CHAP : 7

13.9K 1K 221
                                    

Chap di awal menceritakan dari sisi Mingyu . Dan maaf jika chap ini agak panjang.

*Mingyu POV*

Mataku menatap layar laptop dan memperhatikan seorang pria yang masih tertidur sejak tiga minggu belakangan, tidak ada tanda-tanda bahwa ia akan bangun. Mataku terus menatap layar sampai seseorang masuk dan membawakan berkas yang aku minta. Sudah tiga minggu aku mengambil semua yang dimiliki Wonwoo.

Semuanya, tanpa tersisa.

Setelah karyawanku menaruh berkas di meja, ia pergi dan kulihat lagi layar dihadapan ku.

Dia bangun!

Jeon Wonwoo sudah bangun dari tidur panjangnya. Kulihat ia menatap sekeliling. Ia melamun, entah apa yang dipikirkannya. Beberapa dokter kemudian datang dan memeriksa Wonwoo mereka mengobrol sebentar lalu dokter itu pergi. Setelahnya, aku mengambil remote untuk menyalakan sesuatu, sesuatu yang Wonwoo harus tahu.

Dari jarak jauh aku bisa mengendalikan tv dikamar rawat Wonwoo, karena ini memang bagian dari rencana ku. Dia terlihat kaget dan membeku dan selang beberapa menit berikutnya, ia melepaskan selang infus dan keluar dari kamar. Orang yang tiga minggu koma akan kesulitan berjalan tapi dia malah menguatkan diri untuk bisa berjalan.

Kuraih ponsel dan menelpon beberapa orang, kemanapun Wonwoo pergi, berlari dan bersembunyi aku pasti bisa menemukannya- dimanapun dia aku akan dengan mudah menemukan dia.

"Ikuti Wonwoo, dan pastikan dia tidak kabur dari penglihatan kalian" titahku.

Aku menyandarkan tubuhku mencoba untuk rileks sementara para bawahanku melaksanakan tugasnya. Selang 30 menit, apartemen Wonwoo yang sudah lama tidak ia kunjungi mendadak terbuka- aku memasang cctv secara otomatis dari dulu agar aku tahu aktifitas Wonwoo selama di apartement dan sejak Wonwoo diculik, cctv itu tak pernah lagi menampakan 'kehidupannya' namun sekarang ia kembali menyala secara otomatis dilayarku.

Mataku menatap layar cctv, dia Wonwoo- terlihat sangat kelelahan sesekali ia terjatuh dan kembali berdiri. Dia memasuki ruang kerjanya, terlihat dia mengambil sesuatu dan itu adalah surat-surat yang aku berikan padanya.

Yah, akulah yang memberikan surat-surat itu pada Wonwoo. Aku yang mengancamnya.

Wonwoo membuang semua surat itu dan menjambak rambutnya, ia terlihat kecewa dan rapuh.

Menyenangkan melihatnya begitu terpuruk.

Aku mengambil remote control dan menyalakan laptop Wonwoo, aku sudah memasukkan chip kedalam laptop miliknya agar aku bisa mengontrolnya, semua data sudah kubaca yeah tentu Wonwoo tidak akan percaya bahwa aku mencuri semua data-data perusahaan karena baginya aku adalah orang kepercayaannya.

Aku membeberkan identitasku sendiri pada surat kedua yang dia dapat sebelum kecelakaan mobil, sebisa mungkin aku tidak membuatnya mati, namun Wonwoo malah mengabaikannya dan membuang surat itu.

Bodoh

Pada saat perayaan ulang tahun perusahaan, aku juga yang melakukan penusukan terhadap Wonwoo- aku hanya perlu menyuruh salah satu orangku untuk melukai Wonwoo, meski tusukannya tidak terlalu dalam- karena aku sengaja tidak menginginkan dia mati secepat itu. Masalah Baekho dia memang melakukan beberapa tugas dariku tapi tetap- dia kujadikan 'tameng' untuk melindungi diriku sendiri.

Aku masih membutuhkan kepercayaan Wonwoo.

Aku juga yang melepaskan Choi Seungwoo agar Wonwoo mendapat kejutan lainnya. Meski aku terkesan kejam, kadang aku melakukan hal baik juga- anggap saja melindungi dia dari para pembunuh bayaran yang keluarga besar Jeon dan beberapa pemegang saham lain sewa untuk membunuh Wonwoo adalah bonus.

HEALINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang