Hayoung menggigit bibir bawahnya dengan gugup. Rasa takut dan bersalah kini melingkupi pikiran dan hatinya. Apalagi Mingyu yang sedari tadi didepannya tak kunjung mengatakan apapun. Pria itu memandang kosong kearah minuman dimeja.
"Mingyu-ah,"
Mingyu menepis tangan Hayoung yang hendak menyentuh tangannya. Hayoung sudah tahu akan seperti ini jadinya. Hatinya perih.
"Ah, sebentar."
Hayoung hanya bisa memandang Mingyu dengan airmata yang sudah mengalir.
"Suami?" Mingyu berucap seakan tak percaya.
"Tolong maafkan aku, Mingyu-"
"Tidak, tidak. Kau tidak membohongiku kan?" Mingyu menatap Hayoung mencoba mencari pencerahan dibalik mata berair itu.
"Maafkan aku, Mingyu-ah.."
Mingyu membasahi bibirnya dan menarik oksigen banyak-banyak. Dia sudah tahu jawabannya. Hayoung memang berbohong. Mingyu tak menyangka kekasihnya yang juga istri dari orang lain, yang telah ia percayai sepenuh hati tega mengkhianatinya.
Mata Mingyu menyorotkan segala kekecewaan. Pria itu menahan tangis."Maafkan aku, sungguh aku minta maaf, Mingyu-ah. Aku memang mencintaimu, aku bisa jelaskan semuanya." Hayoung menggenggam tangan Mingyu, pria itu tak menolak.
Setelah Mingyu agak tenang, Hayoung mulai menjelaskan semua tentang perjodohan bodoh yang disusun orangtuanya dengan orangtua Wonwoo. Perjodohan yang membuat cintanya dan Mingyu terhambat. Dan mungkin mulai besok atau bahkan nanti tidak akan terjalin lagi.
Mingyu menangis, begitupun Hayoung. Hayoung rasa lebih baik dirinya mati saat itu juga ketimbang melihat Mingyu menangis. Perih dihatinya juga jadi terasa hambar, saking sakitnya.
"Jadi kita berakhir?"
"Maafkan aku,"
"Ah bodoh kenapa aku malah bertanya? Padahal aku tau jawabannya." Mingyu tertawa bodoh, Hayoung merasa rasa bersalah akan terus menghantui hidupnya. Membohongi pria setulus Kim Mingyu adalah kesalahan terbesar Hayoung saat ini.
---
"APA MAKSUDMU, HAH?" Wonwoo berteriak berang didepan wajah Seulgi.
Semua labrakan Seulgi terhadap Hayoung disaksikan langsung oleh Wonwoo, semuanya. Saat Seulgi melempar Hayoung, Wonwoo hampir saja keluar dari persembunyiannya. Kemarahan Wonwoo semakin menjadi saat mendengar pengakuan bohong Seulgi tentang dirinya. Sampai pada Mingyu yang datang menolong Hayoung. Wonwoo hanya bisa menyaksikan semua kejadian itu dengan marah yang tertahan.
"Maksud yang mana? Ah kau merindukanku ya?" Lihatlah, bahkan Seulgi sudah melantur tidak jelas.
"Dasar gila! Beraninya kau mengatakan yang tidak-tidak tentangku!" Wonwoo menarik kerah baju Seulgi. Kasar memang tapi itu supaya membuat Seulgi jerah. Seandainya Seulgi seorang pria, sudah Wonwoo pastikan wajah itu terkena kepalan tangannya.
Seulgi tertawa,
"Itu karena kau memutuskanku hanya demi JALANG itu!"Wonwoo menampar Seulgi hingga wajah mulus itu kemerahan.
"Jauhi Hayoung dan jangan campuri hidupku. Awas saja kalau kau berani mengganggu Hayoung lagi, akan kupastikan hidupmu ditanganku." setelah melontarkan ancaman itu, Wonwoo beranjak pergi meninggalkan Seulgi. Tapi kemudian Wonwoo berhenti sebentar,
"Oh jadi kau hamil? Ternyata kau semurahan itu ya!"
Seulgi tertohok kebohongannya sendiri.
"Sialan!"---
Suara pin apartemen ditekan menggema keseluruh penjuru apartemen. Wonwoo masuk dan menutup pintu itu kembali yang secara otomatis akan terkunci.

KAMU SEDANG MEMBACA
Wonderful Love
FanfictionWonwoo dan Hayoung, korban bisnis dari orang tua mereka masing-masing. Mereka telah di jodohkan sejak dulu. Padahal mereka belum mengenal satu sama lain. Wonwoo sendiri menuntut ilmu di Jepang sejak usia lima tahun dan baru kembali setelah menyelesa...