Pada sebuah percakapan singkat melalui aplikasi chatting. Ku temukan bagian indah pada dirimu. Kau ceria dan penuh canda, lalu tanpa sadar aku terjatuh. Jatuh pada setiap kata tuturmu, jatuh pada setiap tingkah laku mu yang konyol. Mengapa bisa? mungkin ketertarikan ini hanya sesaat, itu yang ku pikirkan saat dulu.
Ternyata, seiring waktu berjalan. Aku benar-benar tertarik padamu, semua yang kau lakukan hanya untuk membuatku tersenyum. Terekam sangat jelas dimemori ingatanku. Kau begitu berarti hingga detik ini, tak pernah ku temukan kau pada orang lain. Ya, ternyata aku masih menaruh harap padamu.
Maaf jika aku salah menilaimu, maaf jika aku begitu egois ingin memilikimu. Apa lagi yang bisa aku lakukan selain menunggumu? menunggu waktu itu datang kepadaku, waktu dimana aku akan memilikimu seutuhnya, sehingga tak ada lagi seseorang yang ingin memisahkan kita. Kapan? sampai kapan? Hati ini sudah terlalu lama menyendiri, mengharapkan kehadiran sosok bayangmu yang menggebu.
Bayangmu, begitu berarti bagiku. Meski hanya sebuah bayangan, tak pernah sedikitpun aku berniat meninggalkan bayangan tersebut. Ku peluk kau dalam bayangan yang pilu. Sepilu yang dulu sempat bersatu, perasaan ini tetap sama padamu.
Selamat berpetualang.
Ku kan menuggu kau datang kembali, walau entah sampai kapan kau berpetualang. Hati ku tetap saja menantikan hadirmu, hadir untuk menetap dan takkan pergi lagi. Pulang lah setelah kau lelah, aku sudah sangat resah menunggumu.
![](https://img.wattpad.com/cover/124232117-288-k430808.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TEKA - TEKI
PoetryBerbicara melalui kertas dan pena ketika bibir tak sanggup lagi terucap