Mingyu terbangun dari tidurnya saat ia merasakan ranjangnya bergerak . Kedua matanya terbuka perlahan dan melihat kearah Wonwoo yang berjalan sembari menggenggam ponselnya .Tak berapa lama ponsel milik Wonwoo berdering, sementara Mingyu tetap menatap Wonwoo sambil berpura-pura tidur .
"Cancel semua rapat hari ini, atur ulang jadwalku. Kirimkan dokumen yang harus aku tanda tangani dan cari dimana Seunghyun"
Setelah itu Wonwoo mematikan sambungan telpon dan berjalan menuju pintu, saat hendak membuka pintu suara Mingyu mengintrupsinya.
"Aku akan mengantarmu" Wonwoo memutar tubuhnya dan menatap Mingyu .
Damn! Mingyu sangat tampan, bahkan saat bangun tidur dengan rambut acak-acakan saja dia masih tetap sempurna . Gumam Wonwoo .
"Sebaiknya begitu"
"Apa kau lapar?" tanya Mingyu berjalan mendekati Wonwoo lalu membukakan pintu .
"Hm"
Mingyu tersenyum kecil, lalu menyuruh Wonwoo untuk mengkutinya .
"Aku akan memasak sesuatu"
Mingyu segera bergulat didapur, rumah yang dimaksud Mingyu kali ini adalah tempat tinggal pribadi nya yang bahkan tidak semua orang tahu . Rumah dimana Mingyu bisa menjadi dirinya sendiri tanpa ada yang mengganggu .
Mingyu memasak dalam kesunyian sudut bibirnya tertarik keatas, ia menampakkan wajah liciknya saat mendapati Wonwoo mengedarkan pandangannya keseluruh rumah dengan penasaran .
Mingyu selesai dengan makanan sederhananya dan dihidangkan dihadapan Wonwoo .
"Kau tidak makan?" tanya Wonwoo saat semua makanan yang Mingyu masak diberikan padanya.
"Aku tidak biasa sarapan"
Wonwoo mengangguk lalu memakan masakan Mingyu. Wonwoo yang sudah terlalu lapar malas untuk mengomentari masakan Mingyu enak atau tidak . Tapi harus ia akui bahwa namja menyeramkan itu bisa memasak .
Ponsel Mingyu berdering beberapa kali namun tak ia angkat, sampai akhirnya Wonwoo menyuruhnya untuk mengangkat panggilan tersebut karena bagi Wonwoo itu sangat mengganggu.
"Permisi" izin Mingyu lalu berjalan menjauh untuk menjawab telepon .
"Sesuai dugaan bos" suara diseberang telepon membuat wajah Mingyu kembali dingin .
"Apa kalian sudah menyelidiki latar belakangnya?" tanya Mingyu memastikan .
"Ya bos. Kami sudah memastikan semua . Dia benar-benar orang yang bos cari"
Mingyu mematikan telponnya. Ia memejamkan mata lalu tersenyum lebih tepatnya berpura-pura tersenyum .
"Apa kau jadi mengantarku?" tanya Wonwoo pada Mingyu saat ia selesai makan dan menghampiri Mingyu di ruang tamu .
"Tentu tuanku"
Wonwoo melihat senyum menyeringai mengerikan milik Mingyu. Membuat bulu kudunya terangkat .
"Kita akan kemana?" tanya Mingyu .
"Apartemenku" jawab Wonwoo datar dari kursi penumpang.
Wonwoo menatap jendela mobil tanpa tahu perubahan ekspresi Mingyu.
"Baiklah" balas Mingyu dan mobil membawa keduanya menuju apartemen Wonwoo .
Hanya kesunyian yang menyelimuti mereka tanpa ada satupun yang mengajak bicara. Mereka terbiasa dengan kesunyian .

KAMU SEDANG MEMBACA
HEALING
Mystery / Thriller"Jika orang lain, aku meminta bayaran dengan uang dan terkadang dengan nyawa. Tapi tidak denganmu. Bayar aku dengan tubuh mu" "Sepakat!"