Seorang gadis memoles wajahnya dengan raut cemberut. Dibelakang gadis itu berdiri seorang wanita yang tampaknya sudah cukup berumur sedang menata rambut gadis tadi. Menggelungnya menjadi satu dan memberi hiasan sebuah mahkota kecil diatasnya.
Gadis itu terlihat sempurna. Gaun berwarna soft pink sepanjang lutut melekat indah ditubuhnya. Wajah cantiknya tertutupi make up minimalis buatan dirinya sendiri, dengan bibir yang dipolesi pelembap berwarna merah jambu yang membuatnya terlihat semakin manis.
Hanya saja satu hal yang kurang dari penampilannya malam ini. Senyum. Ya, gadis itu harus tersenyum sebagai pelengkap penampilannya saat ini.
"Bersikaplah dengan baik nanti, Hayoung-ah. Tunjukkan senyummu padaku,"
Gadis yang dipanggil Hayoung tadi mencebikkan bibirnya. Menatap wanita itu dari pantulan cermin.
"Kalian menyebalkan!" Seru Hayoung dengan tatapan memprotes.
Sedangkan wanita tadi hanya memberikan senyum simpulnya sebelum akhirnya keluar dari kamar gadis itu.
"Segeralah turun, Oh Hayoung."
---
Sepanjang perjalanan ketiga orang didalam mobil itu hanya diam saja. Tanpa ada yang berniat memecahkan keheningan yang tercipta.
Seorang pria dengan setelan jas lengkap duduk tepat dibelakang dua orangtua yang ada didepan. Pria itu mengambil ponselnya dan mengetik sesuatu disana. Setelah menekan tombol 'send' pria itu mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Sebenarnya perasaan pria itu tak tenang. Dia penasaran mengapa orangtuanya tiba-tiba mengajak makan malam bersama.
Karena rasa penasaran yang sudah sampai puncak, akhirnya dia bertanya.
"Kita mau kemana?" Tanpa ada sopan-sopannya pria itu bertanya.
Pria tua yang sedang mengendarai, melihat anaknya melalui kaca didepan kepalanya. Pria itu tersenyum kecil.
"Bertemu rekan bisnisku, Wonu-yah."
Baiklah, perasaan Wonwoo semakin tak karuan saat mendengar kata 'rekan bisnis' itu. Rekan bisnis memiliki banyak arti. Bisa saja rekan biasa dalam berbisnis dan ada pula rekan bisnis dalam artian yang lebih jauh. Mungkin~
***
Tn. Jeon, Ny. Jeon, serta Jeon Wonwoo, putranya masih menunggu kedatangan rekan bisnisnya itu. Mereka juga baru saja sampai sekitar tiga menit yang lalu.
Wonwoo kembali membuka ponselnya dan membalas lagi sesuatu didalam sana. Tiba-tiba sebuah panggilan masuk kedalam ponselnya dengan kontak bernama 'Seulgi'. Wonwoo hendak menggeser tombol hijau namun disaat bersamaan orangtuanya langsung menyuruh Wonwoo berdiri untuk memberi salam. Wonwoo menurut dan langsung membungkukkan badan sesopan mungkin, yang langsung dibalas juga bungkukkan dari orang yang Wonwoo baru sadari sebuah keluarga.
"Duduk saja, Seungcheol-ah," ucap pria tua yang baru tiba itu dengan ramah.
Wonwoo menyadari jika jumlah orang didepannya sama dengan jumlah dirinya beserta orangtuanya. Bahkan maniknya menangkap seorang gadis yang berdiri tepat didepannya.
"Silakan duduk, Junmyeon-ah." Balas Jeon Seungcheol pada keluarga didepannya. Oh Junmyeon dan keluarganya segera duduk.
Wonwoo mengalihkan pandangannya masa bodoh dan mencoba memainkan ponselnya kembali. Namun telinganya terinterupsi oleh suara ibunya.
"Kau pasti Oh Hayoung kan?"
Oh Hayoung mengangguk dan mencoba tersenyum setulus mungkin. Wonwoo melihat hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderful Love
FanfictionWonwoo dan Hayoung, korban bisnis dari orang tua mereka masing-masing. Mereka telah di jodohkan sejak dulu. Padahal mereka belum mengenal satu sama lain. Wonwoo sendiri menuntut ilmu di Jepang sejak usia lima tahun dan baru kembali setelah menyelesa...