Dengan aura positif yang telah terbentuk, tidak banyak kesulitan kualami untuk mengajak kelas IX belajar. Cukup berikan tantangan di awal pembelajaran, berikan penjelasan seringkas namun sejelas mungkin, beberapa alternatif cara menyelesaikan, sampai setumpuk buku referensi, kelas kami berlangsung seru.
Kelas VII dan VIII tidak menjadi tanggung jawabku, karena masih ada guru matematika lain yang aktif. Jadi aku malah bisa fokus pada usaha pencapaian setinggi mungkin.
Pagi itu, sambil menyelesaikan tantangan soal yang kuberikan, anak-anak mengajak mengobrol.
"Bu Dani sudah menikah?" tanya Rian.
"Menurut kalian bagaimana?" Aku bertanya balik.
Sejenak Rian menerawang.
"Belum." Jawabnya.
"Sudah punya pacar, Bu?" Tanya Ani.
"Nanti kalau menikah, kami diundang ya." Usul Zakaria. Disambut sorakan teman-temannya. Aku melepas senyum lebar.
"Yahh, aku harus minta maaf karena tidak mengundang kalian saat menikah." Kataku.
"Lhoo, kenapa? Sombong deh. Kita bakal datang dengan damai." Kata Dika.
Kami yang lain tertawa.
"Masalahnya, aku menikah sudah lima tahun yang lalu. Kita belum kenal kan."
"Ohhhh, sudah menikah toh. Kelihatannya masih muda sekali." Kata mereka.
"Ini enaknya punya baby face. Awet muda." Kataku.
"Sudah punya anak, Bu?"
"Sudah. Dua." Jawabku.
"Laki-laki atau perempuan?" tanya Zakaria bersemangat.
"Perempuan semua." Jawabku.
Zakaria memasang wajah girang sambil menggosok-gosok tangannya.
"Hey, jangan senang dulu. Apalagi melamar jadi calon menantu. Kalau bu Dani menikah lima tahun yang lalu, paling banter anak pertama masih berumur empat tahun lho." Rian memberi penjelasan pada Zakaria.
Sejenak Zakaria terdiam. Keningnya berkerut. Semoga tanda berpikir. Bukan tanda yang lain.
"Yahhh, aku keburu tua jika menunggu anaknya bu Dani." Ucap Zakaria kecewa. Rian menepuk-nepuk punggung Zakaria. Sementara yang lain tertawa.
Ahh, ada-ada saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And the Vertical Garden
Teen FictionVertical Garden itu bukan hanya sebuah taman yang dibuat karena lahan terbatas. Dia melukiskan aku. Dia prasasti keberadaanku. Dan murid-muridku.