END

19.4K 1.2K 255
                                    

* Wonwoo POV *

Aku menatap seseorang yang tengah tertidur pulas disampingku, dia benar-benar terlihat polos seperti anak kecil ketika tidur.

Tanganku mengelus rahangnya pelan membuat si pangeran tidur itu mengerang dan membuka matanya.

"Morning" sapanya dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Kecupan kecil mendarat di bibirku.

"Morning Gyu" jawabku setelah ia melepas pagutan kami.

Aku menatapnya begitu pula dia, kami menikah beberapa bulan kemudian setelah ia melamarku dirumah sakit pasca operasi mataku. Dan usia pernikahan kami sekarang memasuki 4 tahun.

Aku sempat menolaknya, tapi Mingyu seakan ada dimana-mana, dia juga mengembalikan perusahaan
ku yang ternyata ia kelola dengan baik.

Mingyu tidak pernah berhenti melamarku sejak aku menolaknya waktu itu, menyodorkan cincin lamaran didepan wajahku seolah tidak pernah bosan dengan apa yang ia lakukan, ia juga melamarku dengan hal-hal aneh seperti terjun dari helikopter dengan membawa tulisan yang tidak bisa ku lihat, wajar saja aku kan rabun jauh.

Atau mengajak ku menyelam dan dia melamarku didalam air di kepulauan Caribia.

Dia membeli sebuah pulau kecil dan menamainya dengan namaku, dia membangun sebuah resort kecil untuk kami disana. Dengan suasana romantis, bunga dan lampu serta suasana tenang. Ia kembali melamarku.

Dan saat itu aku mengatakan YA.

Chan dan Kwan semakin dekat dengan Mingyu, mereka juga memaksa agar aku menerima Mingyu kembali, membuatku mengelus dada karena tingkah kedua anaku.

Sebenarnya beberapa wanita pernah berusaha mendekatiku tapi aku tidak tahu mereka pergi kemana esok harinya.

Mingyu sudah berubah, sifatnya melembut dan tulus ketika bersamaku, ia benar-benar berusaha untuk mendapatkanku kembali, sampai aku menerima lamarannya dan kami menikah.

Sesederhana itu.

Seakan tersadar aku menatap Mingyu yang tengah menghancurkan lamunanku, ia sibuk memberiku kecupan-kecupan kecil di leher.

"Apa yang kau pikirkan?" tanyanya.

Kini tubuhnya berada diatasku bahkan kami tidak ditutupi kain selembarpun, penis Mingyu menekan perutku membuatku meringis karena ia seolah tidak pernah puas pada tubuhku.

"Tentang kita?" tanyanya lagi.

"Hm" balasku.

Tangan Mingyu bergerak turun kebawah dan meremas milik ku membuatku mendesah pelan.

Demi Tuhan ini masih pagi dan kami baru melakukannya tadi malam, itupun tidak satu ronde saja dia membobol lubangku.

"Apa kau ingin mengulangi yang tadi malam?" godanya dengan senyum genit miliknya.

"Masih sakit Gyu ~" manjaku berharap dia akan mengampuniku.

"Jangan bersikap imut seperti itu, kau justru membuatku terangsang"

Aku melotot dan memasang wajah galak ku.

"Ini juga, wajah galak mu itu justru membuat penisku bangun sayang"

"Yaish Kim Mingyu!" ucapku sambil mencubit pinggangnya.

Ya Tuhan, mesum sekali suamiku ini.

Mingyu meringis, namun ia tertawa kecil. Bukannya diam justru tangannya membelai penis ku dan membuatku mendesah.

HEALINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang