikuk.

"lo ikut gue sekarang" titah Agam pada Dean.

"eh, kemana dulu gue banyak urusan"

"udah ayo" Agam menarik tangan Dean perlahan. Dean hanya pasrah diam tak bersuara dibelakang Agam.

Uhuyy, typoo bertebaran dimana manaaa!!!

Budayakan vote sebelum komen kakak :))

I Hate You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang