Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sayang.. aku menemukan surat ini di balkon kamar putri kita" ujar Nyonya Myoui seraya menyerahkan sepucuk surat kepada Tuan Myoui yang sedang menyesap kopinya sambil membaca surat kabar harian.
Tuan Myoui meletakan kembali cangkir kopi yang dipegangnya, lalu mengambil surat tersebut dari tangan Nyonya Myoui. "Dari siapa ini? Apa dari pria Korea Selatan itu lagi?" tanyanya.
Mina, bisa kah besok kita bertemu di tempat biasa pada pukul 5 sore? Aku ingin berbicara sekaligus minta maaf padamu. Tolong jangan abaikan pesanku ini, Mina. Aku sungguh tak mau hubungan kita berakhir.
-salam cinta, jeon wonwoo
Setelah pria berkaca mata itu membacanya cepat, Ia meremas surat tersebut lalu melemparkannya ke tempat sampah.
"Tsume, apabila kau menemukan benda seperti ini lagi, langsung kau buang saja. Kalau perlu kau bakar" pintah Tuan Myoui sebelum ia melanjutkan aktifitas membaca korannya.
Nyonya Myoui mengambil tempat di sebelah suaminya sambil menatapnya lurus, "Anata, apa kau tidak bertindak terlalu kejam? Kasihan puteri kita. Semalaman dia menangisi pria itu di dalam kamarnya"
"Jadi kau mendukung hubungan mereka Tsume?"
"Bukan begitu" Nyonya Myoui menggelengkan kepalanya pasti. "Kau kan bisa menjauhkan Mina dan pria itu baik-baik, dengan cara kekeluargaan. Tidak usah dengan cara paksaan seperti yang kau lakukan ini"
"Memisahkan mereka menggunakan cara kekeluargaan tidak akan berhasil Tsume. Mina sudah terlalu jatuh cinta dengan pria itu. Ia akan terus menolak permintaan kita hingga akhirnya tidak ada cara lain selain memisahkan mereka dengan cara seperti ini" tegas Tuan Myoui.
"Jadi lebih baik memisahkan mereka secara paksa seperti sekarang daripada dengan cara baik-baik yang hanya akan membuang-buang waktu" lanjutnya seraya membolak-balik lembar korannya malas.
"Ayah.. Ibu.. ada apa? Kenapa masih pagi kalian sudah bertengkar?" Mina tiba-tiba saja sudah berjalan mendekati orang tuanya sambil mengucek pelan matanya yang masih belum terbuka sepenuhnya.
"Eh? Kami tidak bertengkar sayang.." jawab Nyona Myoui.
"Ibu benar. Ayah tadi hanya menegur Ibumu karena kopi yang ia sajikan pada ayah rasanya terlalu manis" timpal Tuan Myoui sambil melepaskan kaca mata membacanya, lalu berjalan mendekati Mina.